Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara dengan keaneragaman hayati yang unik. Bahkan karena kekayaan hayatinya tersebut, Indonesia sering menjadikannya sebagai simbol nasionalisme. Salah satu contoh simbol tersebut adalah simbol pohon beringin. Tentu Anda sudah familiar dengan simbol beringin yang menjelasakan salah satu sila dalam pancasila. Tepatnya pada sila ketiga.
Beringin dikenal sebagai pohon yang unik. Hal ini karena beringin memiliki akar menggantung yang ada pada tiap dahan pohon. Nama latin beringin dikenal dengan sebutan Ficus benjamina. Sedangkan dalam bahasa jawa, pohon ini dikenal dengan sebutan waringin.
Habitat dan Persebaran Beringin
Beringin merupakan pohon yang banyak tumbuh di kondisi wilayah hutan tropis dengan ketinggian mencapai 600 mdpl. Meskipun begitu, beringin ternyata juga dapat tumbuh dengan baik pada beberapa kondisi wilayah seperti hutan dataran tinggi, rendah, wilayah terbuka, bahkan wilayah karst.
Kemampuan beringin untuk hidup di berbagai kondisi wilayah ini, membuktikan bahwa pohon ini sangat baik dalam beradaptasi dengan alam. Meskipun sistem adaptasi beringin cukup baik, namun beringin akan tumbuh dengan sangat baik pada jenis tanah dengan curah hujan tinggi.
Akarnya yang sangat identik, memiliki kemampuan menyimpan air. Karenanya, saat musim kering, pohon beringin akan tetap bisa hidup dengan baik.
Di Indonesia, persebaran beringin cukup luas. Anda bisa menemukan pohon ini di kawasan Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Sedangkan untuk persebaran beringin di Negara Asia lain, bisa Anda temukan di beberapa wilayah seperti, Singapura, Malaysia, brunei, dan beberapa wilayah terdekatnya.
Pohon beringin juga banyak ditemukan di kawasan Australia dan Pasifik. Pada kawasan Pasifik, beringin tersebar di Arizona, Amerika, Florida, dan Hawaii.
Ciri-ciri Khusus Pohon Beringin
Selain dikenal karena menjadi simbol salah satu sila dalam pancasila, beringin juga dikenal memililki ciri khas atau morfologi yang cukup unik. Beberapa ciri khasnya tersebut dapat ditelisik dari beberapa komponen pohonnya. Diantaranya adalah :
1. Akar
Jenis akar yang dimiliki oleh beringin adalah akar tunggang. Akarnya yang menggantung pada dahan tersebut, tumbuh menyebar hingga ke tanah dan menjadi penopangnya. Meskipun ukuran beringin secara umum besar dan tinggi, namun akarnya memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menopang pohon tersebut. Disinilah keunikan akar beringin.
Akar menggantung yang dimiliki beringin ini bentuknya bisa dibilang mirip dengan jaring. Selain dapat menopang pohon, akar tersebut juga memiliki fungsi cukup penting, yakni sebagai pengaman nutrisi. Istilah lainnya adalah nutrition network.
2. Batang
Batang yang dimiliki beringin, secara umum memang sama dengan pohon lainnya. Batang beringin memiliki tekstur yang kasar. Bentuk utama batangnya lebih ke bentuk silindris. Batang pohon beringin memilliki jenis cabang simpodial. Artinya, batang tersebut tidak memiliki cabang utama namun dilengkapi dengan banyak cabang yang menempel pada batang tersebut. Ukuran batang beringin secara umum berdiameter hingga 2 meter.
3. Daun
Daun beringin merupakan jenis daun yang bertulang sirip dengan pertumbuhan yang berseling. Bentuk daunnya runcing pada bagian ujung. Sedangkan pangkalnya tumpul. Bisa dibilang, bentuknya adalah oval.
4. Bunga
Biasanya, bunga beringin akan tumbuh pada bagian ketiak daun. Dalam hal ini., bunga beringin disebut sebagai cauliflora. Bunganya memiliki warna hijau, dengan bentuk kelopak seperti corong. Bunga beringin memiliki mahkota, benang sari, serta putik. Bentuk mahkota bunga beringin adalah bulat, dengan gradasi warna kuning kehijauan. Sedangkan, bagian benang sari dan putiknya memiliki warna dominan kekuningan.
