Bagi kalangan ibu rumah tangga, daun salam pasti sudah tidak asing lagi sebagai bumbu dapur. Rempah tersebut memang dikenal bisa membuat masakan lebih harum. Selain sebagai bermanfaat untuk masakan, kegunaannya masih banyak lagi. Oleh karena itu, permintaan terhadap pohon salam selalu ada di pasaran.
Tanaman ini bahkan kerap kali dipilih petani untuk dibudidayakan. Bagaimana asal muasal daun salam, manfaat, serta budidayanya? Salah satu faktanya, ternyata tanaman ini tidak hanya digunakan sebagai bumbu masak saja, namun juga mempunyai khasiat obat-obatan tertentu.
Bagi Anda yang membutuhkan informasi seputar tanaman ini, berikut ulasan lengkapnya.
Klasifikasi
Dalam ilmu biologi, pohon salam memiliki nama latin Syzygium polyanthum. Sedangkan tingkatan taksonnya adalah sebagai berikut :
Pohon Salam (Syzygium polyanthum) | |
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Myrtaceae |
Genus | Syzygium |
Spesies | S. Polyanthum |
Ciri-ciri Morfologi
Pohon ini cukup banyak ditemukan di berbagai wilayah di tanah air. Tanaman ini sekilas mungkin tampak sederhana, namun khasiat yang dikandungnya tidak perlu diragukan lagi. Sebutan tanaman ini bervariasi, sesuai dengan daerah tempat ditanamnya. Misalnya sebagai berikut :
Sebutan Pohon Salam | Daerah |
Ubai serai | Melayu |
Manting | Jawa |
Gowok | Sunda |
Sedangkan masing-masing bagian pohon ini memiliki ciri morfologinya tersendiri, yaitu sebagai berikut :
1. Batang
Tanaman ini termasuk tumbuhan perdu yang bisa tumbuh sekitar 18 sampai 27 meter. Biasanya, tumbuhan salam bisa hidup di alam liar. Berikut ciri-ciri batangnya :
- Tumbuh dengan arah pertumbuhan batang tegak lurus.
- Berbentuk bulat dan permukaannya beralur.
- Struktur batang berkayu, kuat, dan keras.
- Kulit batang bersisik dan warnanya coklat keabuan.
- Percabangan bersifat monopodial. Artinya, sifat ini membuat pokok batang terlihat jelas. Dengan demikian, batang dan cabangnya cukup mudah dibedakan.
2. Daun
- Bentuknya lonjong, elips, maupun bulat telur.
- Tumbuh secara sungsang.
- Tulang daun bentuknya menyirip.
- Pangkal daun berbentuk lancip.
- Ujung daun tergolong tumpul.
- Panjang daun sekitar 50 mm sampai 150 mm. Sedangkan lebarnya 35 mm sampai 65 mm.
- Daun berjenis tunggal dan tumbuh secara berhadapan.
- Tekstur daun bersifat licin dengan warna hijau muda.
- Panjang tangkai sekitar 5 mm sampai 12 mm.
- Terdapat 6 sampai 10 urat daun.
- Aroma daun sangat harum terutama pada bagian tepi.
3. Bunga
Pohon salam termasuk tumbuhan hemafrodit. Bunga pohon ini memiliki dua jenis kelamin sekaligus, yaitu jantan dan betina. Selain itu, berikut ciri-ciri khusus bunga yang dihasilkan :
- Jumlah kelopak bunga 4 sampai 5 helai, begitu pula dengan mahkota bunganya.
- Mahkota bunga tumbuh secara berlekatan.
- Benang sari berjumlah banyak dengan tangkai sari yang berwarna cerita.
- Beberapa tangkai sari tumbuh melekat pada bunga.
- Bakal buah terletak agak tenggelam.
- Memiliki tangkai putik.
- Biji yang dihasilkan sekitar 1 sampai 8.
- Mengandung sedikit endosperma, bahkan ada yang tidak memilikinya sama sekali.
4. Buah
- Memiliki tekstur dan bentuk seperti buah buni. Dalam ilmu botani diartikan sebagai buah berdaging yang berasal dari ovarium tunggal.
- Diameter buah antara 8 mm sampai 9 mm.
- Buah pohon salam berwarna hijau ketika masih muda. Sedangkan ketika sudah masak warnanya menjadi merah gelap.
- Rasanya buah agak sepat ketika dicicipi.
5. Akar
- Jenis akar bertipe tunggang.
- Bentuknya seperti tombak yang meruncing ke ujung.
Asal Muasal, Sebaran, dan Habitat
Tumbuhan salam umumnya ditemukan di alam liar, baik di hutan primer dan sekunder. Sebaran wilayahnya adalah sebagai berikut :
- Terdapat di tepi pantai hingga dataran dengan ketinggian 1.300 m (Thailand), 1.200 (Sabah), 1.000 (Jawa).
- Banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara seperti Indocina, Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.
- Di tanah air, pohon ini cukup umum tumbuh di pekarangan rumah maupun perkebunan untuk diambil daunnya.
Kandungan Daun Salam
Pohon ini mempunyai manfaat yang besar di setiap bagiannya. Mulai dari batang, akar, sampai daunnya. Hal ini karena senyawa kimia dan unsur yang dikandung di dalamnya. Berikut tabel kandungan zat yang terdapat dalam 100 gram daun salam.
Jumlah per sajian : 100 gr | |
Energi total : 313 kkal | |
Lemak total | 8 gr |
Lemak jenuh | 2.3 gr |
Lemak tak jenuh ganda | 2.3 gr |
Lemak tak jenuh tunggal | 1.6 gr |
Kolesterol | 0 mg |
Karbohidrat | 75 gr |
Protein | 8 gr |
Serat Pangan | 26 gr |
Vitamin A | 6.185 IU |
Vitamin B6 | 1.7 mg |
Vitamin B12 | 0 µg |
Vitamin C | 46.5 mg |
Vitamin D | 0 IU |
Kalium | 529 gr |
Kalsium | 834 mg |
Zat Besi | 43 mg |
Magnesium | 120 mg |
1. Antioksidan
Daun salam dikenal memiliki kandungan antioksidan yang mampu mengobati berbagai penyakit. Selain itu, antioksidan juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh. Mengonsumsi bahan makanan kaya antioksidan dapat mencegah Anda terkena berbagai jenis penyakit.
2. Asam Caffeic, Salisilat, Rutin, dan Fitonutrien
Zat-zat tersebut diyakini ampuh meningkatkan kinerja jantung lebih baik. Selain itu, fungsinya bisa mencegah penyakit stroke dan kanker.
3. Flavonoid
Senyawa flavanoid yang berada pada daun/pohon salam ini berfungsi membuat tekanan darah penderita hipertensi menjadi normal.
4. Asam Laurat
Asam laurat biasa dimanfaatkan sebagai obat pembasmi serangga maupun hama.
Khasiat Daun Salam untuk Berbagai Penyakit
Daun salam sejak dahulu telah dipercaya sebagai pelengkap masakan karena keharumannya yang khas. Selain sebagai pengharum masakan, rempah ini juga bisa mengatasi berbagai penyakit. Diantaranya sebagai berikut.
1. Meredakan Rasa Sakit
Mengonsumsi ekstrak minyak daun salam dapat mengurangi rasa sakit akibat keseleo, tegang otot, dan arthritis. Sifat anti inflamasi pada tumbuhan inilah yang membuatnya mampu meredakan rasa sakit tersebut.
2. Melancarkan Pencernaan
Masalah pencernaan perlu diatasi segera. Mengingat pencernaan yang sehat tentunya membuat aktivitas pun menjadi lancar. Meminum air rebusan daun salam secara rutin sangat baik untuk sistem pencernaan yang baik.
Bahkan air dapat mencegah terjadinya perut kembung, konstipasi, dan tingginya kadar asam lambung. Agar rasanya lebih segar dan nikmat, biasanya air daun salam diminum bersama madu dan jahe.
3. Menyehatkan Jantung
Daun salam sangat berkhasiat bagi kesehatan dan kinerja jantung. Kandungan phytonutrient di dalamnya berperan aktif mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung. Caranya adalah dengan mencampurkan air rebusan daun salam dengan bunga mawar liar.
Tidak hanya bermanfaat untuk menyehatkan jantung. Ramuan salam dengan mawar ini juga cocok diminum orang yang mengalami masalah kesehatan lainnya.
4. Mengobati Diabetes Tipe 2
Mengobati diabetes tipe 2 juga ampuh dengan mengonsumsi ramuan daun salam. Hal ini karena kandungan senyawa di dalamnya yang dapat menekan kadar gula darah menjadi turun signifikan. Tidak gula darah yang turun, melainkan juga kolesterol dan trigliserida.
Dengan demikian, hormon insulin di dalam tubuh dapat diproduksi lebih baik. Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda cukup meminum air rebusan daun salam secara berkala.
5. Mengatasi Kanker
Beberapa zat yang bermanfaat terkandung dalam daun salam misanya catechin, eugenol, caffeic acid, dan quercetin. Zat-zat tersebut dikenal berkhasiat mencegah berbagai jenis kanker yang bersarang di dalam tubuh. Selain itu, terdapat senyawa pathenolide yang efektif mencegah tumbuhnya sel kanker serviks yang banyak diderita wanita.
6. Mengobati Rematik
Penyakit rematik ternyata bisa diobati dengan daun salam. Caranya adalah dengan membuat ramuan 10 lembar daun salam yang direbus dalam 4 gelas air. Hasil rebusan kemudian disaring dan diminum secara rutin.
7. Mengatasi Gigitan Serangga
Gigitan serangga memang bisa menimbulkan rasa sakit dan bekas pada kulit. Untuk mengatasinya, cukup dengan menumbuk daun salam sampai halus, kemudian campurkan minyak ke dalamnya. Racikan tersebut kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang terkena gigitan serangga.
Tumbukan daun salam tersebut juga bermanfaat untuk mengobati gigitan nyamuk.
8. Mengobati Batuk
Menderita batuk memang terkesan sepele, namun hal tersebut dapat menghambat aktivitas Anda. Untuk mengobatinya, bisa dengan merebus 2 sampai 3 lembar daun salam ke dalam air mendidih. Kemudian masukkan kain bersih ke dalam air rebusan, setelah itu diamkan dan peras untuk diletakkan di atas dada.
9. Mengobati Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal termasuk penyakit yang cukup parah. Oleh karena itu, untuk mengatasinya perlu perawatan intensif. Obat herbal seperti daun salam bisa Anda coba.
Misalnya untuk mengurangi jumlah enzim urinase yang menjadi penyebab penyakit batu ginjal. Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan mendidihkan 5 gram daun salam ke dalam 200 ml air. Kemudian saring air rebusan dan minum 2 kali sehari secara rutin.
10. Mengusir Kutu Rambut
Rambut yang penuh kutu memang akan terasa gatal dan menyakitkan. Anda bisa menyingkirkannya dengan resep daun salam yang mudah. Caranya adalah dengan merebus 50 gr daun salam ke dalam 400 ml air mendidih.
Saring air rebusan, kemudian didiamkan sekitar 3 sampai 4 jam. Setelah itu, bersihkan rambut dengan air rebusan daun salam tersebut.
11.Mengatasi Ketombe dan Rambut Rontok
Masalah kulit kepala memang tidak hanya seputar kutu saja. Melainkan ketombe dan rambut rontok cukup merepotkan apabila tidak segera diatasi. Bagi Anda yang telah mencoba berbagai cara dengan berbagai jenis shampo, resep alami dari daun salam ini bisa dicoba.
Caranya adalah dengan membilas rambut dengan air rebusan daun salam. Lakukan pembersihan rambut secara rutin agar hasilnya optimal.
Efek Samping Daun Salam
Seperti yang sudah disebutkan di atas, daun salam memang memiliki segudang manfaat untuk mengatasi berbagai penyakit. Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi daun salam secara utuh perlu dihindari. Hal ini karena sistem pencernaan tubuh tidak bisa mencerna daun salam meskipun telah dikunyah.
Jika dipaksakan, hal ini bisa menimbulkan efek negatif berupa gangguan pada tenggorokan atau saluran pencernaan. Pastikan Anda telah mencuci dan mengolah daun salam dengan benar sebelum mengonsumsinya. Daun salam yang mentah atau kurang matang bisa menyebabkan infeksi akibat bakteri.
Untuk beberapa alasan, daun salam tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh :
1. Ibu Hamil dan Menyusui
Wanita hamil dan menyusui perlu waspada jika hendak mengonsumsi daun salam. Hal ini karena takaran yang jelas dan aman daun salam untuk ibu hamil dan menyusui belum ditentukan secara akurat.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memutuskan mengonsumsi daun salam.
2. Pasien yang Hendak Menjalani Operasi Bedah
Pasien yang memiliki jadwal menjalani operasi bedah di rumah sakit, sebaiknya menghindari konsumsi daun salam. Setidaknya sejak dua minggu sebelum pembedahan dimlai. Hal ini karena adanya dugaan daun salam dapat beresiko terhadap obat-obatan anestesi saat operasi dan pasca operasi.
Ketentuan di atas tentunya tidak membuat kegunaan daun salam menjadi berkurang. Secara umum, konsumsi daun salam tergolong aman asalkan pengolahannya benar dan tidak berlebihan. Namun, apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan terhadap penyakit tertentu, daun salam mungkin bisa saja menimbulkan efek samping.
Budidaya Pohon Daun Salam
Melakukan budidaya pohon salam pada dasarnya tidak terlalu sulit. Hal ini karena tanaman ini bahkan bisa Anda temukan secara liar. Namun, untuk hasil budidaya yang lebat, Anda bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Syarat Tumbuh
Tanaman salam dapat tumbuh dengan subur dengan kondisi daerah sebagai berikut :
- Ketinggian 300 sampai 700 mdpl.
- Suhu udara 25 sampai 30 derajat Celcius.
- Curah hujan sedang dan merata.
- Struktur tanah berpasir dengan kadar unsur hara yang tinggi.
- pH tanah sekitar 5.5 sampai 6.5.
2. Penyemaian
Budidaya salam bisa dilakukan dengan metode stek maupun biji. Namun, cara yang paling banyak dilakukan adalah penanaman secara stek karena lebih mudah dilakukan dan relatif cepat. Sebelum biji salam ditanam pada media tanam yang luas, perlu dilakukan proses penyemaian dalam polybag. Caranya adalah sebagai berikut :
- Siapkan biji yang akan disemai ke dalam lubang tanam dan siram secara berkala.
- Setelah tanaman berumur 2 bulan, pindahkan ke polybag yang ukurannya lebih besar.
- Letakkan polybag di tempat yang teduh.
- Setelah tanaman berusia 6 sampai 7 bulan, pindahkan ke media tanam yang lebih luas. Misalnya pekarangan rumah maupun lahan kebun yang telah disiapkan.
3. Stek Pohon Salam
- Pilihah cabang tanaman salam yang produktif. Caranya adalah cabang memiliki paling sedikit 3 ranting.
- Potong cabang sekitar 25 cm.
- Tanamkan cabang ke dalam polybag yang telah diisi tanah subur dan pupuk kandang.
- Siram stek tersebut secara rutin dan letakkan di tempat yang teduh agar tidak mati.
- Setelah usia stek salam 6 bulan, pindahkan ke area lahan yang lebih luas.
- Caranya dengan membuat lubang tanam yang dasarnya telah diisi kompos atau pupuk kandang.
4. Mencangkok Tumbuhan Salam
Selain cara di atas, Anda juga bisa melakukan perbanyakan tanaman ini dengan teknik cangkok. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Pilih ranting yang ideal ditanam, lalu sisakan daun sekitar 2-3 helai saja.
- Untuk merangsang pertumbuhan akar, oleskan air bawang merah.
- Tancapkan cabang atau ranting tersebut ke media stek.
- Balut dengan plastik, lalu tempatkan di tempat yang teduh.
5. Perawatan
Pada dasarnya, perawatan tanaman salam cukup mudah. Jenis tumbuhan ini cenderung sederhana dalam perawatannya dan tidak terlalu intensif. Berikut beberapa perawatan tumbuhan salam yang bisa dilakukan :
- Lakukan kontrol terhadap tanah agar kondisinya tetap baik. Yaitu dengan memastikannya tidak terlalu lembek, kering, ataupun lembab.
- Semprotkan pestisida secukupnya jika hama dan penyakit menyerang.
Dengan melakukan perawatan yang terbilang mudah tersebut, Anda bisa memanfaatkan tanaman ini secara terus menerus. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memetiknya sesuai kebutuhan untuk memasak maupun membuat ramuan obat herbal.
Peran pohon salam dalam kehidupan sehari-hari memang cukup banyak. Tumbuhan ini termasuk yang mudah dibudidayakan sehingga membuka peluangnya tersendiri. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda bahkan bisa memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat budidaya tumbuhan ini. Selain itu, manfaat daun salam tidak hanya seputar masakan saja.
Anda bisa membuat ramuan khusus untuk mengatasi berbagai penyakit. Meracik daun salam pun tergolong sangat mudah. Namun, perlu diingat bahwa ramuan ini bisa saja menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, Anda perlu mengolahnya dengan benar dan hindari mengonsumsinya secara kurang matang atau mentah.