Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang hidup berdampingan dengan manusia di kehidupan sehari-hari. Meskipun terlihat sama dengan tumbuhan yang berwarna hijau lainnya, rupanya siklus hidup lumut ini berbeda dengan tumbuhan biasanya.
Lumut telah lama dikenal sebagai makhluk hidup penanda peradaban dan adanya kehidupan. Keberadaannya tidak banyak dimanfaatkan manusia dan kerap kali dianggap sebagai benalu karena terlihat mengganggu. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui mengenai lumut dan siklus hidupnya:
Pengertian Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok Bryophytina atau lumut-lumutan. Tumbuhan ini masuk ke dalam divisi flora yang tidak berakar dan berdaun sejati, tetapi masih mampu menyerap unsur hara dan dapat melakukan fotosintesis.
Spesies tumbuhan lumut di dunia mencapai 25.000 spesies yang sekaligus menjadikannya sebagai kelompok tumbuhan terbesar dibandingkan kelompok tumbuhan yang lainnya.
Ciri-ciri lumut yang bisa diidentifikasi adalah sebagai berikut:
- Tidak memiliki pembuluh angkut
- Bentuk tubuh merupakan peralihan antara talus dengan kormus
- Berkembang biak dengan spora dan mengalami metagenesis
- Generasi gametofit lebih dominan daripada generasi sporofit
Selain beberapa ciri di atas, lumut juga bisa diidentifikasi berdasarkan struktur tubuhnya yang terdiri dari:
1. Batang
Bagian batang lumut memiliki lapisan sel-sel kulit yang memanjang dan membentuk rizoid dan epidermis rizoid. Sedangkan lapisan kulit bagian dalamnya terdiri dari atas lapisan sel yang dinamakan dengan korteks. Bagian silinder pusatnya terdiri dari sel parenkim yang memanjang sebagai pengangkut makanan.
2. Daun
Struktur daun lumut terdiri dari beberapa sel kecil yang sempit, memanjang, dan memiliki kloroplas reticulated. Terdapat pula sel-sel mati yang berfungsi sebagai tempat pemasok air serta makanan yang diperlukan.
3. Bagian Atas Tangkai
Di bagian atas tangkai lumut terdapat titik pertumbuhan dengan sel pemula/starter. Sel ini membentuk sel-sel baru dalam tiga arah di bagian sisinya.
4. Rizoid
Rizoid merupakan bagian yang berfungsi sebagai akar untuk menyerap makanan dan mengikat ke tempat pertumbuhan lumut.
5. Sporofit
Bagian sporofit lumut terdiri atas:
- Vaginula, yakni akar yang tertutup sisa dinding arkegonium
- Seta/tangkai
- Apofisis, yakni pelebaran tepi dan transisi seta dengan kotak spora
- Kaliptra, yakni bagian yang berasal dari dinding arkegonium
- Kolumnas, yakni jaringan yang tidak berkaitan dengan sporulasi
Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut
Meskipun terdiri dari banyak spesies yang tumbuh di seluruh dunia, tumbuhan lumut dibagi hanya ke dalam 3 kelompok, di antaranya:
1. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Dinamakan lumut hati karena memang jenis lumut ini memiliki bentuk lembaran dengan banyak lekukan seperti hati.
Lumut hati merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai di daerah lembab, seperti bebatuan, tanah, dinding tua, dan kerap hidup secara epifit. Selain itu, lumut jenis ini juga mampu hidup di tempat yang kering dengan tempat penyimpanan air (xeromorf).
Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan lumut hati adalah sebagai berikut:
- Struktur daun dan batang pada talus gametofitnya sulit dibedakan, sedangkan akarnya berupa rizoid
- Bentuk talus gametofitnya pipih dorsiventral
- Arkegonium dan anteridium yang berbentuk seperti payung terbentuk pada permukaan dorsal gametofit
- Ukuran talus sporofitnya sangat kecil dan nyaris tidak tampak
Baca Juga : Sistem Transportasi pada Tumbuhan
2. Lumut Tanduk (Anthocerotae)
Lumut tanduk merupakan kelompok lumut yang kerap menjadi pembuka peradaban di tempat terbuka dan lembab. Lumut jenis ini banyak tumbuh di lereng gunung, tepi danau, sungai, serta selokan.
Ciri-ciri lumut tanduk yang bisa dikenali adalah sebagai berikut:
- Struktur daun dan batang talus gametofit tidak dapat dibedakan dan akarnya berupa rizoid
- Bentuk talus gametofit pipih dorsiventral
- Gametangium terbentuk di bagian permukaan dorsal pada talus gametofit
- Bentuk talus gametofitnya menyerupai tanduk atau jarum yang ramping
- Talus sporofitnya tumbuh karena adanya pembelahan sel di daerah kaki
- Struktur tubuhnya berupa talus, namun bentuk sporofitnya kapsul memanjang.
- Memiliki sel yang hanya terdiri dari satu buah kloroplas.
Baca Juga : Jenis Gerak Pada Tumbuhan Dan Contoh Gerak Endonom
3. Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak tumbuh di tempat lembab, seperti rawa-rawa. Adapun ciri-ciri yang dimiliki lumut daun adalah:
- Sulit membedakan struktur daun dan batang talus gametofit
- Talus gametofit berbentuk simetris radial
- Gametofit tumbuh merayap atau tumbuh tegak
- Ujung gametofit membentuk arkegonium dan anteridium di antara daun yang kemudian menumbuhkan sporangium
- Talus sporofit yang merupakan sporangium menumpang pada ujung batang talus gametofit
- Merupakan perkembangan dari protonema
- Memiliki batang, daun, serta rizoid multiseluler
- Daun tersusun atas sel satu lapis dengan rusuk tengah, terbentuk melingkar atau spiral pada batang
- Arkegonium menempel di bagian atas kapsul serta membentuk kalipra
- Pada bagian bawah kapsul terdapat stomata dan sifatnya fotosintetik
- Tidak memiliki elater, kapsul memiliki kolumela, pecah dengan gigi peristom
- Tangkai akan bertambah panjang secara perlahan seiring berkembangnya kapsul
Alur pada Siklus Hidup Lumut
Tumbuhan lumut mengalami siklus perkembang biakan secara generatif dan juga vegetatif. Siklus reproduksi vegetatif terjadi melalui pembentukan spora pada kotak spora atau sporangium yang kemudian akan tumbuh membentuk gametofit.
Sedangkan reproduksi secara generatif terjadi melalui fertilisasi sel telur oleh sel sperma atau spermatozoid yang akan menghasilkan zigot. Secara umum, siklus hidup tumbuhan lumut antara jenis satu dan jenis lainnya sama.
Berikut siklus hidup yang dialami lumut hati Merchantia polymorpha:
- Spora yang mengalami germinasi akan berkembang dan tumbuh menjadi protonema (gametofit).
- Protonema tersebut terdiri dari dua jenis, yakni protonema betina dan protonema jantan.
- Keduanya akan berkembang menjadi gametofit setelah dewasa.
- Gametofit betina kemudian akan membentuk arkegoniofor yang berbentuk seperti talus atau kuncup dan menjadi tempat asal arkegonium.
- Gametofit jantan kemudian akan membentuk anteridiofor yang dapat menghasilkan sperma.
- Anteridium yang dimiliki gametofit jantan akan mengeluarkan sperma haploid melalui pembelahan mitosis.
- Arkegonium yang dimiliki gametofit betina akan mengeluarkan sel telur, kemudian sel telur tersebut akan berdiam di kapsul arkegonium.
- Selanjutnya sperma akan masuk ke arkegonium untuk melakukan fertilisasi dengan membuahi sel telur.
- Fusi antara sel telur dan sperma yang sama-sama haploid akan menghasilkan zigot yang diploid.
- Zigot di dalam arkegonium akan berkembang menjadi embrio.
- Embrio tersebut kemudian akan membentuk struktur yang terdiri dari tiga bagian, yakni kaki yang merupakan tempat sporofit melekat pada gametofit, kapsul elips yang merupakan tempat penghasil sel induk spora dan elater, serta seta yang merupakan titik bertemunya kaki dan kapsul.
- Sel induk spora di dalam kapsul akan menghasilkan spora dengan kromosom haploid melalui pembelahan meiosis.
- Spora haploid tersebut akan tersembur keluar bersama sel elater dan siklus hidup lumut hati akan dimulai kembali.
Persamaan dan Perbedaan Siklus Hidup pada Tumbuhan Lumut dan Paku
Tumbuhan lumut dan paku merupakan dua jenis tumbuhan yang memiliki siklus hidup hampir sama atau terlihat mirip. Adapun persamaan dan perbedaan keduanya akan dijelaskan berikut ini:
1. Persamaan Siklus Hidup Paku dan Lumut
- Memiliki klorofil, sehingga dapat melakukan proses fotosintesis
- Sama-sama berkembang biak dengan dua cara, yaitu perkembang biakan secara vegetatif dan perkembang biakan secara generatif
- Sama-sama mengalami metagenesis dalam fase hidupnya
- Dapat menghasilkan spora
- Sama-sama hidup di tempat yang lembab, khususnya di daerah beriklim tropis
Baca Juga : Cara Tumbuhan Melindungi Diri
2. Perbedaan Siklus Hidup Paku dan Lumut
Selain beberapa persamaan antara tumbuhan lumut dan paku dalam siklus hidupnya, keduanya juga memiliki perbedaan dalam beberapa hal. Agar lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini:
Pembeda | Lumut | Paku |
Susunan tubuh | Merupakan peralihan antara talus dan kormus | Kormus |
Akar | Rizoid | Serabut |
Letak spora | Sporangium/bagian bawah daun | Sporogonium/bagian tubuh yang menjulang ke atas |
Generasi dominan | Gametofit | Sporofit |
Jaringan pengangkut | Tidak memiliki xilem dan floem | Memiliki xilem dan floem |
Pengatur keluarnya spora | Gigi peristom | Anullus |
Tahapan spora pasca dormancy | Protonema | Protalium |
Baca Juga : Metagenesis Tumbuhan Paku
Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Kehidupan
Meskipun lumut banyak tumbuh liar dan kerap mengganggu kehidupan manusia karena terlihat kotor, kehadiran lumut tetap memberikan manfaat bagi alam. Adapun manfaat lumut antara lain:
1. Dalam Dunia Medis
- Sebagai bahan obat antiseptik
- Sebagai bahan obat mata
- Sebagai obat hepatitis
- Sebagai bahan obat penyakit jantung
- Sebagai bahan obat pneumonia
- Sebagai obat luka bakar dan luka luar
- Sebagai bahan obat anti jamur
- Sebagai obat hipertensi
- Mengatasi bisa ular
- Sebagai obat bius
- Zat anti kanker
2. Fungsi Ekologis
Selain bermanfaat bagi manusia, lumut juga memiliki fungsi ekologis dalam menjaga keseimbangan alam, di antaranya:
- Menahan erosi pada tanah
- Meningkatkan sumber air
- Mengurangi potensi bahaya banjir
- Sebagai penyuplai oksigen
3. Manfaat Lainnya
Manfaat lain yang dimiliki tumbuhan lumut selain dalam dunia medis dan fungsi ekologis adalah sebagai berikut:
- Digunakan sebagai tanaman hias
- Dapat membantu pertumbuhan rambut
- Sebagai bahan yang digunakan dalam pembuatan pembalut
- Lumut yang mati bisa dijadikan pupuk organik
Siklus hidup lumut yang diciptakan oleh Tuhan menjadi hal luar biasa yang harus disyukuri seluruh umat manusia, karena lumut menjadi tanda keseimbangan alam dan awal peradaban.
Artikel Terkait :
Tumbuhan Angiospermae : Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Reproduksi
Contoh Tumbuhan Gymnospermae, Klasifikasi dan Cirinya