5. Buah
Selain menghasilkan bunga, beringin juga menghasilkan buah. Namun, buah yang dimiliki oleh beringin ini sering dikenal dengan buah semu. Buah yang dihasilkan beringin ini kerap menjadi makanan hewan yang ada di sekitar pohonnya. Morfologi buah beringin memiliki bentuk bulat, dengan warna kehijauan.
Karakteristik atau ciri pohon beringin lainnya adalah bentuk tajuknya yang sangat mudah dikenali. Pohon ini tumbuh besar dan tinggi dengan cabang dan daun yang teduh. Tidak heran jika banyak orang menjadikan beringin sebagai pohon peneduh, yang mana banyak ditanam di tengah alun-alun kota maupun di persimpangan jalan desa.
Ketinggian beringin saat tumbuh kembang bisa mencapai 15 hingga 25 meter. Namun, jika pohon ini ditanam di lingkungan hutan liar, maka Anda bisa mendapati ukuran pohon beringin yang lebih besar dan lebih tinggi dari ukuran umumnya tersebut.
Manfaat Pohon Beringin Bagi Kehidupan
Selain dikenal sebagai pohon simbol sila ketiga, ternyata beringin juga dikenal kaya akan manfaat bagi kehidupan. Beberapa diantara manfaatnya adalah :
1. Sumber mata air
Perakaran beringin kuat dalam tanah. Selain itu, jumlah pertumbuhan akarnya juga cukup banyak. Pertumbuhan akar beringin inilah yang mampu membuat rekahan tanah. Tanah yang terbuka rekahannya tentu memiliki titik mata air yang berguna bagi kehidupan. Ukuran akar beringin yang bisa cepat membesar dan menguat dalam tanah, otomatis akan menambah jumlah titik mata air.
Selain dapat menciptakan titik mata air, akar beringin juga memiliki kemampuan hebat untuk menembus lapisan air dalam tanah yang dangkal. Lantas, akar tersebut akan dapat membuka aliran permukaan mata air yang baru. Dengan keunggulan ini, bencana longsor dan erosi pun dapat terkendalikan dengan baik.
2. Mencegah kerusakan lapisan tanah
Benturan air hujan yang turun secara langsung membentur tanah, kerap kali menjadi penyebab kerusakan lapisan tanah. Cabang dan perakaran beringin ternyata dapat menjadi solusinya. Hal tersebut karena cabang dan akar beringin bekerja menahan laju jatuhnya air hujan secara langsung. Selain terhindar dari resiko kerusakan lapisan tanah, infiltrasi tanah juga akan berjalan lebih baik.
3. Penahan angin dan peneduh
Karakteristik beringin yang memiliki kanopi lebar dan batang yang kuat, membuat pohon ini bisa menahan laju angin dengan sangat baik. Resiko kerusakan di sekitar pohon beringin pun dapat terminimalisir dengan baik. Selain penahan angin, kanopi pohonnya yang berukutan besar dapat menjadi tempat teduh bagi flora fauna yang hidup di sekitar beringin.
4. Obat herbal
Umumnya, daun beringin yangjuga cukup lebat mampu menjadi obat herbal untuk beberapa penyakit ringan. Beberapa jenis sakit yang bisa diobati dengan memanfaatkan daun beringin ini adalah flu, sariawan, kejang demam, radang usus, gangguan radang pernafasan, disentri, dan batuk rejan. Untuk metode pengobatannya, masyakarat biasa merebus daunnya lantas meminumnya.
Jenis Pohon Beringin di Dunia
Jika dilihat dari pertumbuhan beringin di seluruh dunia, pohon ini memiliki beberapa klasifikasi yang berbeda-beda. Klasifikasi pohon beringin dibagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah :
1. Beringin Kimeng
Jenis beringin ini memiliki nama latin Ficus microcarpa. Pohon ini biasa tumbuh pada Negara tropis seperti Amerika Serikat, Hawai, dan Florida. Sebaran batangnya cukup panjang, yakni mencapai 200 kaki. Bahkan ada yang lebih dari 200 kaki. Beringin kimen biasa dijadikan sebagai tumbuhan bonsai, dengan bentuk buah yang kecil dan daun yang lonjong.
2. Beringin Putih
Berbeda dengan pohon beringin yang biasa ditanam di tengah kota atau persimpangan jalan, beringin putih ini lebih sering dijadikan sebagai tanaman hias. Hal ini karena pohon beringin putih memiliki seni warna pada bagian daunnya. Ada yang cukup unik dari beringin ini, yakni pada bagian daunnya.
Jika kebanyakan beringin memiliki daun dengan warna merata, maka berbeda dengan beringin putih yang daunnya terdiri dari perpaduan warna hijau dan putih secara terpisah. Bagian tengah daun berwarna hijau dan bagian pinggirannya berwarna putih.
3. Beringin Wimba
Pertumbuhan beringin jenis ini, biasanya diawali dengan tumbuh dari batang pohon lain. Namun saat telah tumbuh besar, pohon ini akan memiliki batang yang menjulur panjang ke tanah. Akarnya tumbuh besar dan kuat secara otomatis. Pertumbuhan beringin wimba bisa mencapai 18 meter, dengan diameter batang mencapai 75 cm. Uniknya lagi, mahkota beringin wimba tumbuh menyebar ke udara.
4. Beringin India
Sesuai dengan namanya, pohon ini tumbuh di tanah India. Beringin India memilik sebutan lain yang menggambarkan kondisi pertumbuhannya, yakni ara pencekik. Pertumbuhan beringin India dikenal berawal dari pertengahan antara lubangdan rekahan pohon lain yang memang sejak awal sudah berdiri. Morfologi kulit beringin India memiliki warna yang keabu-abuan.
Bentuk cabangnya hampir sama dengan bentuk akaranya, yang mana menjulur panjang ke tanah dan menancap dengan kuat. Beringin India memiliki sifat efifit. Sifat ini membuat pohon ini dapat menyerap kelembababan yang ada di udara.
5. Beringin Preh
Berbeda dengan beringin kebanyakan, jenis pohon beringin preh ini memiliki bentuka daun yang menyerupai semak-semak. Warna daunnya dalah hijau segar. Pada bagian batangnya, beringin ini memiliki lentisel. Lentisel adalah ciri bintik-bintik horizontal yang ada pada permukaan batang pohon. Akar gantung yang ada pada beringin ini biasanya hanya muncul ketika musim hujan.
Pertumbuhan pohonnya berjalan secara cepat dengan ketinggian bisa mencapai 10 meter. Hampir sama dengan beringin putih, beringin preh juga sering dijadikan sebagai beringin bonsai atau pohon hias.
6. Beringin Afrika
Nama latin dari beringin Afrika adalah Ficus nerifolia/ salifolia. Pertumbuhan maksimal dari pohon beringin jenis ini adalah berkisar 15 meter. Daun pohonnya memiliki bentuk yang mirip dengan tombak dan tekturnya halus tak berbulu. Panjang daunnya secara umum adalah 8 sampai 18 cm. Jika pada beringin biasa batangnya kasar, maka berbeda dengan beringin ini.
Beringin Afrika memiliki tekstur batang yang halus. Beringin jenis ini juga tumbuh dengan buah yang berbentuk oval. Buahnya biasa tumbuh pada cabang pohon yang sudah tua. Pertumbuhan buahnya secara berpasangan.
Beringin Afrika ini sebenarnya berasal dari beberapa wilayah luar seperti selatan Tibet, Yunani, India, dan wilayah Asia Tengah. Beringin jenis ini juga memiliki beberapa kegunaan seperti menjadi obat herbal, pakan ternak, dan bonsai.
7. Beringin Pencekik Florida
Asal beringin pancekik ini adalah dari Florida, Amerika Serikat. Beringin pencekik dari Florida ini memiliki keunikan pada bagian getahnya. Pasalnya, getah dari pohonnya ini sering dijadikan sebagai bahan pembuatan permen karet. Pertumbuhan beringin jenis ini bisa mencapai 30 meter. Selain pada getahnya, daun beringin panecekik Florida juga cukup unik karena bentuknya.
Terdapat beragam bentuk daun pada tiap beringin penacekik Florida. Saat masih dalam usia muda, akar beringin ini tergolong mudah diatur. Tidak heran jika beringin ini juga sering dijadikan sebagai pohon bonsai atau hias. Beringin dari Florida ini memiliki nama latin Ficus aurea, dengan nama lain ara emas.
8. Karet Kebo
Secara sekilas, karet kebo terlihat seperti bukan pohon beringin. Karet kebo sering ditemukan di beberapa Negara seperti, Myanmar, Indonesia, Malaysia, China, Bhutan, dan India. Pertumbuhan kebo karet bisa mencapai ketinggian 25 sampai 30 meter.
Morfologi daun mudah kebo karet, memiliki panjang 35 cm dengan lebar 15 cm. Uniknya, saat daun tumbuh dewasa ukurannya akan mengecil menjadi 10 hingga 15 cm dengan lebar 5 hingga 7 cm. Daun muda kebo karet juga memiliki fase tumbuh dalam selaput merah muda yang bentuknya mirip kerucut.
9. Teluk Moreton
Selanjutnya, ada beringin teluk moreton. Beringin dengan nama latin Ficus macrophylla ini, sering juga diberi sebutan sebagai beringin Australia. Beringin ini memiliki keunikan pada akarnya yang melengkung dan terbentuk di atas permukaan tanah. Jika Anda adalah pecinta film Jurasic Park, mungkin pohon akan terlihat familiar untuk Anda.
Bentukan teluk moreton ini menggambarkan hutan hujan yang eksotis. Beringin jenis ini memiliki batang berukuran besar dan kuat yang mampu menopang struktur pohon. Daunnya bertekstur kasar dan berukuran 12 inchi. Sedangkan, kulit pohonnya memiliki warna abu tua.
Karena merupakan jenis pohon pencekik, maka tidak heran jika pertumbuhannya dapat menutup inang tumbuhan lain. Tumbuhan lain tersebut merupakan media bertumbuhnya benih teluk moreton di alam liar.
Beberapa Mitos Pohon Beringin
Pohon teduh yang satu ini ternyata memiliki beberapa cerita mitos yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat. Diantara mitosnya adalah seperti :
1. Penolak kesialan
Mitos ini erat kaitannya dengan beringin kembar yang tumbuh di Alun-alun Yogyakarta sebelah selatan. Mitos yang beredar adalah kepercayaan bahwa siapapun yang dapat melewati tantangan berjalan di antara beringin kembar ini dengan mata tertutup, maka ia akan terhindar dari segala bentuk kesialan. Mitos ini juga sering dikenal dengan sebutan tradisi masangin.
2. Sosok penunggu tua
Identitas beringin yang berukuran besar dan berakar menjulur ini, oleh masyarakat dipercaya memiliki seorang penunggu yang usianya sudah tua dan berbadan besar layaknya pohon tersebut. penunggu tersebut bukanlah manusia, melainkan makhluk ghaib.
3. Dilarang menebang beringin
Masyarakat yang hidup di sekitar pohon beringin, biasanya mempercayai bahwa beringin adalah pohon yang pantang ditebang. Meski dengan alasan apapun. Hal ini karena, mereka yang berani menebang beringin akan mendapatkan kesialan.
4. Genderuwo dalam beringin
Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa beringin menjadi pohon yang disukai oleh bangsa genderuwo. Alasannya, beringin memiliki tempat yang rindang dan identic dengan kelembaban.
5. Dilarang bergelantungan pada beringin
Dalam beberapa kasus, Anda bisa menemukan jenis pohon beringin yang tumbuh tidak terlalu tinggi. Lantas cabang batang beringin pun menjadi tempat yang asik untuk bergelantungan. Namun mitos masyarakat ini mengatakan bahwa siapapun yang bergelantungan pada pohon ini, maka ia kelak tidak akan bisa hidup mandiri.
Secara umum, makna pohon beringin dianggap angker. Hal ini karena bentukan pohon beringin yang menjulanhg tinggi dan besar. Ditambah lagi dengan bentukan akar dan batang besarnya yang sangat identic. Meskipun begitu, beringin juga memiliki makna yang penting bagi Negara Indonesia. Tentu hal tersebut karena beringin menjadi simbol sila ketiga pada pancasila.
Arti pohon beringin sendiri sebagai simbol sila ketiga adalah persatuan. Daun dan cabang pohonnya yang teduh memiliki arti sebagai tempat berteduhnya semua rakyat Indonesia. Akar beringin yang bisa menjulur ke segala arah juga memiliki makna penting bagi Indonesia, yakni melambangkan adat dan budaya rakyat yang beragam.