Ciri-ciri Cemara Udang Serta Jenisnya dan Budidaya Bonsai

3 min read

Mengenal Karakteristik dan Cara Membuat Bonsai dari Pohon Cemara Udang

Berkebun bisa menjadi kegiatan alternatif melepas penat sejenak dari kesibukan sehari-hari. Selain menanam dan merawat tanaman, Anda juga bisa melakukan kegiatan menyenangkan lainnya misal seperti membuat bonsai. Salah satu tanaman yang mudah dijadikan bonsai adalah cemara udang.

Bonsai dari pohon cemara udang bisa dibilang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta tanaman. Lalu, seperti apa karakteristik tanaman ini, sehingga mudah dijadikan bonsai dan bagaimana cara membuat bonsai dari cemara jenis udang? Semuanya diulas lengkap di bawah ini.

Karakteristik Cemara Udang

Karakteristik Cemara Udang

Berbeda dengan jenis pohon cemara lainnya yang hidup di pegunungan bersuhu dingin. Pohon cemara yang masih termasuk famili Casuarinaceae ini hidupnya di pesisir pantai yang bersuhu lebih tinggi. Jenis tanaman ini bahkan toleran dengan angin pesisir pantai yang kaya kandungan garam.

Karakteristik unik lain dari tanaman yang tingginya bisa mencapai 45 meter ini adalah tetap mampu bertahan hidup di pH antara 5,0 hingga 7,7. Tanaman ini juga tetap bisa tumbuh di tengah batu-batuan karang ataupun dataran yang tanahnya sudah tercemar oleh limbah.

1. Akar

Struktur pohon ini terbilang sangat kuat karena memiliki akar yang rapat berfungsi untuk mencengkeram dataran yang tidak stabil, seperti di pesisir pantai yang penuh dengan pasir. Oleh sebab itu, walau diterpa hembusan angin kencang sekalipun, pohon ini masih bisa berdiri tegak.

2. Batang

Tekstur batang pohon ini cenderung kasar karena ditutupi oleh kulit kayu yang cukup keras.

Baca Juga :  Jenis Bonsai Kelapa Serta Cara Membuat dan Merawatnya

3. Daun

Bentuk daun pohon cemara jenis udang terbilang kecil, bersisik, dan bentuknya seperti silindris. Warna daun tanaman ini mulai dari hijau muda hingga hijau keabuan.

4. Bunga

Pohon cemara jenis ini termasuk tumbuhan berumah satu yang berarti terdapat bunga jantan dan betina dalam satu pohon. Bagian bunga jantan pada pohon cemara udang ini letaknya ada di ujung cabang.

Warna bunga jantan adalah kuning, sedangkan bunga betina berwarna merah yang terletak di bagian percabangan pohon ini.

5. Buah

Cemara udang juga berbuah dan buahnya serupa dengan buah cemara jenis lainnya. Buah pohon ini memiliki ciri yang keras dan penuh duri. Jika masih muda, warna buahnya kehijauan, namun jika sudah tua dan mengeluarkan biji maka warnanya jadi berubah coklat gelap.

Dalam buah cemara tersebut terdapat 7 – 9 biji yang bentuknya menyerupai biji cabai dan ketika pecah maka biji dari buah cemara ini akan terbang dan menyebar karena hembusan angin.

Pohon cemara jenis udang cukup mudah untuk dibudidayakan, umumnya budidaya pohon ini dilakukan dengan cara dikultur agar bisa diambil kayunya. Jenis pohon cemara ini bisa tumbuh dengan sangat cepat walau hanya dari pokok batang yang telah ditebang.

Bukan hanya kayunya yang bisa dimanfaatkan, pohon cemara ini juga dapat dijadikan sebagai bonsai yang cantik dan bernilai tinggi. Tentu saja, untuk djadikan bonsai maka Anda harus memanfaatkan pohon yang masih muda, sebab jika sudah tua batang pohon ini sangat keras.

Baca Juga : Klasifikasi Cemara Kipas Serta Ciri-ciri dan Kegunaannya

Jenis Cemara Udang

Jenis Cemara Udang

Tanaman ini dibedakan sesuai dengan ukurannya, yaitu kecil dan besar. Persebaran pohon cemara berukuran kecil terbilang langka dibandingkan dengan cemara udang besar. Biasanya tinggi pohon berukuran kecil itu hanya sekitar 25-50 cm saja.

Baca Juga :  Klasifikasi Cemara Kipas Serta Ciri-ciri dan Kegunaannya

Sementara itu, untuk pohon cemara jenis udang yang berukuran besar terbilang mirip dengan bonsai serut. Namun, bonsai serut terbilang mudah didapatkan sedangkan cemara udang cukup sulit ditemukan apalagi di alam bebas. Selain itu, dibutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar pula untuk merawatnya.

Baca Juga : Teknik Menanam Cemara Lilin Serta Budidaya, dan Tips Merawatnya

Cara Membuat Bonsai Cemara Udang

Membuat bonsai cemara udang bisa dibilang susah-susah gampang. Anda perlu memastikan untuk menerapkan semua langkah-langkah membuatnya dengan tepat agar tercipta bonsai dari cemara udang yang indah dan memiliki nilai jual tinggi.

Setidaknya ada 6 langkah yang harus Anda terapkan secara benar. Hal tersebut perlu dilakukan agar bonsai yang dihasilkan dari tanaman ini bisa tumbuh subur, awet serta memiliki tampilan visual yang memanjakan mata.

1. Pembuatan Bibit Bonsai

Pembuatan Bibit Bonsai

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat bibit bonsai. Anda dapat melakukan teknik stek atau cangkok, namun Anda juga bisa membeli benih bonsai cemara jenis udang. Membuat sendiri bibit bonsai lewat cara stek tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

2. Pemindahan Bakalan Tanaman Bonsai ke Media Tanam

Pemindahan Bakalan Tanaman Bonsai ke Media Tanam

Siapkan terlebih dahulu media tanam bisa dalam bentuk pot ataupun polybag. Menanam bakalan tanaman bonsai ini diperlukan ketelitian dan kehati-hatian yang sangat ekstra. Salah satu bagian bonsai yang harus Anda jaga baik-baik saat proses pemindahan ke dalam media tanam adalah bagian akarnya.

Sama seperti tanaman lain pada umumnya, akar bonsai memiliki peran yang sangat penting khususnya terkait dengan tunas-tunas baru yang akan tumbuh nantinya.

3. Pemilihan Cabang

Pemilihan Cabang

Memilih cabang adalah langkah penting lainnya yang perlu dilakukan dengan cara yang benar saat membuat bonsai cemara jenis udang. Proses ini membuat Anda harus jeli dalam memperhatikan batang dan daun dari tanaman cemara udang.

Baca Juga :  Teknik Menanam Cemara Lilin Serta Budidaya, dan Tips Merawatnya

Umumnya, batang tanaman ini tumbuh tidak searah, sehingga Anda perlu menyamakan arah batangnya terlebih dahulu. Baru setelah itu Anda bisa melangkah ke tahapan pembentukan bonsai.

4. Pembentukan Bonsai

Pembentukan Bonsai

Membentuk bonsai diperlukan media berupa kawat. Anda bisa mulai mengaitkan kawat pada beberapa bagian tanaman ini dengan syarat sebelumnya cemara udang yang akan dibonsai itu sudah sedikit dipangkas.

Mengaitkan kawat pada tanaman ini juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pastikan bahwa Anda sudah mengetahui pola atau bentuk bonsai yang diinginkan agar semua kawat yang dikaitkan pada tanaman ini nantinya dapat menjadi arahan pertumbuhan tunas baru.

5. Pemangkasan Bonsai

Pemangkasan Bonsai

Langkah ini sebenarnya mirip dengan langkah ketiga, perbedaannya hanya terletak pada jenis batang yang dipangkas. Pada langkah ketiga, pemangkasan dilakukan untuk batang asli dari tanaman cemara udang, sedangkan pada langkah ini yang dipangkas adalah batang yang tumbuh dari tunas baru bonsai.

Proses pemangkasan ini berguna untuk menjaga bentuk bonsai cemara jenis udang agar tetap cantik. Pangkas sedikit batang hasil tunas baru yang sekiranya terlihat sudah terlalu panjang.

6. Perapatan Bonsai

Perapatan Bonsai

Langkah terakhir dari proses pembuatan bonsai cemara  ini juga dikenal dengan istilah pruning. Pada dasarnya pruning dilakukan dengan cara memotong daun sekaligus membuat daun-daun tanaman ini terlihat lebih rapat.

Pruning bertujuan agar bonsai cemara jenis udang semakin kecil. Seperti diketahui, tanaman yang dibuat menjadi bonsai sebenarnya memang untuk dikerdilkan agar wujudnya seperti miniatur dari pohon aslinya. Selain itu, pruning juga berfungsi untuk membuat daun dan cabang cemara ini terjaga kerapatannya.

Budidaya cemara jenis ini perlu terus dilestarikan agar bisa mencegah kelangkaan tanaman ini. Salah satu  cara yang bisa dilakukan untuk membudidayakan tanaman ini adalah membuatnya menjadi bonsai. Pastikan terapkan langkah-langkah membuat bonsai secara benar agar hasil bonsainya terlihat indah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *