Pohon Gaharu

7 min read

pohon gaharu

Dibanding dengan beberapa pohon yang sering dijadikan bahan pembuatan kayu seperti pohon mahoni, jati atau ulin, pohon gaharu memang terdengar asing di telinga masyarakat. Tidak semua orang tahu pohon ini karena gaharu merupakan salah satu jenis pohon yang harganya cukup mahal. Harganya yang mahal itu membuat pohon ini jarang dipilih oleh sebagian besar.

Harga rata-rata per kg dari kayu gaharu ini mulai dari Rp.10.000.000,- hingga Rp.35.000.000,-. Tak heran bila banyak orang yang lebih memilih untuk membudidayakan pohon ini dibandingkan membelinya, karena nilai ekonomisnya yang cukup tinggi. Usia panennya pun cukup cepat yaitu sekitar 5 tahun saja, jika dibandingkan dengan pohon jati yang lebih lama.

Diameter rata-rata batang pohon gaharu ini yaitu sekitar 40-60 cm dan ketinggiannya bisa mencapai 40 m. Keuntungan dari satu batang gaharu saja nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Namun kayu ini juga banyak digunakan di beberapa negara yang ada di Timur Tengah seperti misalnya Palestina, Arab, Kuwait, Oman, Iran dan lain sebagainya.

Beberapa negara kaya lainnya juga sering menggunakan pohon ini untuk diekspor kembali, seperti Negara Singapura, Korea, Tiongkok, Jepang dan sebagainya.

Mengenal Kayu Gaharu

Jenis kayu dengan warna kehitaman serta memiliki kandungan resin yang khas dinamakan dengan kayu gaharu. Sama halnya dengan minyak astiri, kandungan resin yang terdapat pada pohon ini juga sering digunakan untuk pembuatan minyak wangi atau parfum.

Sesuai dengan hukum ekonomi yang ada, bahwa jika permintaan pada suatu barang tinggi dengan stok yang rendah maka harga barang pun naik dan meningkat. Itulah sebabnya mengapa kayu gaharu ini mahal harganya, karena jarang dan juga cukup sulit ditemukan maka harganya bisa menjulang tinggi.

Terdapat keunikan pada kayu dari pohon ini, dengan cara alamiah pohon gaharu akan terkena penyakit di bagian glubal kayunya saat usianya sudah mencapai 25 tahun. Penyebabnya adalah adanya jamur Fusarium sp, jamur tersebut adalah jamur yang membuat gaharu tercium wangi yang khas dan beda dari jenis kayu yang lainnya.

Bagian kayu yang usianya masih muda dan terdiri dari beberapa sel yang masih hidup disebut dengan kayu glubal. Letak kayu glubal ini yaitu di dalam kambium dan fungsinya adalah untuk menyalurkan cairan serta menjadi tempat penimbunan beberapa jenis zat makanan.

Taksonomi

Kingdom Plantae
Spesies Aquillaria Sp
Divisi Angiospermae
Genus Aquillaria
Kelas Dycotyledon
Famili Thymelaeaceae
Ordo Malvales

 

Ciri Morfologi dan Karakteristik

pohon gaharu

Terdapat aroma yang khas dari pohon gaharu ini sama seperti kayu kamper. Bentuk daun pada pohon ini yaitu lancip serta meruncing di bagian ujungnya. Gaharu juga menghasilkan buah dengan bentuk oval yang ukurannya 3-5 cm, warna kemerahan dan bagian permukaan kulitnya memiliki bulu.

Bunga pada pohon ini dapat tumbuh di bagian ketiak daun, ujung ranting atau di ketiak daun. Warna bunganya adalah hijau/kuning. Bagian batangnya tidak berbanir, kayunya keras, dan lurus. Warna kulitnya coklat keputihan dan memiliki tekstur yang halus. Bagian tajuknya membulat dan lebat serta memiliki percabangan yang bentuknya horizontal.

Baca Juga :  Pohon Tanjung

Ciri dari pohon gaharu ini adalah memiliki bagian gubal yang warnanya hitam pekat dan merata, muncul aroma yang khas dan harum ketika pohon ini dipotong atau disayat. Namun kualitas kayu pada pohon ini rendah dan di bagian glubal kayunya memiliki warna yang cenderung coklat dan memiliki aroma tak sekuat pada pohon gaharu yang wanginya sangat khas.

Jenis Pohon Gaharu

pohon gaharu

Tidak hanya dihasilkan dari pohon dengan genus Aquilaria saja, tetapi banyak juga jenis pohon lainnya yang menghasilkan kayu gaharu misalnya dari familia Thymelaeaceae. Namun jenis kayu ini memang yang paling berkualitas baik dari spesies Aquilaria malaccensis. Berikut ini jenis-jenis kayu gaharu berdasarkan kualitas yang paling baik sampai yang paling buruk :

Kelas Bagian Keterangan
Abu dan Sisa Teras Sisa dari Pengolahan Kayu Gaharu
Gubal Kayu Gaharu Super Gubal Warna hitam kecokelatan, wangi sedang, aroma kuat
Kemedangan III Teras Warna putih keabuan, wangi kurang, aroma kurang kuat
Gubal Kayu Gaharu Sabah Super Gubal Warna hitam kecokelatan, wangi sedang, aroma agak kuat
Kemedangan II Teras Warna keabun-abuan bergaris hitam tipis, wangi kurang, aroma kurang kuat
Gubal Kayu Gaharu Kelas C Gubal Warna hitam dengan banyak garis putih dan kepingan tipis, kayu cenderung rapuh
Kemedangan I Teras Warna cokelat bergaris putih agak tebal, wangi sedang, aroma agak kuat
Tanggung A Teras Warna cokelat kehitaman, wangi, aroma kuat
Tanggung C Teras Warna kecokelatan bergaris putih agak tebal, wangi sedang, aroma agak kuat
Sabang I Teras Warna cokelat bergaris putih tipis, wangi sedang, aroma agak kuat
Tanggung AB Teras Warna cokelat bergaris putih agak tebal, wangi sedang, aroma agak kuat
Gubal Kayu Gaharu Super AB Gubal Warna hitam kecokelatan, wangi sedang, aroma kuat

Manfaat Kayu Gaharu

Sama dengan beberapa jenis pohon lainnya, pohon gaharu juga memiliki banyak manfaat yang biasanya digunakan untuk kebutuhan furnitur atau bahan bangunan yang lainnya. Kandungan resin di dalamnya memiliki aroma wangi yang khas, sehingga pohon ini sering dimanfaatkan untuk beberapa hal seperti berikut ini :

  1. Parfum/wewangian
  2. Menurunkan sesak napas dan hipertensi
  3. Obat atau terapi untuk suatu penyakit tertentu
  4. Mengobat diare, sembelit, ginjal, masuk angin, kembung dan sebagainya
  5. Aromaterapi
  6. Antidepresan
  7. Sebagai bahan kayu tasbih
  8. Bahan kosmetik seperti bedak atau sampo
  9. Ritual kebudayaan seperti dupa

Supaya bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal di atas, maka harus dilakukan dahulu proses penyulingan atau distalasi uap, sehingga senyawa aromatik gaharu dan minyaknya bisa terpisah dari bagian kayunya.

Seluruh bagian pohon pada gaharu ini juga bisa dimanfaatkan, bukan hanya bagian aromanya yang khas dan sangat wangi. Bagian daun, batang dan juga resin dari pohon gaharu juga bisa dimanfaatkan dan memiliki khasiatnya masing-masing. Misalnya bagian batangnya yang bisa diolah kembali untuk dijadikan minyak astiri, atau daunnya yang bisa diolah menjadi teh yang baik untuk kesehatan tubuh

Sebaran Pohon Gaharu

pohon gaharu

Ada sekitar 20 spesies pohon gaharu yang tersebar di beberapa negara di kawasan Asia secara alami. Seperti misalnya Negara Tiongkok, Asia Tenggara, India dan sebagainya. Ada sekitar 6 spesies gaharu yang tumbuh di beberapa hutan seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua yang juga tumbuh dengan alami.

Daftar penyebaran pohon gaharu di berbagai daerah yang sesuai dengan wilayahnya yaitu :

Nama Latin Penyebaran
Aquilaria Yunnanensis Tiongkok
Aquilaria Beccariana Indonesia (Kalimantan dan Sumatera) dan Semenanjung Malaya
Aquilaria Urdantesis Mindanau
Aquilaria Cumingian Indonesia (pulau Morotai dan Halmahera di Maluku) dan Filipina
Aquilaria Subintegra Thailand
Aquilaria Filaria Indonesia (Morotai, Seram, Ambon, Nusa Tenggara, dan Papua)
Aquilaria Sinensis Tiongkok
Aquilaria Hirta Indonesia (Sumatera) dan Semenanjung Malaya
Aquilaria Rugosa Vietnam
Aquilaria Malaccensis Indonesia (Sumatera, Simalue, dan Kalimantan), Filipina (Luzon), India (Assam), Bangladesh, Myanmar, dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak)
Aquilaria Rostrata Malaysia
Aquilaria Microcarpa Indonesia (Sumatera, Bangka, Belitung, dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak)
Aquilaria Parvifolia Luzon Filipina
Aquilaria Apiculata Mindanao, Filipina
Aquilaria Khasiana India
Aquilaria Bailonii Vietnam, Laos, dan Kamboja
Aquilaria Citrinicarpa Vietnam, Laos, dan Kamboja
Aquilaria Banaense Vietnam
Aquilaria Brachyantha Filipina dan Luzon
Aquilaria Citrinicarpa Filipina dan Mindanau
Baca Juga :  Pohon Salam

Status Kelangkaan dan Konservasi

Jumlah permintaan kayu semakin hari semakin meningkat, sehingga kayu mulai menjadi langka. Pada tahun 1994 silam AS menetapkan peraturan mengenai pembatasan perdagangan kayu khusus kayu dari pohon gaharu ini. Hal itu disebabkan oleh jumlah populasinya yang berkurang dalam waktu yang sangat cepat.

Penyebab lainnya dari menurunnya populasi ini adalah para petani yang tidak mampu untuk mengenali kandungan pada kayu tersebut. Misalnya apakan di dalam kayu itu terdapat kandungan minyak atau tidak, sehingga proses penebangannya pun sering kali dilakukan dengan sembarangan.

Berikut ini status kerentanan pada pohon gaharu pada kepunahan :

Nama Latin Nama Lokal Status Kerentanan
Aquilaria microcarpa Ntaba, Tangkaras, Engkaras, Karas, Garu Tulang Rentan
Aquilaria beccariana Mengkaras, Gaharu, Gumbil Nyabak Rentan
Aquilaria malaccensis Ahir, Karas, Gaharu, Garu, Halim, Kereh, Mengkaras, Seringak Rentan
Aquilaria cumingian Gaharu Rentan
Aquilaria hirta Gaharu Rentan
Aquilaria filaria Gaharu Rentan

Budidaya Pohon Gaharu

pohon gaharu

Status pohon gaharu ini sudah berada di rentan punah sehingga dibutuhkan budidaya supaya pohon ini tidak punah dan tetap lestari. Pohon ini akan menghasilkan minyak di usia 25 tahun yang disebabkan oleh adanya pertahanan diri dari Fusarium Sp. Namun jika Anda berbudidaya gaharu maka bisa menggunakan penyuntikan virus yang sifatnya memang disengaja.

Maka pohon tersebut sudah bisa dipanen saat usianya sudah mencapai 5 tahun. Hal itu akan menguntungkan karena penebangan pohon khususnya pada jenis gaharu ini akan berkurang. Supaya bisa memperoleh bibit dengan kualitas yang baik maka perhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Pemilihan Bibit Gaharu

Untuk mendapatkan bibit gaharu yang kualitasnya baik maka Anda bisa melakukan persemaian bibit. Belilah bibit di toko tanaman supaya Anda tahu jenis bibit apa saja yang berkualitas.

Ciri dari bibit yang siap tanam dan kualitasnya baik adalah memiliki ukuran diameter sekitar 1 cm saja, akar tanaman tak akan menembus polybag, daunnya tidak layu dan lebih segar, tak ada jaringan kayu yang dominan di bagian batangnya, tingginya yaitu sekitar 20-30 cm dan jumlah daun serta tinggi batangnya lebih proporsional.

Bibit ini harus diperlakukan dengan sangat baik, terutama ketika Anda melakukan pemindahan atau pengangkutan bibit. Jaga keamanan bibit tersebut yang mungki saja bisa menurunkan tingkat kualitasnya.

Supaya bibiy gaharu ini bisa dijaga dengan baik maka tanah yang ada di dalam polybag selalu dalam keadaan gelap, tetapi tidak akan tergenang air, memiliki tingkat kepadatan tanah yang baik, jangan berada di bawah sinar matahari secara langsung dan jangan terkena air hujan secara langsung.

Baca Juga :  Pohon Akasia

3. Persiapan untuk Media Tanam

Media tanam harus disiapkan terlebih dahulu selambat-lambatnya 2 minggu sebelum dilakukan penanaman dan sebelum masa tanam dimulai. Sedangkan untuk pembuatan lubang tanamnya bisa dilakukan di awal supaya lubang mendapatkan pasokan unsur hara yang jumlahnya mencukupi.

Ukuran pada lubang tanamnya yaitu sekitar  3 m x 3 cm x 3 m, tetapi ukuran ini bisa disesuaikan lagi dengan jenis gaharu apa yang nanti akan ditanam. Polybag isi bibit juga harus dilepaskan dengan hati-hati, sama seperti jenis tanaman yang lainnya. Kemudian tempatkan bibit pada lubang tanam sambil ditimbun dengan menggunakan tanah yang gembur.

Untuk menambah kandungan hara yang ada di dalam tanah Anda bisa menggunakan jenis pupuk organik tambahan misalnya NPK. Takaran pada pemakaian pupuk ini adalah sekitar 20-30 gr di setiap lubang tanamnya. Bila tingkat keasamannya rendah misalnya di bawah pH 5 maka bisa dilakukan pengapuran/pembasaan.

Pada setiap lubang tanamnya tambahkan juga kapur dolomit yaitu sekitar 100 gr saja.

2. Kualitas pada Lahan Tanaman

Pada saat membudidayakan pohon gaharu ini anda bisa menyediakan lahan tanam yang telah disesuaikan dengan jumlah bibit yang nantinya akan ditanam. Dalam menentukan jumlah bibit ini bisa juga ditentukan dengan berpegangan pada jarak tanam pohon, yaitu sekitar 3 x 3 m. Jumlah bibit yang dibutuhkan adalah sekitar 1.111 bibit apabila luas lahan tanamnya sekitar 1 hektar.

Tanah yang cocok dan sesuai dengan pohon gaharu ini adalah jenis tanah yang subur dan unsur haranya tercukupi, tingkat aerasinya baik dan tidak tergenang, teksturnya proporsional, pH tanahnya netral yaitu sekitar 6 atau 7, tanahnya gembur, dan dekat dengan sumber air yang nantinya akan digunakan untuk penyiraman.

4. Naungan Gaharu

Sebisa mungkin Anda harus menghindarkan pohon ini dari penguapan yang jumlahnya berlebihan. Pemberian naungan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam media seperti dedaunan, plastik, jerami dan sebagainya.

Naungan yang baik untuk gaharu ini tidak akan menutupi sinar matahari dengan cara yang berlebihan, karena pohon ini membutuhkan sinar matahari dalam proses fotosintesis. Gaharu juga bisa ditanam di pertengahan musim hujan, karena diperlukan sinar matahari dan air yang cukup agar bisa berkembang dengan baik.

5. Perawatan Pohon Gaharu

Anda bisa melakukan perawatan pada pohon ini dengan beberapa cara seperti penyulaman, penyiangan, perlindungan dari serangan hama atau penyakit, serta pemangkasan. Supaya pohon tumbuh dengan optimal maka diperlukan penyiangan, tanpa harus memperebutkan unsur hara dengan tumbuhan yang lainnya di dalam tanah.

Seperti misalnya jenis tumbuhan seperti rerumputan dan semak belukar yang tumbuh dengan cara alami. Penyulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengganti semaian yang mati/rusak, agar hasil panennya nanti tetap optimal.

Sedangkan tujuan dilakukannya proses pemangkasan adalah untuk mengurangi jumlah batang yang tumbuh, pada saat ukuran pohonnya masih pendek. Supaya pohon dapat menghasilkan kayu yang ukurannya lebih panjang, lurus dan juga besar.

Perawatan dengan cara melindungi tanaman dari hama bisa dilakukan dengan cara memantau pertumbuhan dan bagaimana kondisi di sekitar tanaman. Anda juga bisa memberi tanaman pestisida serta menyesuaikan kembali serangan hama, baik pestisida jenis organik ataupun kimia.

Pohon gaharu sering diserang oleh hama ulat seperti Lepidoptera khususnya pada saat musim kemarau tiba. Hama ulat ini biasanya akan menyerang serta memakan bagian daun dari pohon gaharu yang juga bisa menyebabkan pohon tidak akan tumbuh dengan optimal.

Pohon gaharu ini ternyata memiliki banyak manfaat dan khasiat yang baik bagi kehidupan manusia. Tak heran bila harga pohon ini mahal dan sulit diperoleh. Bagi Anda yang ingin mengolah pohon ini sebaiknya mencoba berbudidaya terlebih dahulu dengan memilih bibit unggul supaya bisa menghasilkan pohon dengan kualitas terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *