11 Pohon Tertua di Dunia (1 Dari Indonesia)

7 min read

pohon-tertua-di-dunia

Sebuah pohon seringkali menjadi bukti bisu sejarah di bumi dari masa ke masa. Hal ini karena ketahanan hidup sebuah pohon memang sangat menakjubkan. Beberapa diantaranya bisa berusia sangat tua dan telah melewati banyak peradaban.

Organisme satu ini memiliki ketahanan hidup yang luar biasa. Bahkan beberapa pohon tertua di dunia tetap bisa hidup meski terdapat bagian yang sudah mati. Hal ini karena adanya serangan penyakit atau infeksi bakteri yang menyerangnya.

10 Pohon Tertua di Dunia

Banyaknya jenis pohon di dunia membuatnya memiliki ketahanan yang bervariasi. Mungkin Anda pernah mendengar kisah tentang beberapa pohon yang seolah tidak tergerus zaman. Berikut beberapa pohon tertua yang hidup di berbagai penjuru di dunia.

1. Pohon Jomon Sugi (Yakushima, Jepang)Pohon-Jomon-Sugi-Yakushima-Jepang

Peneliti Jepang mempercayai bahwa pepohonan jomon sugi yang hidup bisa mencapai usia 2.500 sampai 7000 tahun. Bahkan beberapa pendapat mengungkapkan sebuah daerah di Yakushima menyimpan jomon sugi berumur 7.200 tahun lebih. Hal ini diungkapkan berdasarkan ciri fisik pohon yang berlubang dan terdapat tonjolan.

Oleh peneliti, bekas yang berlubang tersebut berupa lapisan tefla. Bagian ini disebut-sebut sebagai bukti letusan gunung berapi yang sempat terjadi di daerah tersebut.

Pohon ini memiliki  tinggi 30 meter dan lingkar batang sekitar 16,1 meter. Pihak pengelola telah membuat semacam dek kayu untuk mengawasi pohon ini dari jarak 10 meter. Hal ini dilakukan demi melindungi dan menjaga kelestarian pohon. Warga lokal Pulau Yakushima mempercayai pohon ini memiliki kekuatan spiritual dari para dewa.

Aura mistis pohon ini sudah terkenal bahkan ke luar Jepang. Banyak wisatawan yang penasaran dengan pohon ini sehingga tak sedikit yang mengunjunginya. Jomon sugi termasuk ke dalam kategori Cyptomeria sehingga keunikannya dicatatkan di UNESCO. Dalam ilmu Biologi, tumbuhan ini dikenal pula sebagai pinus sugi atau cedar merah.

Jenis tumbuhan tersebut termasuk endemik yang hanya tumbuh di Yakushima. Industri pariwisata Jepang memang sedang giat ditingkatkan. Pohon ini menjadi salah satu yang memberikan kontribusi menyerap banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.  Untuk bisa melihat penampakan pohon ini, wisatawan perlu mendaki gunung yang cukup tinggi.

Gunung tersebut memiliki ketinggian 4.300 kaki. Pelancong akan disuguhi pemandangan alam luar biasa dan sebuah pohon tua yang bernilai historis. Tak heran, keberadaan pohon ini begitu dilindungi pemerintah Jepang maupun UNESCO.

2. Pohon Hundred Horse Chestnut (Italia)Pohon-Hundred-Horse-Chestnut-Italia

Pohon kastanye ini tumbuh di sekitar wilayah pegunungan Etna, Sisilia, Italia Selatan. Usia pohon legendaris ini dikatakan 2.000 sampai 3.000 tahun. Pohon chestnut memang dikenal kerindangannya sehingga mampu sebagai tempat berlindung dari badai.

Keberadaan pohon ini sangat mengesankan peneliti. Mengingat lokasinya yang hanya berjarak 7 km dari salah satu gunung paling aktif di dunia, Gunung Etna.

Legenda pohon ini begitu terkenal karena lingkar pohon yang mencapai 57 meter menyisakan suatu misteri. Area tersebut hampir seluas arena hoki, diperkirakan sempat menjadi tempat singgah para ksatria. Masyarakat lokal mempercayai pohon ini sebagai tempat berteduh ratusan ksatria berkuda saat era perang Italia dahulu.

Baca Juga :  Manfaat Getah Pohon Pinus di Bidang Industri dan Kesehatan

National Geographic menyatakan pada 2018 bahwa pohon ini menjadi yang tertua di Eropa. Pohon ini berjenis pinus kuno yang telah melewati masa-masa perubahan iklim yang ekstrem. Pohon ini terus hidup kokoh dari masa ke masa. Penemuannya memang masih termasuk baru, bahkan di sekitarnya juga ditemukan beberapa flora kuno yang telah hidup berabad-abad.

3. Pohon Jaya Sri Maha Bodhi (Sri Lanka)Pohon-Jaya-Sri-Maha-Bodhi-Sri-Lanka

Sri Lanka juga memiliki pohon tertua yang menjadi ikonik di sebuah taman bernama Mahamewna. Pohon ini dikenal dengan nama Jaya Sri Maha Bodhi yang ditanam sejak tahun 288 SM. Dengan demikian, umurnya diperkirakan sudah mencapai 2.300 tahun. Masyarakat lokal mempercayai bahwa Budha, Sri Maha Bodhi di Bodh Gaya pernah mendapatkan pencerahan di tempat ini.

Disebutkan pada tahun 249 SM, seseorang membawa  sebuah bibit pohon kemudian menanamnya. Bahkan penanaman pohon ini termasuk yang terdokumentasi. Bagi umat Buddha, keberadaan pohon ini sangat dihormati dan dianggap suci. Bahkan terdapat upacara khusus yang diadakan setiap tahun untuk pohon ini dan sering dijadikan tempat ziarah.

Tak heran, jika pohon ini sangat penting dijaga kelestariannya oleh warga Sri Lanka. Tumbuhan ini berjenis ara yang menjadi keanekaragaman flora yang khas di Asia Tenggara. Di beberapa wilayah tanah air, pohon ini bisa ditemukan.

Sejak 2014, pohon ini masuk ke dalam situs yang dilindungi pemerintah Sri Lanka. Oleh sebab itu, pembangunan dekat pohon mulai dilarang dan baru diperbolehkan jika jaraknya lebih dari 500 meter. Hal ini semata-mata untuk melestarikan keberadaan pohon karena pemukiman penduduk berpotensi merusak pohon legendaris ini.

4. Pohon The President (Amerika Serikat)Pohon-The-President-Amerika-Serikat

Pohon berjenis sequoia ini berukuran raksasa dan termasuk yang terbesar ditemukan di tanah Amerika. Nama “President” sendiri diambil setelah berakhirnya era pemerintah Presiden Warren G. Harding saat itu.

Pohon The President telah menjadi kebanggaan masyarakat Amerika Serikat dan termasuk situs yang dilindungi pemerintah negara bagian. Pohon ini menjadi saksi bisu beberapa peradaban di benua Amerika. Berada di Taman Nasional Sequoia, usia pohon telah mencapai lebih dari 3.200 tahun.

Cukup banyak wisatawan yang mengunjungi situs pohon ini. Hal ini karena keunikannya yang berukuran raksasa. Bahkan manusia akan terlihat kecil saat berada di dekat pohon ini. Meski ukuran pohon ini cukup menakjubkan, The President merupakan pohon terbesar ketiga di dunia. Namun, jika berbicara mengenai pohon sequioa,  tentu pohon ini adalah spesies yang tertua.

Amerika Serikat sendiri memang memiliki beberapa pohon tua, The President menjadi pohon kedua yang tertua.  Diameter batang pohon ini mencapai 8.2 meter, sedangkan tingginya sekitar 75 meter.

5. Pohon El-Gran Abuelo (Chili)Pohon-El-Gran-Abuelo-Chili

Pohon ini tumbuh di dekat pegunungan Andes, Chile. Tepatnya di Taman Nasional Costero. Pohon ini keberadaannya begitu penting sehingga disebut sebagai salah satu aset negara. Keberadaannya pun di Amerika Selatan cukup menyita perhatian peneliti.

Usia pohon bahkan diperkirakan hampir sama seperti leluhur bangsa Chile. Tepatnya yang berasal dari era Patahonian Cypress.  Meski keberadaannya di sebuah taman nasional, namun pohon ini ditemukan pula di Monte Verde.

Pohon tua ini seolah menjadi saksi bisu peradaban penting manusia selama 13.000 tahun. Dimana saat itu termasuk era manusia membuat alat dan senjata untuk berburu. Saat ekspansi Spanyol ke Amerika Selatan, pohon ini sempat dimanfaatkan sebagai sumber pasokan kayu. Mengingat nilai ekonomisnya yang bisa memenuhi kehidupan sehari-hari saat itu.

Baca Juga :  Pohon Aren

Namun, keberadaannya kini semakin terancam punah. Tak heran, jika El-Gran Abuelo sangat dilindungi pemerintah setempat. Bahkan telah diatur dalam undang-undang mengenai perlindungan flora langka. Disebutkan bahwa pelanggar yang menebang pohon ini akan diberi hukuman penjara dan denda.

6. Pohon Sarv-e Abarkuh Yazd (Iran)Pohon-Sarv-e-Abarkuh-Yazd-Iran

Pohon kuno di dataran Yazd ini dikenal pula dengan nama Zoroastrian Sarv. Tumbuhan ini berjenis cemara yang sangat kuno. Bahkan peneliti menyebutkan pohon ini sudah ada semenjak peradaban awal manusia di daerah Yazd. Sarv-e Abarkuh tetap hidup seiring berkembangnya peradaban modern di daerah tersebut.

Pohon ini diperkirakan ditanam sejak zaman perunggu dan dikabarkan pohon yang tertua di daratan Asia. Pohon yang berusia 5.000 tahun ini memiliki tinggi 25 meter dan lebar 18 meter. Dibanding pohon tua lainnya, pohon ini terbilang masih cukup rindang. Warga setempat percaya akan legenda bahwa pohon ini tanam pada 2.000 SM oleh penganut kepercayaan Zoroaster.

Beberapa pihak menyebutkan pohon ini termasuk organisme yang tertua di benua Asia. Tak heran, keberadaannya dijadikan simbol dan monumen nasional negara Iran. Pelancong dapat menemukannya dengan mudah ketika berkunjung ke negara ini.

7. Pohon Llangernyw Yew (North Wales)Pohon-Llangernyw-Yew-North-Wales

Pohon ini diperkirakan telah ditanam sekitar 5.000 tahun yang lalu. Namun, dikabarkan akar di dalamnya telah menghilang dan meninggalkan jejak. Jejak tersebut berupa cabang-cabang besar terkubur 10.75 meter dari dalam tanah.

Pohon ini hidup sebuah halaman gereja di desa Llangernyw, yaitu Gereja St. Digain. Penemuan pohon ini dimulai pada tahun 1900-an. Yaitu ketika sebuah tangki minyak gereja hendak dipindahkan , baru disadari bahwa pohon tersebut ternyata termasuk kuno dan bernilai sejarah. Pada tahun 2002, pohon tersebut dinobatkan sebagai warisan nasional.

Tepatnya saat perayaan Yobel Emas Ratu Elizabeth II. Ia menunjuk pohon kuno tersebut sebagai pohon legendaris yang wajib dilindungi di Inggris Raya. Meski ditanam di dekat gereja, cerita lokal menyebutkan bahwa pohon ini menjadi tempat bersemayamnya roh dewa bernama “Angelystor”.

8. Pohon Mathuselah (California, USA)Pohon-Mathuselah-California-USA

Mathuselah masuk ke dalam jenis pohon pinus kuno, yaitu Pinus longaeva. Pohon ini ditemukan di California Timur. Pohon ini diakui sebagai pohon non-klonal  tua yang tumbuh secara alami. Menariknya, lokasi detail keberadaan pohon ini sangat dirahasiakan dan dijaga ketat. Sehingga hanya beberapa orang saja yang mengetahui dan tidak boleh menyebarkan informasinya.

Pohon ini termasuk yang tertua di Amerika serikat. Diperkirakan usianya mencapai lebih dari 4.800 tahun. Berada di Hutan Nasional Inyo, pohon ini memang memiliki nilai historis tersendiri. Legenda setempat menyatakan nama pohon diambil dari salah satu tokoh Al Kitab bernama Mathuselah. Ia merupakan anak dari Henoch dan kakek Noah.

Metode yang digunakan untuk menentukan usia pohon ini adalah penanggalan cincin pohon. Edmund Schulman dan Tom Harlan merupakan peneliti yang memperkirakan tanggal perkecambahan pohon ini dimulai pada 2833 SM. Pada dasarnya, penelitian mengenai pinus kuno masih berlanjut saat ditemukannya pohon ini.

Hal ini dibuktikan dengan sebuah pohon pinus lain yang dikenal dengan julukan “Prometheus” berusia 4.844 tahun. Pohon tersebut mulai berkecambah pada 2880 SM, kemudian ditebang pada 1964. Penelitian Tom Harlan masih berlanjut dengan penemuan sampel inti pohon pinus pada 1957. Pinus tua tersebut dinyatakan lebih tua dari Methuselah.

Menurut Harlan, pinus kuno tersebut berusia mencapai 5.067 tahun. Sayangnya, penelitan tersebut masih menjadi misteri. Hal ini karena inti sample dan pohon tidak dapat ditemukan setelah kematian Harlan pada 2013 lalu. Dengan demikian, pohon Methuselah masih dinobatkan sebagai yang tertua.

Baca Juga :  Harga Kayu Pinus Per Batang, Kubik, Gelondongan, Lembar (Terbaru)

9. Pohon The Sisters (Lebanon)Pohon-The-Sisters-Lebanon

Meskipun  Lebanon menggunakan pohon cedar sebagai simbol, keberadaan pohon tertua ini cukup menyita perhatian. The Sisters merupakan pohon zaitun berjumlah 16 dan memiliki julukan “The sisters olive tree of noah”. Pohon ini termasuk yang tertua dikabarkan usianya mencapai 6.000 tahun.

The Sisters termasuk rumpun pepohonan zaitun yang terkenal di Lebanon.  Peneliti menentukan usia pohon kuno ini dengan sistem penanggalan cincin pohon. Namun, pada beberapa batang pohon belum ditentukan dengan pasti usianya. Hal ini disebabkan kerusakan yang terjadi pada struktur cincin pohon.

Pohon ini erat kaitannya dengan kisah Noah. Disebutkan dalam legenda rakyat setempat bahwa The Sisters merupakan bagian dari tumbuhan zaitun yang kembali ke bahtera Nuh. Yaitu ketika air bah telah berkurang, hal ini disebutkan di beberapa Al Kitab kuno.

Pohon kuno usianya telah mencapai ribuan tahun, bahkan telah melewati usia tertua pohon untuk hidup (5.064 tahun). Meski demikian, nyatanya pohon ini masih menghasilkan buah zaitun yang segar. Sebuah organisasi nirlaba pun didirikan, yaitu  Sisters Olive Oil. Organisasi tersebutlah yang memproduksi dan memasarkan minyak dari pohon zaitun ini.

10. Pohon Old Tjikko (Swedia)Pohon-Old-Tjikko-Swedia

Old Tjikko masuk dalam kategori pohon cemara kuno. Letaknya beradi di Taman Nasional Fulufjallet, Swiss. Nama pohon ini cukup unik karena diambil dari nama anjing kesayangan salah satu peneliti pohon.  Pohon ini bentuknya memang tidak menjulang tinggi. Meski berukuran kecil, rupanya pohon yang ditemukan peneliti pada 2004 ini dinobatkan sebagai pohon tertua di dunia.

Penentuan umur pohon menggunakan sistem penanggalan karbon. Dengan demikian, peneliti menyebutkan usia pohon ini sudah mencapai 9.500 tahun lebih. Peneliti menemukannya di hutan pegunungan Swedia di ketinggian lebih dari 900 mdpl.

Keberadaan pohon Old Tjikko termasuk mengejutkan para ilmuwan yang menelitinya. Meskipun tingginya hanya 4 meter, namun ketahanan hidupnya sungguh luar biasa. Pohon kuno ini merupakan saksi bisu ketika Norwegia memberikan Harjedalen ke Swedia pada 1645.

Keberadaan pohon ini seringkali dikaitkan dengan pohon cemara kuno lainnya di Eropa. Misalnya yang berada di Norwegia, yaitu Old Rasmus. Belum ada bukti yang kuat jika pohon tersebut lebih tua dari Old Tjikko.

Pohon jenis ini usianya seringkali tidak setua yang terlihat. Penampilan pohon nampak kuno salah satunya disebabkan kerusakan oleh manusia. Namun, pada dasarnya tumbuhan cemara kuno memang memiliki ketahanan hidup yang tinggi. Meski ukurannya tidak sebesar pohon tertua lainnya, yaitu hanya sekitar 4-5 meter saja.

11. Pohon Ulin (Pohon Tertua dari Indonesia)Pohon-Ulin-Pohon-Tertua-dari-Indonesia

Sudah tidak diragukan lagi, Indonesia merupakan negeri kepulauan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah pohon tertua yang berada di Kalimantan Timur, yaitu pohon ulin.

Pohon ini tingginya mencapai 20 meter dan diameter sekitar 2.47 meter. Pohon ini tetap berdiri kokoh dan rindang meski usianya sudah 1.000 tahun lebih. Pada tahun 1993 seorang penjaga hutan Taman Nasional Kutai menemukan keberadaan pohon legendaris ini. Ia menemukannya bersama tim ilmuwan asal negeri Sakura, yaitu peneliti dari Universitas Kyoto.

Bukti semakin diperkuat dengan pernyataan dari Prof. Nengah Wirawan dari Universitas Hasanudin. Beliau menyatakan pohon ini merupakan spesies tumbuhan ulin tertua di dunia.

Keberadaan pohon sebagai organisme hidup memang sangat penting di muka bumi. Pohon sangat berperan dalam pasokan oksigen bersih di dunia. Pohon-pohon tertua di dunia yang telah disebutkan di atas seolah menjadi bukti bahwa keberadaan organisme ini sangat krusial bagi peradaban manusia.

Oleh karena itu, kelestarian pohon perlu dijaga dan dibuat regenerasi agar manfaatnya bisa dirasakan dari masa ke masa. Tidak hanya binatang dan sesama manusia saja yang harus dijaga dan dipelihara, ingat, pohon juga sama-sama makhluk hidup ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *