Siklus Daur Hidup Semangka

5 min read

Daur Hidup Semangka

Daur hidup semangka memiliki beberapa fase atau siklus yang saling berkaitan. Nah semangka sendiri merupakan buah berasal dari wilayah gurun di daratan Afrika Selatan. Karena rasanya yang lezat serta khas, akhirnya penyebaran semangka menjadi cepat hingga ke Amerika Latin, Asia Tenggara dan China.

Semangka ialah tumbuhan merambat dengan dimensi buah bundar ataupun lonjong tergantung dari tiap-tiap jenisnya. Warna semangka ini adalah hijau muda serta mempunyai garis-garis hijau tua dengan kulit yang keras. Warna daging buah semangka lazimnya merah ataupun kuning dengan biji bercorak gelap.

Siklus Daur Hidup Semangka

Semangka memiliki beberapa fase terkait daur dalam proses pertumbuhannya, mulai dari biji kemudian menjadi tunas kecil, menjadi bunga, dan akhirnya menjadi buah semangka. Berikut ini penjelasan siklus daur hidup semangka yang akan dijelaskan satu per satu:

1. Biji atau Benih

Biji semangka yang sudah terpisah dari dagingnya akan menjadi benih semangka. Biji semangka ini mempunyai cangkang yang keras dan mempunyai peranan dinding sel pada tumbuhan yang akan menunjang perkembangan nanti, sehingga akan susah berkembang jika ditanam langsung di tanah.

Nah, umumnya biji semangka ini direndam dahulu di dalam air hangat dengan temperatur berkisar 40 derajat. Hal tersebut guna memicu perkembangan dan dapat dilakukan hingga tunas awal keluar.

Metode lain yang dapat dicoba yaitu dengan merobek sedikit cangkang biji semangka supaya tunasnya lebih gampang untuk keluar. Tetapi metode ini dinilai kurang efisien, sebab memakan waktu yang relatif lama.

Setelah itu, bibit tersebut ditanam dalam polybag ataupun dapat langsung ditanam di lahan pertanian. Penanam dapat dilakukan dengan metode membuat lubang di tanah sedalam 5 centimeter kemudain barulah benih disemai.

2. Tunas kecil

Sehabis benih ditanam, proses berikutnya benih akan berkembang menjadi tunas-tunas kecil serta mulai timbul di permukaan tanah. Pada fase ini, petani harus mempersiapkan kayu sebagai media agar tumbuhan semangka dapat merambat dengan baik

Hal ini perlu dipesiapkan sebab batang semangka akan mulai berkembang. Tubuhan semangka juga akan terus memanjang dan membutuhkan media bantuan agar lebih maksimal.

Baca Juga :  Pengertian dan Contoh Daun Menjari, Sejajar dan Daun Melengkung

3. Bunga semangka

Fase berikutnya dari daur hidup semang yaitu saat semangka telah merambat. Setelah beberapa lama ini bunga akan mulai timbul pada bagian-bagian tertentu.

Bunga semangka tergolong unik, sebab mempunyai dua jenis kelamin dalam satu bunga sejaligus. Jenis kelamin tersebut yakni jantan serta betina atau biasa disebut dengan bunga banci.

Bunga semangka berdimensi lumayan besar dengan warna kuning mencolok. Setelah itu, bunga semangka secara bertahap menjadi semangka hingga akhirnya nanti akan masuk ke fase terakhir.

4. Menjadi Semangka

Awal mulanya, semangka hanya sebesar bola bekel, namun pada saat mulai berkembang, semangka dapat mencapai dimensi yang lebih besar seukuran bola baske. Sebab batangnya merambat, semangka akan berkembang dan berbuah di atas tanah.

Pada saat ini kedudukan hayati dalam pertanian perlu dicermati oleh petani seperti mencermati apakah tanahnya lembab ataupun tidak. Sebab apabila tanahnya sangat banyak air hal tersebut bisa membuat semangka rusak serta membusuk.

Petani juga butuh mencermati keasaman tanah, untuk bisa menetralkan PH bisa memakai metode pengapuran menggunakan dolomit. Pengapuran ini dilakukan dengan menaburkan kapur yang memiliki kalsium serta magnesium ke tanah secara langsung.

Setelah itu, apabila perlu petani juga dapat meningkatkan pupuk. Pupuk yang digunakan hendaknya berbentuk pupuk organik dari pembusukan tanaman ataupun kotoran hewan yang telah dipermentasi. Cara ini perlu dilakukan sebab akan mempengaruhi mutu semangka itu sendiri.

Baca Juga : Berbagai Cara Tumbuhan Melindungi Diri Dan Contohnya

Hal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Semangka

Hal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Semangka
image source : liputan6.com

Untuk semangka tertentu, dalam proses pertumbuhannya membutuhkan ukuran dan ketinggian tertentu juga. Hal ini harus diperhatikan karena akan mempercepat proses pembentukan semangka. Ada beberapa bebeberapa hal yang memperngaruhi pertumbuhan semangka, berikut penjelasannya:

1. Cuaca

Tempat yang baik dan direkomendasikan untuk menanam semangka haruslah memperoleh cahaya matahari langsung. Matahari mempunyai peranan yang sangat penting untuk tumbuhan.

Temperatur yang diperlukan untuk perkembangan semangka berkisar antara 24 sampai 30 derajat Celcius.

2. Ketinggian

Tempat yang sesuai untuk menanam semangka adalah di wilayah panas ataupun dekat tepi laut yang memiliki ketinggian 100-300 meter di atas permukaan laut.

Tetapi, saat ini terdapat sebagian tipe semangka yang dapat ditanam di tempat yang jauh lebih tinggi yaitu sampai 900 meter di atas permukaan laut.

3. Keadaan tanah

Semangka wajib ditanam di tanah lunak serta memiliki banyak organisme yang mendukung pertumbuhannya. Hindari untuk menanam semangka pad kondisi tanah masam seperti halnya tanah sawah.

Tingkat keasaman tanah (PH) yang disarankan yakni berkisar antara 6 hingga 6,7. Akan tetapi sebaliknya jika pH berada pada keasaman 5,5 maka semangka tidak akan berkembang dengan baik.

Baca Juga :  Tumbuhan Angiospermae : Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Reproduksi

4. Temperatur

Perubahan temperatur yang ekstrem akan merusak proses perkembangan semangka dan menjadikan pertumbuhannya tidak maksimal. Bukan itu saja, curah hujan pula wajib dicermati sebab semangka tidak boleh terkena banyak air secara langsung.

Air yang terlalu banya akan menimbulkan kuman yang bisa membuat semangka membusuk. Adapun curah hujan yang baik untuk proses pertumbuhan semangka yaitu kurang lebih 40-50 milimeter per bulan.

Baca Juga : Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat dan Siklus Hidup Tumbuhan Lumut

Tipe Hama yang Bisa Mengganggu Semangka

Di atas kita telah mengetahui daur hidup semangka yang diuraikan ke dalam 4 fase, nah poin selanjutnya yang akan kita bahas adalah terkait hama pengganggu semangka ini.

Usia semangka yang dapat dipanen umumnya kurang lebih 70-100 hari dengan melihat ciri- ciri semangka yang telah berganti warna jadi hijau sempurna. Selain itu juga cirinya adalah semangka gampang lepas dari batangnya saat dipetik.

Dalam satu kali tanam, umumnya semangka bisa dipanen dalam dua periode, hal ini disebabkan perkembangan antara semangka yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Misalnya ada semangka yang tumbuh secara normal namun ada juga yang lambat, umumnya sebab serbuan hama dan penyakit.

Hama yang ada pada buah semangka mempunyai beberapa tipe yang bisa mengganggu dalam proses pembentukan buah semangka. Berikut ini adalah uraian jenis- jenis hama yang bisa menyerang semangka:

  1. Ulat – Ulat semangka biasanya akan memakan daun semangka sehingga daunnya akan menjadi rusak. Ulat ini memiliki warna hijau dengan garis-garis hitam atau kuning pada tubuhnya.
  2. Cacing Tanah – Cacing tanah berwarna hitam dan biasanya beraksi ketika kondisi gelap yaitu di malam hari. Hama ini dapat menggerogoti tunas biji semangka atau memakan pangkal pohon semangka yang telah memasuki usia dewasa.
  3. Tungau – adalah hewan kecil dan berwarna merah tetapi sangat ganas karena mereka dapat menghisap cairan semangka sehingga semangka akan terlihat layu. Untuk mengetahui keberadaan tungau dapat dilihat dari adanya jaring tungau yang terdapat di bagian bawah daun semangka.
  4. Thrips – Thrips adalah serangga kecil dengan memiliki sungut hitam pucat. Biasanya ia akan menggerogoti semangka hingga menjadi busuk sehingga tidak dapat dikonsumsi lagi.

Cara pemberantasannya dapat dilakukan dengan menggunakan larutan insektisida pestisida yang dapat anda temukan di toko pertanian.

Jenis serta Tempat Menanam Semangka

Jenis serta Tempat Menanam Semangka
image source gdm.id

Saat ini, ada dua jenis semangka yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu semangka lokal dan semangka hibrida. Semangka-semangka ini kerap kali kita temui di pasar atau tempat penjualan buah-buah.

Baca Juga :  Laju Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Semangka lokal merupakan varietas asli dari Indonesia seperti yang kami jelaskan dibawah ini:

1. Semangka Batu

Semangka ini berasal dari wilayah Sengkaling Malang, Jawa Timur. Ciri- cirinya berupa lonjong serta mempunyai banyak biji. Warna dagingnya merah serta memiliki rasa yang manis. Semangka tipe ini bila ditanam kembali kualitasnya tidak akan berubah sehingga dapat anda budidayakan.

2. Semangka Bojonegoro

Berasal dari wilayah Bojonegoro, Jawa Tengah, semangka tipe ini mempunyai karakteristik bentuknya yang bundar. Selain itu kulitnya bergaris hijau tua, daging buah bercorak merah tua serta biji berkulit tipis tetapi mempunyai biji yang tebal.

Jenis semangka ini memang sering dijadikan sebagai bibit semangka oleh para petani.

3. Buah semangka hitam

Jenis yang ketiga ini berasal dari Pasuruan, Jawa Timur dan merupakan semangka hibrida. Disebut semangka karena semangka mengalami persilangan antara semangka lokal serta impor yang mempunyai karakteristik khas.

Baca Juga : Bentuk-Bentuk Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan [LENGKAP]

Manfaat yang Bisa Didapat Dari Buah Semangka

Semangka biasanya dijadikan sebagai buah yang bisa dikonsumsi langsung karena mengandung banyak air. Semangka sangat sangat cocok dinikmati terutama saat musim panas yang berpolus udara.

Sementara biji semangka dapat digunakan dan diolah menjadi kuaci (makanan ringan Indonesia). Bukan hanya itu daun semangka muda juga dapat digunakan sebagai sayuran dan kulitnya dapat digunakan sebagai manisan.

Semangka juga mengandung banyak vitamin serta nutrisi, di antaranya:

  1. Kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi pada semangka mampu memperlancar kerja jantung dan dapat membuat sistem imun menjadi lebih kuat sehingga tubuh tidak mudah sakit.
  2. Semangka mengandung likopen yang mampu mencegah pertumbuhan sel kanker sehingga Anda akan lebih sehat dan awet muda.
  3. Selain vitamin C, semangka juga mengandung vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata Anda.
  4. Semangka mengandung banyak potasium dan mineral yang baik untuk menekan kadar gula dalam darah sehingga dapat mengurangi risiko diabetes di dalam tubuh.

Pusat Penanaman Buah Semangka

Di Indonesia ada banyak sentra penghasil semangka tersebar di berbagai daerah dan pulau, namun yang terkenal ada di provinsi Yogyakarta khususnya daerah Kulon Progo, Magelang, Jawa Tengah, Indramayu dan Karawang, Jawa Barat, Banyuwangi dan Malang, Jawa Timur.

Rata-rata setiap 1 hektar lahan dapat menghasilkan 30 ton buah semangka per tahunnya.

Baca Juga : Laju Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Kesimpulan

Daur hidup semangka terdiri dari 4 fase sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Selain itu kita juga telah mengetahui jenis dan tempat mana yang cocok untuk menanam buah semangka agar dapat menghasilkan buah yang maksimal.

Untuk menghindari kerugian karena hawa, di atas juga kita telah membahas beberpa hama yang dapat merusak buah semangka, seperti hama tungau, cacing tanah, trip dan ulat. Anda dapat mensiasati penanggulangan hama tersebut dengan festisida.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *