Bunga Asoka di Indonesia beserta Cara Menanam dan Manfaatnya

8 min read

Mitologi bunga asoka

Bunga asoka merupakan bunga yang memiliki keunikan pada bunganya yang juga memiliki kesan cantik. Keunikan lainnya adalah dikeluarkannya aroma pada waktu tertentu saja.

Kita dapat mencium aroma asoka pada malam hari. Khususnya saat bulan April sampai dengan Mei.

Saraca asoca adalah nama latin dari tanaman tersebut.

Tanaman ini memiliki jenis yang tidak hanya satu. Salah satunya adalah glodokan tiang. Glodokan tiang ini tidak memiliki ranting serta pohonnya tumbuh dengan sangat tinggi.

Dan ada yang memiliki ranting atau disebut juga percabangan yaitu jenis asoka yang biasa. Tanaman ini pada umumnya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, terutama di Indonesia.

Karena di Indonesia tanaman sering digunakan dalam penghijauan. Sedangkan di Eropa lain lagi nama yang dimiliki tanaman tersebut. Nama tersebut adalah Flame of the Wood.

Nama tersebut memiliki arti yakni nyala api di hutan. Pemberian nama beserta artinya tersebut merujuk pada warna yang dimiliki tanaman ini yang sangat cerah.

Jadi jika kita melihat tanaman tersebut di hutan warnanya akan seperti api yang menyala pada malam hari.

Taksonomi

Taksonomi
sulung-pwk.blogspot.com

Taksnomi atau disebut juga klasifikasi ilmiah dari bunga yang memiliki warna seperti api yang menyala ini adalah sebagai berikut :

 

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Subfamili Caesalpinioideae
Bangsa Detarieae
Genus Saraca
Spesies S. asoca

 

Morfologi

Morfologi
sloalpha.org

Morfologi atau bisa disebut juga ciri dari tanaman ini sangat unik. Biasanya kita melihat tanaman asoka di sepanjang jalan. Ciri atau karakteristik tanaman ini diantaranya adalah :

  • Akar

jenis akar yang dimiliki tanaman ini yaitu tunggang. Arah tumbuhnya akar tanaman tersebut adalah ke bawah dengan menjalar. Jenis akar yang dimiliki ini berfungsi untuk menyokong tumbuh tingginya tanaman ini. Akar tanaman ini berwarna coklat.

  • Tumbuh yang dapat di capai oleh tanaman ini mencapai sekitar 7 meter.
  • Bentuk batang yang dimiliki tanaman ini adalah bulat.

Pertumbuhan batang ini pun tegak. Batang ini memiliki ukuran diameter kurang lebih 40 cm. Tekstur dari batang ini yaitu keras serta berkayu.

Sistim yang dimiliki percabangan tanaman ini yaitu simpodial. Yang dimaksud simpodial yakni saat kita sulit membedakan antara cabang dengan batang utama.

Dikarenakan cabang dapat tumbuh menyamai batang utama bahkan terkadang dapat tumbuh jauh lebih besar dibanding batang utama.

  • Warna bunga yang dimiliki oleh tanaman ini adalah merah.

Apalagi asoka yang terdapat di Indonesia. Selain merah terdapat warna yang lain seperti kuning serta jingga.

Jenis bunga yang dimiliki tanaman ini adalah majemuk. Bunga ini memiliki benang sari sebanyak 4 buah. Sementara kepala putik tanaman ini berada pada mahkota bunga.

  • Bentuk daun yang dimiliki tanaman ini adalah lonjong. Ujung daun ini berbentuk runcing.
  • Tempat yang cocok serta tempat tumbuh yang lebih optimal untuk tanaman ini adalah berada pada ketinggian sekitar 0 sampai 400 meterdi atas permukaan laut.
  • Waktu untuk tumbuhan ini berbunga yakni saat akan tiba musim hujan. Pohon asoka dapat bertahan dalam kurun waktu sekitar 3 hingga 4 bulan.
  • Daerah yang tepat untuk ditanami tumbuhan ini adalah daerah yang memiliki suhu sekitar 45 derajat Celcius. Tanaman ini membutuhkan penyinaran sinar matahari yang cukup bahkan secara langsung.

Bukan berarti tanaman ini tidak bisa tumbuh di daerah yang gelap dan juga lembab. Namun kelembaban dari daerah tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yaitu kurang lebih 70%.

  • Cara untuk membudidayakan tanaman ini adalah dengan cara menanam bijinya secara langsung atau dapat juga menggunakan sistem cangkok.
  • Cara merawat tumbuhan ini pun tidak sesulit yang kita bayangkan. Tanaman ini hanya membutuhkan pupuk setidaknya pemberian pupuk ini dilakukan satu kali dalam tiga bulan.
Baca Juga :  Jenis-jenis Bunga Cempaka beserta Morfologi dan Manfaatnya

Oleh karena itu sangat mudah untuk merawat serta menanam tanaman ini bahkan oleh pemula sekalipun.

Bunga Asoka Indonesia

Bunga asoka Indonesia
tanobat.com

Bunga asoka Indonesia ini tentu berada di Indonesia yang sering terlihat tumbuh di sekitar beberapa rumah masyarakat. Di Indonesia nama yang lebih terkenal adalah bunga soka.

Anak-anak pada zaman dulu sering mengggunakan bunganya saat mereka sedang bermain. Anak-anak paling suka dengan nektar yang dimiliki oleh bunga tanaman asoka karena memiliki rasa yang manis.

Kelopak bunga tersebut akan dipetik oleh meraka, lalu mereka akan menekannya sampai cairan yang berada di dalam bunga tersebut keluar. Cairan tersebut berwana bening.

Mereka menganggap cairan tersebut adalah madu karena memang sangat mirip sehingga cairan tersbut dihisap oleh mereka. Sebenarnya cairan tersebut merupakan campuran dari air dan juga nektar bunga tersebut.

Jadi rasa manis yang dihasilkan bunga tersebut adalah berasal dari nektar bunganya. Uniknya untuk mendapatkan cairan tersebut anak-anak akan berebut dengan serangga misalnya lebah dan yang lainnya.

Mereka akan berebut saat nektar itu akan dihisap. Oleh karena itu seringkali mereka tersengat serangga tersebut. Dan karena itu juga anak-anak sangat lekat dengan bunga ini.

Selain menghisap nektar bunga tersebut acap kali mereka membuat gelang dari bahan dasar bunga tersebut yang mereka rangkai sendiri. Terkadang ada yang sampai merangkainya menjadi sebuah mahkota.

Anak perempuan yang berada di pedesaan yangsering melakukan hal tersebut.

Mitologi Bunga Asoka

Mitologi bunga asoka
hariannusantara.com

Mitologi bunga asoka ini sering di sangkut pautkan bahkan berhubungan dengan mitologi agama Buddha serta Hindhu. Nama asoka ini berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti yaitu tanpa duka.

Orang-orang yang beragama Buddha mempercayai bahwa tepat di bawah pohon asoka tokoh penyebar agama tersebut dilahirkan. Bukan hanya itu saja, terdapat seorang raja sekitar pada tahun 273-232 dikenal dengan nama Raja Asoka.

Raja tersebut menganut ajaran agama Buddha. Raja tersebut juga menguasai kekaisaran Murya Gupta pada masa yang sudah tertera di atas. Oleh karena itu, masyarakat di India menganggap suci tanaman tersebut.

Anggapan tersebut ada karena pastilah mereka memiliki alasan. Alasannya yaitu mereka yang menganut agama Hindu serta Buddha mempercayai bahwa tanaman ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan Yakshi.

Yakhsi ini merupakan mahkluk mitologi yang agama Hindu dan Buddha percayai. Karena hal tersebut masyarakat biasa tidak dapat menanam pohon asoka di sekitar rumah mereka di masa India Kuno.

Di masa itu yang boleh menanam bunga tersebut hanya anggota kerajaan saja, jadi bunga tersebut hanya terdapat di sekeliling kawasan kerajaan.

Cara Penanaman

Cara penanaman bunga asoka
tokotanaman.com

Cara menanam tumbuhan asoka ini tidak bisa dikatakan mudah bagi yang memang benar-benar pemula. Untuk yang sudah pernah mungkin cara ini cukup mudah. Kebanyakan orang menanam karena bunganya yang indah.

Selain dijadikan tanaman hias bunga ini juga memiliki banyak manfaat, hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan banyak yang menanam bunga tersebut.

Untuk membudidayakannya secara besar atau hanya sekedar menanamnya di pot yang diletakkan di sekitar rumah. Berikut adalah langkah untuk menanam pohon asoka :

1.Pemilihan bibit bunga asoka

Pemilihan bibit bunga asoka
faunadanflora.com

Pemilihan bibit ini bisa dilakukan dengan dua cara. Kedua cara tersebut yakni cangkok dan juga stek. Supaya hasil dari bibit yang kita tanam dapat tumbuh dengan baik dan bagus, yang perlu dilakukan adalah mengambil bibit dari induk yang berkualitas.

Induk yang berkualitas yaitu memiliki pertumbuhan yang bagus dan maksimal, bunga yang dihasilkan indah serta cantik, serta yang produktif menghasilkan bunga. Cara tersebut adalah sebagai berikut :

  • Stek
Baca Juga :  Bunga Tulip - Sejarah, Morfologi & Jenisnya

Disini stek yang kita gunakan adalah stek batang untuk bisa mendapat bibit tanaman asoka. Batang yang harus kita pilih adalah yang sudah tua. Untuk mengetahui mana batang yang sudah tua, yaitu yang memiliki ukuran sekitar 15 cm.

Kemudian batang yang sudah kita pilih dipotong dengan gunting dan haruslah rapi dalam memotongnya. Gunting yang digunakan pun harus steril serta tajam.

Hal tersebut bertujuan agar tanaman yang akan kita tanam atau indukan tidak diserang penyakit. Kemudian, batang tua atau rempalan yang sudah dipotong dimasukkan ke air.

Hal tersebut memiliki tujuan tersendiri yaitu supaya kesegaran batang tersebut tetap terjaga sebelum ditanam.

  • Cangkok

Seperti yang kita lakukan dengan cara yang sebelumnya yaitu pemilihan batang yang sudah tua. Kemudian batang tersebut dikuliti atau juga bisa disebut dikupas sampai pada bagian kambium.

Setelah itu, batang tersebut ditutup dengan pupuk kandang serta tanah yang sudah dicampur. Selain itu, juga tutupilah dengan sabut kelapa atau juga dapat menggunakan plastik yang sebelumnya sudah dilubangi.

Lalu ikatlah penutup tadi serta lakukan penyiraman secara rutin supaya kelembabannya tetap terjaga.

2.Penyemaian bibit

Penyemaian bibit
ilmubudidaya.com

Penyemaian bibit bunga asoka ini harus dilakukan karena supaya tanaman dapat tumbuh dengan maksimal. Alasan atau tujuan hal tersebut dilakukan adalah supaya bibit dapat terbiasa terhadap tempat yang baru dikenal.

Setelah tanaman tersebut tumbuh dengan optimal, baulah kita dapat memindahnya tanaman tersebut ke media tanam yang sudah disiapkan dan permanen.

Kita dapat melakukan penyemaian tersebut di polybag yang terbuat dari plastik. Polybag tersebut diisi dengan pupuk kandang serta tanah yang gembur yang sudah dicampur.

Perbandingan dari kedua bahan tersebut adalah 1:1. Penyemaian bibit tersebut dapat dilakukan dengan cara sebgai berikut :

      • Siapkan polybag yang sudah diisi dengan pupuk kandang serta tanah yang sudah dicampur.
      • Bibit yang kita ambil yang berasal dari batang tadi masukkan ke polybag.
      • Lepas sabut kelapa atau plastik yang menutupi bibit tersebut apabila bibit berasal dari cara mencangkok. Dalam mencangkok kita menggunakan tanah, dan masukkan tanah yang kita gunakan tersebut beserta dengan bibit.
      • Tutupilah bibit dengan pupuk kandang serta tanah yang sudah dicampur sampai pada batas pangkal cangkok ataupun stek.
      • Usahakan bibit tersebut pada posisi tegak.
      • Dalam sehari cukup lakukan penyiraman sebanyak satu kali saja. Supaya pertumbuhan akar baik serta kelembaban tanah tetap terjaga.
      • Daun muda sudah mulai bermunculan saat menginjak usia 2 bulan.
      • Setelah langkah tadi sudah dilakukan, maka pemindahan bibit tersebut ke media tanam sudah cukup siap dan dapat dilakukan.

3.Cara menanam bunga asoka

Cara menanam bunga asoka
sulung-pwk.blogspot.com

Cara menanam bunga asoka ini lumayan mudah. Pada umumnya bunga ini sering dimanfaatkan sebagai tanama hias di sekitar rumah. Oleh karena itu, siapkan lahan terlebih dahulu.

Lalu lubangi lahan tanam tadi sesuaikan dengan ukuran tanaman tersebut. Penyinaran matahari yang cukup juga perlu diperhatikan dalam menanam tanaman ini.

Supaya mudah dalam melakukan fotosintesis, serta pertumbuhan yang dihasilkan baik. Lalu lubang yang sudah kita buat tadi pada media tanam isilah dengan pupuk kandang serta tanah yang bertekstur gembur yang sudah dicampur terlebih dahulu.

Usahakan berdirinya tanaman pada posisi tegak. Karena jika posisi nya tidak tegak akan mempengaruhi tumbuhnya tanaman. Bahkan waktu menanam pun juga perlu diperhatikan.

Waktu yang cocok untuk dilakukan penanaman tersebut adalah saat sore atau pagi hari. Siang hari sangat tidak dianjurkan karena kelembaban pada tanah akan dipengaruhi oleh sinar matahari yang terik.

Untuk menjaga kelembaban pada tanah waktu yang memak cocok adalah 2 waktu tadi karena matahari tidak bersinar terlalu terik. Setelah langkah penanaman selesai, maka selanjutnya adalah penyiraman.

Baca Juga :  Bunga Rosela : Taksonomi, Manfaat dan Cara Pengolahannya

Penyiraman tersebut menggunakan air yang masih bersih. Jika kita memakai air yang sudah kotor didalamnya akan terdapat bakteri serta penyakit yang akan mempengaruhi tanaman tersebut.

4.Cara merawat bunga asoka

Cara merawat bunga asoka
syaefulmegan.over-blog.com

Cara merawat bunga asoka ini pun cukup mudah. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta lebat kita dapat melakukan pemupukan lanjutan. Pemberian pupuk tersebut bisa dilakukan setelah usia tanaman tersebut 1 bulan.

Pupuk yang dapat kita gunakan adalah pupuk daun, pupuk buah sangat tidak dianjurkan untuk memakainya. Pemupukan lanjutan ini tentunya memiliki tujuan tersendiri.

Tujuan dilakukannya pemupukan lanjutan yaitu untuk merangsang tanaman supaya bunga dan daun yang dihasilkan dapat tumbuh dengan lebat. Pupuk yang sering digunakan dalam menanam tanaman hias adalah pupuk bunga tau daun.

Manfaat dari Bunga Asoka

Manfaat dari bunga asoka
trubus.id

Manfaat bunga asoka ini bukan hanya dijadikan sebagai tanaman hias. Hal tersebut tentunya memiliki alasan yaitu karena tanaman ini memiliki kecerahan warna yang unik serta keindahan bentuk dari bunganya.

