Garis Wallace dan Weber

5 min read

garis-wallace-dan-weber

Peta merupakan salah satu jenis gambaran dari suatu wilayah tertentu, baik hanya sebagian atau bahkan keseluruhan dari wilayah itu sendiri, yang ada di permukaan bumi. Ada beragam tampilan atau kenampakan di sebuah bidang datar, yang ukurannya dibuat menjadi lebih kecil pada skala tertentu. Dalam peta juga terdapat dua garis khayal, yang sering disebut dengan garis wallace dan weber.

Dalam peta itu sendiri, ada banyak warna, simbol dan juga garis yang dimana, ketiganya memiliki fungsi untuk menerangkan suatu kondisi pada dunia nyata atau dunia yang sebenarnya. Garis wallace serta garis weber yang ada di peta ini, biasanya juga dipakai untuk menerangkan sebuah perbatasan yang ada di suatu daerah.

Biasanya untuk bagian warna memiliki fungsi untuk menunjukkan tinggi atau rendahnya suatu lokasi tertentu. Lain halnya dengan simbol, yang menjadi penanda untuk ibu kota, beberapa keterangan penting, untuk kota, dan lain sebagainya.

Anda juga akan menemukan banyak simbol di dalam sebuah peta tematik. Misalnya isi peta yang memberi informasi tentang penyebaran hewan. Biasanya, ada pula simbol hewan yang menunjukkan bahwa di suatu tempat terdapat persebaran hewan.

Pengertian Garis Wallace dan WeberPengertian-Garis-Wallace-dan-Weber

Dua garis khayal yang terdapat di sebuah peta dan digambarkan dengan jelas, adalah garis wallace dan weber. Garis tersebut bahkan menjadi batas persebaran fauna yang ada di Indonesia, yang pada saat itu dibuat oleh Alfred Russel Wallace, yang merupakan seorang naturalis Inggris pada tahun 1859. Itulah sebabnya garis itu dinamakan garis wallace.

Seorang ahli biologi yang juga berasal dari Inggris dan bernama Thomas Henry Huxley, memberi nama kedua garis pada peta tersebut dengan nama garis wallace dan weber. Pembagian wilayah di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian, yang dilakukan oleh Wallace pada saat ia melakukan sebuah perjalanan.

Perjalanan itu melalui wilayah Hindia Timur, untuk melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna. Perjalanan tersebut dilakukan di abad ke 19. Garis wallace itu sendiri merupakan garis yang membagi wilayah persebaran flora dan fauna. Cara pembagian wilayah itu adalah dengan meneliti perbedaan ciri pada hewan, yang hidup di bagian timur serta barat Indonesia.

Terdapat 2 garis yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu timur dan tengah, yang terdapat pada garis weber tersebut.

Sejarah Pembagian Wilayah di IndonesiaSejarah-Pembagian-Wilayah-di-Indonesia

Sebenarnya, ada banyak penjelajah yang telah mencatat perbedaan antara flora dengan fauna sebelum dilakukan oleh Wallace. Seperti misalnya Antonio Pigafetta dan juga Ferdinand Magellan, yang pada saat itu melakukan pencatatan tentang perbedaan kondisi biologis. Kondisi tersebut merupakan kondisi biologis yang saat itu terjadi antara wilayah Filipina, dengan Kepulauan Maluku.

Baca Juga :  Pengertian Polusi Suara Beserta Penyebab dan Dampaknya

Namun kondisi yang dicatat saat itu yaitu dengan sisi yang saling berlawanan. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh mereka berdua adalah, penelitian tentang fauna yang ada di antara 2 wilayah tertentu, yang saat itu juga sudah dilakukan oleh George Windsor Earl. Ia adalah seorang navigator yang juga berasal dari Negara Inggris.

Pada tahun 1845, bahkan telah dibuat sebuah pamflet yang menunjukkan kondisi geografis di Indonesia. Kondisi geografis itulah yang membedakan antara Benua Australia dengan Benua Asia. Beberapa pulau di bagian barat Indonesia seperti pulau Sumatra dan Jawa, juga digambarkan oleh Wallace yang terhubung dengan beberapa laut dangkal di sekitarnya.

Ada pula wilayah Papua Nugini yang terhubung secara langsung ke Benua Australia, di bagian timur atau pulau-pulau yang lokasinya berada di wilayah timur. Ada juga beberapa pulau yang wilayahnya berada di sisi barat, yang dimana di sana juga terdapat beberapa jenis satwa liar yang serupa dengan satwa liar yang ada di Benua Asia.

Papua Nugini yang terhubung ke Benua Australia ini, bisa dilihat dari persebaran jenis-jenis hewan marsupial yang juga hidup di 2 tempat tersebut. Jenis hewan yang memiliki kantong di bagian perut yang tujuannya adalah untuk menghangatkan bayi hewan itu, disebut dengan jenis hewan marsupial. Misalnya hewan-hewan seperti Koala, Oposum, Wombat, Kanguru dan lain sebagainya.

Setelah hasil penelitiannya sudah cukup banyak, Wallace pun kembali melanjutkan perjalanan untuk menambah jumlah penelitiannya. Wallace juga meletakkan garis yang ada di sisi timur Bali, karena pola hewan yang ada di Benua Australia atau Pasifik mirip dengan hewan di Pulau Kalimantan atau sisi timur Indonesia.

Thomas Huxley juga menggunakan istilah garis wallace ini, di dalam makalah yang untuk pertama kalinya ia buat di tahun 1868. Judul dari makalah seorang ahli biologi serta antropologi yang berasal dari Inggris itu, diberi judul Zoological Society of London.

Penelitian yang dilakukan oleh Wallace ini juga ikut mendemonstrasikan teori evolusi. Bersamaan dengan hal itu, dibuat juga essay yang isinya adalah dukungan pada hipotesis Darwin tentang evolusi yang ditulis oleh Joseph Dalton Hooker dan Asa Grey.

Gambaran Tentang Garis Wallace dan WeberGambaran-Tentang-Garis-Wallace-dan-Weber

Anda bisa melihat gambar garis weber dan wallace ini di peta, bahkan cukup jelas terlihat. Jalur pada kedua garis itu terletak diantara Pulau Sulawesi dengan Pulau kalimantan Indonesia, yang juga melalui selat Lombok yang letaknya ada diantara Pulau Bali dengan Pulau Lombok. Jarak antara kedua pulau itu memang cukup dekat, yaitu sekitar 35 kilometer atau 22 mil.

Baca Juga :  Penyebab Polusi Air Serta Dampak, dan Cara Mengatasinya

Flora dan fauna memang memiliki persebarannya masing-masing. Namun persebaran untuk jenis hewan seperti burung tidak terlalu luas, karena cakupannya cukup sempit. Hal itu disebabkan oleh binatang burung ini terisolasi oleh suatu wilayah tertentu.

Selain itu, banyak spesies burung yang tak sanggup terbang dengan cara menyebrang di perairan laut yang terbuka, padahal jarak antar perairan laut itu tidak terlalu jauh. Jenis-jenis hewan mamalia yang terbang seperti kelelawar, biasanya memiliki distribusi yang cakupannya lebih luas sehingga bisa terbang melewati batas wilayah yang ada.

Bagi jenis hewan mamalia yang hidup di darat dan ukurannya lebih besar, pada umumnya terbatas hanya di sisi bagian timur dan baratnya saja. Kecuali untuk beberapa jenis hewan yang tersebar di wilayah Sulawesi, seperti misalnya tarsius, kera, babi dan masih banyak lagi.

Persebaran pada sekelompok tumbuhan dan juga hewan biasanya memiliki pola yang berbeda. Namun secara keseluruhan, pola persebaran pada tumbuhan dan juga hewan terbilang konsisten. Itulah sebabnya persebarannya menjadi lebih mudah dibedakan.

Penyebaran pada pola tumbuhan tidak sama dengan hewan, yang mengikuti garis wallace dan weber. Misalnya pada spesies tumbuhan yang memiliki nama latin Australasian Eucalyptus, yang dimana jenis tanaman ini dapat dikonsumsi seperti permen dan merupakan salah satu tanaman obat yang cukup ternama.

Pembagian Wilayah pada Garis Wallace dan Weber

Apabila urutan wilayah dua garis ini digabungkan, maka hasilnya menjadi kawasan Asia garis wallace, kemudian kawasan peralihan, lalu menuju ke kawasan garis weber, dan yang terakhir yaitu kawasan Australia dengan Pasifik. Kedua garis yang disebut dengan dua garis khayal ini, memang memiliki persebaran flora dan fauna yang terdiri dari 3 wilayah bagian yaitu Asia, Peralihan dan Australia.

Berikut ini penjelasan tentang masing-masing wilayah di garis wallace dan weber tersebut:

1.     Kawasan AsiaKawasan-Asia

Garis wallace yang berada di bagian wilaya sisi sebelah barat menjadi habitat atau tempat hidup untuk sejumlah flora dan juga fauna, yang semuanya saling berkaitan dengan spesies Asia atau yang disebut dengan tipe Asiatis. Karakteristik dari hewan Asia ini adalah termasuk ke dalam jenis hewan mamalia, yang ukurannya besar.

Contoh mamalia yang ukurannya besar ini yaitu Harimau, OrangUtan, Badak Bercula Satu, Bekantan dan sebagainya. Untuk contoh fauna yang hidup di area itu diantaranya adalah Pohon Jati, Pohon Ulin, Rotan, Pohon Gaharu, Bunga Anggrek, Bambu, dan masih banyak lagi.

Baca Juga :  Pengertian Pemanasan Global Serta Penyebab dan Langkah Mengatasinya

2.     Garis WallaceGaris-Wallace

Sebuah garis yang ada dan memisahkan Wallacea dengan ekozon Asia disebut dengan garis wallace. Sistem pembagian biogeografi yang berasal dari permukaan daratan yang ada di bumi, disebut dengan ekozon. Sistem pembagian ini dibuat dengan melihat bagaimana persebaran hewan yang ada di darat.

Bila ditarik dari garis bagian utara, maka mulai dari Pulau Kalimantan dan Sulawesi bagian ujung utara itulah yang termasuk garis wallace. Kemudian garis ini akan terus lurus menuju bagian selatan, dengan melalui wilayah Selat Makassar dan melewati Pulau Bali serta Pulau Lombok.

Ada tambahan juga dari Thomas Huxley, bahwa ada penarikan lagi pada garis wallace ini ke bagian utara sampai melalui Kepulauan Filipina bagian Timur.

3.     Kawasan PeralihanKawasan-Peralihan

Area wallacea sering disebut juga dengan area peralihan atau kawasan peralihan. Campuran spesies antara spesies yang berasal dari wilayah Australia dan wilayah Asia, menjadi salah satu ciri hewan dan juga tumbuhan yang ada di sana. Contoh spesies hewan itu diantaranya yaitu hewan Kuskus, Anoa, Komodo, Biawak dan sebagainya.

Untuk contoh flora yang termasuk pada spesies tersebut diantaranya yaitu Kayu Putih, Pohon Cendana, Eboni dan sebagainya. Garis weber menjadi garis paling akhir dari kawasan peralihan tersebut.

4.     Kawasan Australia dan PasifikKawasan-Australia-dan-Pasifik

Daerah persebaran pada tumbuhan dan hewan yang ada di bagian timur garis weber, disebut dengan kawasan atau daerah Australia dan Pasifik. Persebaran flora dan faunanya mirip dengan persebaran yang ada di Australia. Contoh hewan yang ada di kawasan ini yaitu Burung Betet, Cendrawasih, Reptil hingga beberapa jenis spesies amfibi.

Untuk contoh tumbuhannya diantaranya yaitu Kayu Putih, Sagu, Matoa dan masih banyak lagi.

Kawasan penting yang masih berkaitan dengan garis wallace dan weber menjadi garis pemisah antara Indonesia bagian tengah dan barat, yang dimana terdapat persebaran flora dan juga fauna di kawasan-kawasan itu sendiri. Salah satu kawasan yang masih berhubungan dengan kedua garis itu adalah kawasan papar sunda.

Kawasan ini termasuk jenis lempeng bumi yang gerakannya berasal dari kawasan oriental, tepatnya berada di Benua Asia. Tipe Asiatis menjadi salah satu tipe pada flora dan fauna yang paling khas. Tipe Asiatis ini juga ada di wilayah Indonesia, tepatnya berada di wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

Garis yang tidak nyata dan yang terdapat di peta ini disebut dengan garis wallace dan weber, itulah sebabnya garis ini disebut garis khayal karena dalam kenyataannya tidak ada tetapi persebaran flora dan faunanya nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *