Tentu Anda juga tahu bahwa sampah ini dikategorikan sebagai hasil pembuangan dari makhluk hidup, yang sudah tak dibutuhkan atau diperlukan lagi dalam hal apapun. Sampah juga selalu ada di dalam kehidupan sehari-hari kita. Sampah yang sering ditemukan adalah sampah anorganik dan organik. Kedua jenis sampah tersebut, merupakan kategori sampah berdasarkan unsur pembentukannya.
Sampah yang berasal dari bahan alami disebut dengan sampah organik sedangkan sampah yang berasal dari bahan yang tidak alami disebut dengan anorganik. Bisa juga disebut dengan jenis sampah yang berasal dari bahan non hayati. Biasanya sampah jenis anorganik ini tertimbun di dalam tanah dan sulit diuraikan.
Pengertian Sampah Anorganik
Anorganik ini memiliki sifat yang berlawanan dengan sampah jenis organik. Sampah yang satu ini merupakan jenis sampah limbah. Sampah ini juga dihasilkan dari bahan yang asal atau sumbernya bukan dari alam, atau yang disebut dengan sampah non hayati. Sampah anorganik biasanya berupa jenis sampah dari bahan buatan manusia atau bahan non alami/sintetik.
Jenis sampah sintetik ini sumbernya yaitu dari benda dengan teknologi pengolahan barang dan dari benda hasil produksi, atau bisa juga dari hasil pengolahan barang teknologi tertentu.
Ciri dan Karakteristik
Jenis sampah ini merupakan jenis yang pengolahannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis sampah organik. Berikut ini beberapa ciri dari sampah jenis anorganik :
1. Merupakan Jenis Sampah yang Sulit Diuraikan
Ciri utama dari sampah sintetik ini adalah sulit diuraikan. Artinya dalam menguraikan sampah ini diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa terurai serta membusuk, dengan cara yang alami. Tapi hal itu tidak berarti tidak bisa diuraikan sama sekali, hanya saja memerlukan waktu yang lebih lama.
Ada beberapa jenis sampah dari anorganik yang membutuhkan waktu sampai puluhan tahun, untuk kemudian bisa terurai dengan baik. Misalnya sampah plastik yang membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai sampai bisa menjadi unsur yang lebih kecil lagi.
Itulah sebabnya sampah jenis anorganik ini menjadi masalah besar bagi lingkungan. Sampah ini akan mengganggu makhluk hidup yang ada di bumi, karena sampahnya terus menumpuk dan tak bisa diuraikan dengan baik.
2. Dibuat dari Bahan-bahan Pabrikasi
Ciri dan karakteristik lainnya dari sampah jenis anorganik ini adalah diproduksi dari bahan sintetis/pabrikasi. Misalnya sampah non alami seperti styrofoam. Bahan sintetis menjadi salah satu bahan dari pembuatan styrofoam tersebut. Seperti misalnya gas CFC atau freon dan polistirena, kedua bahan itu bisa membuat lapisan ozon menjadi rusak.
3. Dapat didaur Ulang Kembali
Namun sampah ini bisa diolah kembali, walaupun kelemahannya adalah sulit terurai dalam waktu cepat. Pengolahannya bisa menjadi barang apa saja, misalnya menjadi jenis barang baru yang memberi manfaat untuk kehidupan. Contohnya saja botol plastik yang bisa diolah kembali menjadi pot atau kerajinan tangan.
Bahkan botol-botol plastik juga masih bisa diolah kembali menjadi botol plastik yang baru, sehingga bentuk dan kemasannya pun terlihat seperti baru.
Baca Juga : Pengertian Polusi Suara Beserta Penyebab dan Dampaknya
Prinsip Pengolahan Sampah
Masalah utama dari sampah anorganik ini adalah sulit terurai dan memerlukan waktu yang sangat lama. Maka sampah ini harus diolah kembali untuk mengurangi masalah dari sampah tersebut. Ada beberapa prinsip dari pengolahan sampah jenis anorganik ini, yang diantaranya yaitu :
1. Reduce
Arti dari reduce adalah mengurangi. Reduce menjadi salah satu prinsip dalam pengolahan sampah yang caranya sangat sederhana. Caranya juga sangat mudah, tetapi sayangnya masyarakat di Indonesia belum memiliki kesadaran yang baik. Khususnya dalam membuang atau mengolah sampah.
Apabila masyarakat lebih sadar lingkungan maka prinsip ini bisa mengurangi jumlah sampah jenis organik tersebut. Berikut ini beberapa contoh mengurangi jumlah sampah jenis anorganik yang bisa Anda lakukan :
- Tidak menggunakan sedotan berbahan plastik untuk minuman. Sampah dari sedotan berbahan plastik juga sulit diuraikan.
- Sebaiknya membawa kotak makan sendiri jika membeli makanan di luar rumah, supaya jumlah kemasan dari makanan tersebut juga bisa berkurang.
- Pada saat berbelanja sebaiknya juga membawa kantong sendiri dari rumah, untuk mengurangi jumlah sampah plastiknya.
- Tidak usah membeli minuman dari kemasan tetapi membawa botol minuman sendiri dari rumah.
2. Reuse
Menggunakan kembali adalah prinsip dari reuse ini. Anda bisa memilih kembali sampah mana yang sekiranya masih dapat dipakai pada jenis sampah anorganik ini. Kemudian gunakan kembali barang tersebut yang sekiranya masih layak pakai. Contoh penerapan dari prinsip reuse ini diantaranya yaitu :
- Mengisi ulang tinta pada pena/pulpen yang biasa dipakai supaya pena yang sudah habis tidak berakhir menjadi sampah.
- Manfaatkan kembali kaleng makanan untuk dibuat menjadi pot tanaman misalnya.
- Manfaatkan kembali kaleng-kaleng berukuran besar untuk bak penampungan air di rumah.
- Manfaatkan kembali botol yang sudah bekas untuk menyimpan cairan cuci piring atau bisa juga untuk menyimpan deterjen cair.
- Manfaatkan kemasan makanan apa saja untuk menyimpan mainan anak-anak.
3. Recycle
Daur ulang adalah prinsip dari recycle. Prinsip pengolahan sampah yang satu ini adalah cara yang paling mudah dan cepat. Bahkan banyak orang yang menggunakan prinsip ini untuk mengurangi jumlah sampah jenis anorganik. Mekanisme dari prinsip ini yaitu manfaatkan sampah jenis anorganik yang masih bisa digunakan kembali, dan bisa diolah kembali menjadi barang baru.
Barang-barang itu juga harus jenis barang yang memang memiliki nilai jual atau nilai guna yang cukup tinggi. Berikut ini beberapa contoh penerapan dari prinsip daur ulang :
- Kain perca yang dibuat menjadi suatu jenis kerajinan tertentu.
- Lampion lampu yang cantik dibuat dari botol plastik.
- Kursi duduk atau kursi yang digunakan untuk kursi café dibuat dari kaleng-kaleng besar bekas.
- Pot tanaman atau meja dengan bentuk yang unik dan kreatif yang dibuat dari ban kendaraan yang sudah tidak dipakai lagi.
- Keperluan fashion seperti tas, bros dan sebagainya dibuat dari bungkus makanan/minuman kemasan.
4.Replace
Prinsip mengganti adalah prinsip replace yang merupakan prinsip pengolahan sampah yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah/limbah anorganik. Sampah sintetis ini nantinya akan didistribusikan kembali untuk diolah menjadi barang baru, ke suatu pabrik. Misalnya sampah dari botol plastik yang diolah lagi menjadi botol plastik baru.
Baca Juga : Penyebab Polusi Air Serta Dampak, dan Cara Mengatasinya
Manfaat Sampah Anorganik
Sampah jenis anorganik ini memang memiliki banyak dampak atau efek buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup, tetapi sampah ini juga memiliki manfaat yang baik. Berikut ini beberapa manfaat dari sampah sintetik atau non alami :
1. Sebagai Bahan Kerajinan Tangan
Masih berhubungan dengan prinsip pengolahan sampah, sampah jenis anorganik ini juga bisa dimanfaatkan untuk salah satu bahan untuk membuat kerajinan tangan. Banyak juga sekolah yang memberi edukasi/pelatihan pada anak didiknya untuk membuat karya seni, yang dibuat dari bahan sampah non alami.
Hal ini juga telah menjadi salah satu inovasi atau terobosan baru, khususnya di industri kreatif. Inovasi baru ini akan mengurangi dampak buruk dari banyaknya jumlah sampah non alami tersebut.
2. Sebagai Bahan Daur Ulang
Salah satu prinsip dari pengolahan sampah yaitu daur ulang juga menjadi manfaat dari sampah sintetik ini. Sampah yang memiliki nilai guna/jual yang tinggi dapat diolah atau didaur ulang kembali.
Sampah yang bisa dimanfaatkan untuk bahan daur ulang ini akan memberi manfaat yang baik bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.
3. Bisa Dipakai Kembali
Sampah yang memiliki waktu yang sangat lama untuk bisa terurai ini sebenarnya masih bisa digunakan kembali. Sampah-sampah tersebut bisa berguna untuk benda lainnya yang lebih sederhana. Contohnya ember cat bekas yang bisa dipakai untuk bak penampungan air.
4. Menjadi Bahan Mainan Anak-anak
Sampah non alami ini juga bisa menjadi salah satu bahan mainan untuk anak-anak. Bagi Anda yang ingin melatih keterampilan/kreativitas anak-anak bisa mengajak mereka untuk membuat mainan, yang dibuat dari sampah jenis anorganik tersebut.
Supaya tidak menghabiskan waktu, Anda juga bisa menggunakan peralatan yang ada di rumah saja. Cara ini sangat bagus untuk tumbuh kembang anak dan bisa menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Anak juga akan menjadi lebih peduli dengan lingkungan dan lebih kreatif.
5. Meningkatkan Penghasilan secara Ekonomi
Ada banyak lagi manfaat lainnya dari sampah anorganik tersebut. Bahkan Anda juga bisa memperoleh uang dari sampah tersebut. Seperti jenis sampah yang dapat diolah kembali kemudian dijual. Apalagi jika pendaur ulangan sampah ini bisa dikembangkan kembali, maka hal itu bisa menciptakan lapangan kerja yang baru.
Usaha pengepul barang bekas yang banyak dilakukan sebagian besar orang sekarang ini, juga menjadi salah satu bentuk usaha yang sederhana yang bisa memberi tambahan pemasukan. Sampah-sampah tersebut diolah kembali dan setelah menjadi barang yang pakai kemudian dijual.
Bagi para pelaku usaha tertentu sampah ini juga bisa menjadi objek atau sumber mata pencaharian yang berguna. Terutama bagi mereka yang menjadi seorang pelaku industri kreatif. Contohnya mendaur ulang benda-benda tertentu untuk dijadikan benda yang bisa digunakan kembali seperti kursi, meja atau lemari.
Dalam meningkatkan penghasilan secara ekonomi, sampah jenis anorganik ini memang sangat berfungsi dengan baik.
Baca Juga : Penyebab Polusi Tanah Serta Dampak dan Cara Mengatasinya
Contoh Sampah Anorganik
Beberapa contoh sampah jenis anorganik yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari misalnya styrofoam, panci penggorengan yang sudah rusak, tas plastik, botol plastik dan masih banyak lagi.
Untuk contoh sampah non alami yang berasal dari kantor diantaranya yaitu sisa-sisa alat tulis yang sudah tidak digunakan lagi, sisa-sisa map berbahan plastik, plastik-plastik yang biasa dipakai untuk sampul buku dan sebagainya.
Jenis Sampah Anorganik
Ada berbagai jenis sampah non alami yang bentuknya sangat beragam. Berikut ini beberapa contoh sampah non alami yang banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat, diantaranya sebagai berikut :
1. Sampah Non Alami Lunak
Sampah yang satu ini adalah jenis sampah yang lebih mudah diolah atau dibentuk menjadi suatu benda. Bahan-bahan penyusun dari sampah ini biasanya dibuat dari kandungan bahan yang sifatnya lentur. Contoh dari sampah dengan tekstur lunak ini diantaranya yaitu bungkus kemasan makanan/minuman, sampah plastik, atau sampah dari yang dibuat dari bahan tekstil.
2. Sampah Non Alami Keras
Kandungan bahan dari sampah yang tekstur atau strukturnya keras akan lebih sulit dihancurkan. Sifatnya pun lebih kuat dari dari sampah jenis lunak. Kebanyakan jenis limbah/sampah ini akan sulit untuk diolah kembali. Jika akan dilakukan daur ulang pada sampah tersebut harus menggunakan teknologi atau peralatan yang lebih kompleks.
Jenis sampah dengan tekstur keras ini antara lain yaitu sampah berbahan kaca, kaleng, dengan bahan material yang pecah belah hingga sampah yang dibuat dari bahan metal.
Dampak Negatif
Segala jenis sampah yang ada di muka bumi ini tentu memiliki dampak yang negatif pada lingkungan. Namun keberadaan sampah jenis anorganik yang berjumlah besar dampaknya jauh lebih berbahaya dari sampah organik.
Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa sampah anorganik sulit untuk diuraikan kembali. Maka dampak negatifnya pun bersifat jangka panjang. Apalagi jika jumlah sampahnya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berikut ini beberapa dampak buruk atau negatif dari sampah jenis anorganik, diantaranya yaitu :
1. Berakibat pada Masalah Kesehatan
Sampah non alami ini sangat mengotori lingkungan, tapi lebih dari itu sampah ini juga berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Dampak negatif dari sampah jenis anorganik ini bisa meningkatkan resiko pada gangguan kesehatan. Baik dari segi proses pembuatannya atau dari segi fisik sampah tersebut.
Misalnya sampah dari botol plastik atau kaleng yang bisa terisi dengan air hujan, kemudian munculah jentik-jentik nyamuk. Nyamuk itu akan berkembang biak di sana. Akan menjadi lebih berbahaya jika nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang membahayakan kesehatan seperti nyamuk demam berdarah.
Bahan serta proses dari pembuatan kaleng dan plastik sampah tersebut biasanya mengandung bahan kimia, yang juga tidak baik untuk kesehatan manusia. Salah satu bahan berbahayanya adalah dioksin. Bahan itu akan berakibat pada segala jenis masalah kesehatan, seperti gangguan pada saraf atau penyakit kanker.
Bau yang muncul dari wilayah atau tempat pembuangan sampah juga bisa mengganggu pernapasan. Apalagi bagi Anda yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah tersebut.
2. Menimbulkan Masalah pada Lingkungan
Masalah lingkungan ini selalu menjadi masalah yang sifatnya krusial, termasuk masalah sampah yang semakin menumpuk. Ditambah dengan semakin banyaknya bencana alam yang disebabkan oleh penumpukan sampah tersebut. Contohnya banjir yang semakin sering terjadi. Sampah yang menumpuk akan membuat debit air menjadi semakin meluap.
Kasus lainnya yaitu pencemaran air yang membuat sampah masuk ke dalam air dan air menjadi tercemar. Kebersihan dan kesehatan tidak akan terjaga lagi jika air yang harusnya higienis dan bersih menjadi tercemar oleh sampah.
Permasalahan sampah yang menumpuk ini akan berakibat pada tampilan estetika suatu tempat. Misalnya beberapa fasilitas kota yang tak terawat, kotor dan penuh dengan sampah. Akibatnya daerah tersebut akan terkesan kumuh akibat sampah anorganik yang terus menerus menumpuk.
3. Menimbulkan Masalah pada Makhluk Hidup Lainnya
Sampah anorganik ini juga bisa mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya seperti tanaman dan binatang. Banyak juga kasus pencemaran air yang sampai ke lautan sehingga segala jenis organisme yang hidup di laut mati karena keracunan sampah. Sampah yang berserakan di darat atau di jalanan juga bisa menjerat hewan-hewan yang hidup di sekitarnya.
Permasalahan sampah anorganik ini memang cukup menjadi masalah yang tidak sepele. Maka dari itu, kita harus menjaga kesehatan lingkungan dengan menggunakan sampah-sampah anorganik tersebut untuk diolah atau digunakan menjadi barang yang lebih berfungsi.