Manfaat tanaman asoka untuk kesehatan adalah sebagai berikut :

  • Antioksidan

Antioksidan dalam bunga ini merupakan antioksidan yang sangat alami. Bunga ini memiliki antioksidan karena mengandung flavonoid. Kandungan tersebut pernah diteliti.

Hasil dari penelitian tersebut adalah sekian banyak jenis kanker ada yang dapat dicegah bahkan di obati oleh kandungan bunga tersebut. Contoh dari kanker yang dapat dicegah oleh bungai ini misalnya kanker kadung kemih.

Dengan cara merebus bunga asoka dengan air dan meminumnya secara rutin. Air yang digunakan dalam rebusan ini sekitar 2 gelas. Rebus sampai mendidih sampai air tersebut berukuran 1 gelas.

Meminumnya harus dalam kondisi yang masih hangat.

  • Menstruasi

Menstrusai yang tidak lancar atau juga kurang teratur sering dialami oleh para wanita khususnya remaja. Hal tersebut dapat diatasi oleh kandungan yang terdapat dalam asoka.

Cara mengonsumsinya rebus air sebanyak 4 gelas dengan daging lidah buaya, bunga mawar, serta bunga asoka. Daging lidah buaya disini bukan hewan melainkan jenis tanaman.

Rebus sampai air berukuran 2 gelas. Kemudian saring air tersebut dan diamkan. Minum air itu saat airnya sudah dingin. Dengan dosis sehari sekali. Selain itu, ramuan ini juga sangat ampuh dapat meredakan stress.

  • Luka dan memar

Luka dan juga memar ini dapat diobati oleh tanaman asoka. Luka memar tersebut misalkan jatuh karena tersandung. Cara menggunakannya adalah dengan rebus umbi daun dewa, bunga mawar serta bunga asoka.

Setelah air rebusan mendidih saringlah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Agar rasanya agak manis tambahkan madu kedalam ramuan tersebut. Supaya manfaat ramuan tersebut bekerja dengan baik minumlah sehari 2 kali.

Jika luka memar tersebut telah membaik kita dapat berhenti mengonsumsi ramuan asoka tersebut.

  • Kaki kram

Bukan hanya luka memar kaki kram juga dapat disembuhkan dengan ramuan asoka. Bedanya adalah campuran dari ramuan asoka tersebut.

Campuran ramuan ini adalah daun sembung yang direbus dengan bunga asoka. Minum ramuan tersebut hanya saat kaki merasakan kram saja.

  • Disentri

Disentri dapat diobati dengan zat tanin. Dalam bunga asoka juga mengandung zat tanin tersebut. Cara mengonsumsinya beda dengan yang sebelumnya yaitu dengan ditumbuk terlebih dahulu bunga tanaman asoka.

Setelah halus, barulah rebus dengan air sebanyak 2 gelas. Rebus hingga tersisa setengah air rebusan tersebut yaitu 1 gelas. Sama dengan yang sebelumnya saring terlebuh dahulu sebelum dikonsumsi.

Tunggu hingga air rebusan tersebut dingin, lalu minumlah dengan takaran sehari 2 kali.

  • Mencerahkan Kulit

Bunga soka ini juga berguna dalam bidang kecantikan. Karena ramuan asoka ini dapat mengembalikan warna kulit yang alami serta dengan cara yang alami pula.

Lagi-lagi kandungan yang bermanfaat untuk kecantikan adalah antioksidan. Karena racun yang ada di dalam tubuh dapat dikeluarkan dengan kandungan tersebut.

Oleh karena itu kulit menjadi cerah secara tidak langsung karena racun yang berada dalam tubuh kita sudah dibuang. Ramuan asoka tersebut harus dikonsumsi dengan rutin agar hasilnya dapat maksimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *