Pohon Meranti

7 min read

Pohon Meranti

Salah satu anggota suku Dipterocarpaceae atau yang juga sering disebut dengan meranti-merantian merupakan pohon meranti yang juga memiliki banyak manfaat bagi banyak orang. Pohon ini terdiri dari beberapa pohon besar yang menjadi penyusun utama pada sebagian besar tropika basah di kawasan tertentu, tepatnya di dataran rendah tropis Asia.

Ada banyak juga jenis pohon meranti yang tumbuh dan hidup di Indonesia seperti misalnya Resak (Vatica dan Cotylelobium), genus Meranti (Shorea), Merawan (Hopea) dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut penelitian, di Pulau Kalimantan sendiri terdapat 268 spesies, 9 genus, dan 27 jenis pohon meranti.

Taksonomi

Kerajaan Plantae
Genus Shorea, Dipterocarpus, Vatica,Cotylelobium, Anisoptera, Dryobalanops, Hopea
Divisi Magnoliophyta
Famili Dipterocarpaceae
Kelas Magniliopsida
Ordo Malvales

 

Pohon meranti ini memiliki tekstur kayu yang keras, sebagian jenisnya tumbuh dengan perlahan, dan kayunya juga berat. Hal itu dilihat berdasarkan taksonomi dari pohon tersebut. Beberapa kecambah meranti ini lebih menyukai naungan.

Ciri-ciri Pohon Meranti

Ciri dari pohon yang termasuk ke dalam anggota Dipterocarpaceae ini memiliki ciri khusus yaitu terdapat saluran resin pada bagian kayu, empilir dan bagian kayu batangnya. Sedangkan bagian korteks dan empulur bisa ditemukan memiliki kandungan tanin. Saluran musilase bisa Anda temukan di kedua bagian tersebut.

Ciri lainnya yaitu duduk berseling dengan dua deret, memiliki tipe pertulangan yang menyirip, tepi daunnya rata, memiliki daun tunggal dan sebagainya. Untuk bagian bunganya merupakan jenis bunga biseksual yang tak memiliki epikaliks, dan memiliki simetris yang radial. Jumlah dari daun mahkota meranti ada lima isinya berupa endosperm satu biji.

Keunikan dari tumbuhan yang satu ini adalah bagian buahnya memiliki dua buah sayap. Bentuk dua sayap itu membuat buah akan melayang serta berputar menyerupai baling-balin pada saat ada tiupan angin, sebelum buah tersebut jatuh ke bawah.

Kayu Meranti

Pohon Meranti

Jenis tanaman yang termasuk ke dalam golongan meranti akan menghasilkan kayu yang kualitasnya sangat baik, bobotnya ringan dan teksturnya keras. Misalnya pada pohon merawan yang memiliki potensi yang baik untuk dibudidaya.

Pembuatan bahan bangunan, vinir, konstruksi, meubeul dan sebagainya bisa dengan memanfaatkan bahan kayu merawan tersebut. Manfaat lainnya yaitu untuk bantalan kereta api karena kayu merawan ini sangat kuat. Bahkan sering juga pohon ini dijadikan tanaman hias serta penaung.

Manfaat Kayu Meranti

Pohon Meranti

Ada beberapa manfaat pohon meranti yang berguna bagi manusia, terutama manfaat yang bisa diambil dari bagian kayunya. Berikut ini beberapa manfaat yang terdapat pada pohon kayu meranti :

1. Mudah Kering

Kayu pada pohon ini termasuk jenis kayu yang mudah kering. Bobot dari kayu meranti ini sekitar 0,3-0,86%, hitungan berat tersebut yaitu pada kandungan air 15%. Secara alami, kayu ini bisa dikeringkan yaitu dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan sistem oven. Tujuannya supaya kayu memiliki ukuran yang tetap.

2. Termasuk jenis Kayu Kelas Awet

Ada beberapa jenis meranti yang termasuk ke dalam kelas kuat yaitu II-IV yang kekuatannya hingga 15 tahun lamanya. Sedangkan kelas awet yaitu kelas III-IV yang usianya bisa sampai 10 tahun. Kombinasi minyak diesel dan kreosot bisa menjadi media untuk mengawetkan kayu meranti tersebut.

Baca Juga :  Pohon Rasamala : Ciri, Budidaya, Habitat, Manfaat

3. Strukturnya Keras

Sifat kayu ini keras sehingga tak akan mudah menyusut atau mengalami pemuaian. Bentuknya yang konstan membuat kayu ini cocok dijadikan salah satu bahan dalam konstruksi bangunan, khususnya di bagian rangka atap.

4. Bahan Furnitur

Kayu yang terdapat pada pohon ini juga mudah diolah dan mudah dikerjakan oleh para pengrajin. Nilai jualnya cukup tinggi walaupun harganya masih di bawah harga pohon lainnya seperti kayu jati.

5. Konstruksi Bangunan

Manfaat dari kuat dan awetnya kayu ini bahkan cocok digunakan untuk konstruksi bangunan jangka panjang seperti pada pembuatan tangga, parkuet lantai, jendela, pintu dan masih banyak lagi.

6. Sebagai Bahan Pembuatan Kertas

Bentuk kayu meranti adalah bulat silindris dan memiliki kulit kayu yang rata, dangkal, warna keabuan sampai warna coklat, memiliki alur, ukuran diameternya besar, terdapat cacat mata pada kayu sedikit, bentuk batangnya lurus, serta memiliki cabang.

Jenis Meranti

Pohon Meranti

Jenis kayu meranti yang paling dikenal di dunia perdagangan kayu ada tiga macam, yaitu kayu dari pohon meranti merah, kuning dan putih. Berikut ini ulasan masing-masing jenis kayu tersebut :

1. Meranti Kuning

Persebaran daerah di Indonesia dari meranti kuning ini meliputi daerah Sumatera Utara, Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jambi dan seluruh Pulau Kalimantan. Jenis meranti ini termasuk pada spesies Shorea gibbosa, Shorea acuminatissima, Shorea multiflora, Shorea faguetiana, dan Shorea hopeifolia.

Pohon ini akan tumbuh dengan ukuran 20-60 m, ukuran batang yang bebas dari cabang yaitu 10-45 m, ukuran diameter cabangnya 150 cm, dan ukuran batangnya 3-6,5 m dari permukaan tanah yang dimana bentuk dari batang tersebut yaitu silindris lurus dengan banir.

Pohon meranti ini cocok tumbuh pada jenis tanah latosol, podzolik kuning dan merah kuning. Lokasi yang tepat untuk pohon ini jika dilihat dari tingkat ketinggian adalah sekitar 850 mdpl, dengan kondisi curah hujan A B.

Buahnya tidak menentu karena dipengaruhi oleh musim yang ada saat itu, sepanjang tahun tersebut. Biasanya buah akan tumbuh ketika pohon mulai berusia 6-10 tahun, sekitar bulan Oktober-April.

2. Meranti Merah

Persebaran pohon meranti yang satu ini berada di beberapa wilayah di Indonesia yaitu Maluku, Sumatera dan Kalimantan. Secara umum jenis meranti merah akan tumbuh dengan ukuran ketinggian sekitar 5 m, ukuran diameter batang 150 cm, dan ukuran batang yang bebas cabang sekitar 30 m.

Kisaran ukuran batang pohon yang memiliki banir adalah sekitar 2,5 m dari permukaan tanah. Selain itu warna kulit batangnya yaitu kelabu coklat dengan ukuran tebal yaitu 0,5 cm. Meranti merah ini tidak membutuhkan tempat yang khusus dalam bertumbuh, dan sifatnya cukup adaptif. Ukuran ketinggian yang pas untuk meranti ini sekitar 0-800 mdpl dan berada di tipe iklim A-D.

Sepanjang tahunnya, pertumbuhan bunga dan buah pada pohon ini akan terjadi di bulan Mei hingga Desember.

3. Meranti Putih

Persebaran pohon meranti yang satu ini di beberapa daerah di Indonesia terdapat di Maluku, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, bentuk batangnya lurus, dan tingginya sekitar 3,5 m dari permukaan tanah, serta berbanir.

Baca Juga :  Pohon Tanjung

Tinggi pohon ini adalah sekitar 12-55 m dengan ukuran batang bebas cabang sekitar 8-37 m dan ukuran diameter sekitar 180 cm.

Jenis meranti putih ini biasanya tumbuh di ketinggian 0-600 mdpl dengan tipe curah hujan A-B. Pohon meranti putih akan tumbuh pada jenis tanah yang memiliki batu, tanah dengan topografi datar hingga miring, tanah yang tergenang, tanah kering, tanah yang berpasir dan tanah liat.

Bunga dan buahnya akan tumbuh sesuai musim yang ada, biasanya pada musim panas/kemarau yaitu sekitar bulan Oktober hingga April.

Pohon Meranti yang Sudah Terancam Punah

Kini pohon meranti mulai banyak diburu, karena banyaknya manfaat pada pohon tersebut. Pohon ini juga sudah masuk ke dalam daftar IUCN dikarenakan oleh banyaknya kebakaran hutan dan illegal loging yang berbahaya. Misalnya pada tumbuhan atau pohon kapur yang juga masuk ke dalam daftar IUCN dikarenakan oleh kondisi keterancamannya yang sangat tinggi, sehingga sudah terancam punah.

Keunggulan dari pohon kapur tersebut adalah memiliki beragam manfaat dari satu batang pohonnya saja, yang meliputi segala jenis komoditi yang bernilai tinggi, untuk pembuatan balsam, kapur barus, minyak atsiri, damar dan juga kayu.

Tingginya jumlah permintaan kamper dan harga kamper yang terus meningkat dari waktu ke waktu, menjadi salah satu pemicu kepunahan tersebut. Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang batang pohon kapur yang tak bisa selalu ditemukan di mana saja, sehingga memicu munculnya kegiatan penebangan liar.

Populasi pohon meranti ini terus menerus turun secara alami, yang diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini :

  1. Struktur sayap pada biji buahnya tidak efektif terutama pada proses penyebaran yang disebabkan oleh angin, hal itu juga menyebabkan penyebaran yang jaraknya tak jauh dari pohon induk.
  2. Proses dalam sistem pembungaan yang cukup lama yang dimana proses regenasinya juga menjadi lama juga.
  3. Jenis serangga yang membantu proses penyerbukan juga biasanya tak akan terbang dalam jarak yang jauh sehingga anakannya juga tak akan tumbuh jauh dari pohon induknya.
  4. Jumlah anakan yang tumbuh hanya sedikit dikarenakan oleh sistem pembuatan yang ada.

Tahap Pembibitan Pohon Meranti

Pohon Meranti

Jenis kayu favorit yang banyak digunakan oleh orang-orang untuk bahan konstruksi pembangunan dan yang lainnya dan juga di dalam industri pohon, adalah pohon meranti. Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa meranti sudah terancam punah, sehingga pilihan untuk budidaya pohon ini akan menjadi peluang yang sangat bagus.

Langkah-langkah

Berikut tahapan pembibitan pada pohon meranti :

  1. Selama tahap pembibitannya dilakukan dengan tepat agar memperoleh jenis kayu yang kualitasnya tinggi. Bibit yang bagus pada pohon meranti ini bisa Anda peroleh dari buahnya. Walaupun begitu, pohon ini tidak menghasilkan buah setiap tahunnya. Maka pembibitan bisa dilakukan dengan mengambil jenis anakan, yang berada di sekitar pohon tepatnya di tengah hutan.
  2. Cara mengambil anakan meranti adalah dengan mencongkelnya kemudian dikemas ke dalam karung yang basah, setelah itu bawa ke media persemaian yang ada. Beberapa anakan itu akan ditanam di dalam polibag. Apabila akarnya menjadi terlalu panjang maka potong akar tersebut agar tidak terlipat khususnya pada saat akan mulai ditanam.
  3. Setelah itu simpan bibit di dalam sungkup yang berada di bawah naungan, tujuannya supaya bibit tetap dalam keadaan lembab dan kelembapannya akan selalu terjaga. Jika sudah ada tanda kehidupan pada bibit tersebut maka sungkup bisa mulai dibukan dengan perlahan. Bibit harus disimpan di bawah naungan, selama masa persemaian dilakukan/
  4. Buah pada pohon meranti biasanya akan tumbuh bunga sekitar 3-5 tahun sekali. Bunga tersebut akan mekar di malam hari sambil mengeluarkan bau/wangi kayu yang cukup menyengat. Sekitar 14 minggu setelah masa pembungaan selesai, buah pun akan mulai matang.
Baca Juga :  Ciri Pohon Cemara Serta Jenis, Harga dan Manfaatnya

Pohon meranti tidak boleh dibiarkan kering karena bisa menyebabkan buah menjadi gugur atau tak akan berkembang dengan baik. Sedangkan untuk proses pengumpulan benih akan dilakukan setelah musim kemarau.

Cara Menjaga Kualitas

Dalam menjaga kualitas dari buah meranti maka sebaiknya petik langsung buah tersebut dari atas pohon. Bisa juga dilakukan pengumpulan benih di bagian bawah pohon. Sebaiknya buah-buah yang telah dipanen segera ditanam kembali karena benih dari pohon ini tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. Buah tersebut harus tampak sehat, karena buah yang sehat merupakan jenis benih yang sehat.

Tak ada perlakukan khusus dalam menanam atau berbudidaya pohon meranti ini, karena Anda hanya perlu memotong bagian sayapnya kemudian tanam buah dengan tangkai dari buah yang menghadap ke bagian atas. Setelah itu bagian ujungnya yang runcing akan ditancapkan ke dalam tanah.

Anda bisa menggunakan media tanam apapun seperti misalnya campuran dari arang sekam, pasir serta tanah yang memiliki perbandingan 1:1. Lama kelamaan benih pun akan mulai berkecambah dalam waktu dua minggu setelahnya, yang dimana ukurannya yaitu sekitar 5-6 cm. Campuran dari kompos serta tanah bisa digunakan untuk media pembibitan, yang memiliki perbandingan sekitar 2:1.

Penyiraman juga bisa dilakukan selama masa pembibitan tersebut setiap dua kali sehari, kemudian lakukan penyiangan pada gulma setiap 1-2 bulan sekali.

Kayu Meranti Bagus untuk Bahan Furnitur

Pohon Meranti

Dibandingkan dengan kayu jati, kualitas kayu meranti memang masih berada di bawahnya. Namun kayu ini juga banyak digunakan untuk salah satu bahan pembuatan furnitur. Jika dilihat dari segi tampilan, maka kayu meranti ini kalah dari kayu jati yang memiliki pola yang bagus, tetapi jika dilihat dari segi kekuatan maka kayu meranti ini memang jauh lebih kuat dari kayu meranti.

Salah satu jenis kayu asli yang tumbuh di Indonesia adalah kayu meranti ini. Pohon meranti awalnya tumbuh di beberapa daerah seperti Asia Tenggara, Filipina, Malaysia, dan termasuk Indonesia. Kayu meranti juga termasuk jenis kayu yang komersial yang penting di kawasan Asia Tenggara. Secara umum, kayu ini dipakai untuk bahan konstruksi bangunan, mebeul, panel kayu untuk dinding, perti mati, dll.

Struktur pada kayu ini cukup keras tetapi bobotnya beragam, ada yang ringan, sedang bahkan ada juga yang berat. Anda bisa mengenali jenis kayu meranti hanya dari warnanya saja pada bagian permukaannya. Warna dari kayu ini diantaranya yaitu merah muda kecoklatan, merah muda pucat, merah tua dan merah kecoklatan.

Semakin gelap warna kayunya maka usianya pun akan semakin tua, tetapi semakin tua usia kayu meranti maka kualitasnya juga akan semakin baik. Ada banyak keunggulan dari kayu ini, sehingga sering dijadikan bahan pembuatan berbagai jenis furnitur. Bentuk dan ukuran kayu tak mudah berubah, karena strukturnya yang keras.

Kayu ini juga bisa digunakan untuk material penyusun pada suatu struktur bangunan, dan yang paling sering digunakan adalah untuk bagian atap. Jika bagian atap rumah Anda menggunakan kayu meranti ini, maka biasanya kekuatan kayu akan tahan lama. Penampang papan pada kayu ini juga memiliki tekstur yang mulus, sehingga sering digunakan untuk pembuatan kayu lapis.

Kegunaan dan manfaat pada pohon dan kayu meranti ini memang sangat banyak. Tak heran jika nilai ekonomisnya tinggi dan banyak digunakan oleh orang-orang sebagai salah satu bahan bangunan tertentu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *