Pohon Angsana

7 min read

pohon-angsana

Mungkin Anda pernah melihat sebuah proyek pengembangan hutan yang terdapat berbagai jenis pohon di dalamnya. Pohon yang ditanam di tempat tersebut umumnya bertipe peneduh. Pohon angsana menjadi salah satu yang dipilih karena sifatnya yang bisa meneduhkan. Selain itu, kayu yang dihasilkan pun cocok untuk industri mebel jepara maupun kesehatan karena kandungannya.

Pohon yang dikenal pula dengan nama sonokembang ini seringkali tidak dikenali keberadaannya. Padahal, pohon ini termasuk asli berasal dari Indonesia. Hal ini karena sebutan tanaman ini cenderung berbeda di masing-masing wilayah tanah air. Pohon ini memiliki banyak manfaat pada bagian kayu, kulit batang, serat, dan lain sebagainya.

Mengenal Pohon AngsanaMengenal-Pohon-Angsana-scaled

Pohon ini memiliki nama ilmiah Pterocarpus indicus dan dikenal sebagai penghasil kayu yang kokoh dan berkualitas. Di industri perdagangan kayu, pohon ini dimasukkan ke dalam kategori rosewood atau narra. Seperti yang sudah disebutkan di awal, pohon ini penyebutannya bervariasi antar daerah. Yaitu sebagai berikut :

Sebutan Pohon Angsana Daerah
Pohon Asan Aceh
Pohon Sena/Sona/Hasona Batak (Medan)
Pohon Asana/Sana/Langsano/Lansano Minang
Pohon Angsana/Babaksana Betawi
Pohon Sanakembang Madura
Pohon Nar/Na/Ai Na Timor
Nala Seram
Lana Buru
Lala Ambon
Ligua Halmahera
Linggua Maluku

Selain dikenal dengan nama-nama lokal tersebut, pohon ini juga memiliki nama lain di beberapa negara:

Sebutan Pohon Angsana Negara
Apalit Filipina
Pradu Thailand
Chan Deng Laos
Red Sandalwood Inggris

Sedangkan dalam ilmu Biologi, pohon ini memiliki tingkatan takson sebagai berikut :

Pohon Angsana ( Pterocarpus indicus )
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Subfamili Faboideae
Bangsa Dalbergieae
Genus Pterocarpus
Spesies P. indicus

Ciri-ciri MorfologiCiri-ciri-Morfologi

Pohon ini dapat hidup dengan baik di hutan rimba. Bahkan bisa mencapai ukuran raksasa hingga tajuknya tumbuh lebat. Tajuk tersebut bentuknya menyerupai kubah dengan beberapa cabang yang tumbuh merunduk. Selain ciri tersebut, berikut ciri-ciri morfologi pada pohon ini :

  • Pohong angsana dapat tumbuh setinggi 40 meter.
  • Gemang pohon bisa berukuran maksimal 3.5 meter.
  • Memiliki batang pohon yang motifnya beralur.
  • Terdapat bonggol dengan banir atau akar papan.
  • Sekilas kulit kayunya berwarna abu-abu kecoklatan. Permukaannya berupa sisik halus dan reaktif ketika disayat dengan mengeluarkan getah bening kemerahan.
  • Daun tumbuh secara majemuk dan menyirip. Panjang daun maksimal yang dapat tumbuh adalah 12 sampai 13 cm.
  • Bunganya berwarna kuning dan berkelamin ganda. Selain itu, bunga yang dihasilkan dikenal memiliki wangi yang semerbak.
  • Buah angsana bentuknya pipih dan bulat. Selain itu, sangat tipis dengan diameter sekitar 6 cm. Buah tersebut tidak memecah ketika masak di pohonnya.

Persebaran dan EkologiPersebaran-dan-Ekologi

Pohon ini menjadi salah satu spesies yang bisa tumbuh lebat di hutan tropis. Hal ini karena kemampuannya beradaptasi terhadap lingkungan hutan tersebut. Persebarannya cukup luas ke berbagai wilayah di Asia. Misalnya di negara Myanmar, Asia Tenggara, China selatan, Pasifik barat, hingga ke kepulauan solomon.

Dahulu, pohon ini bisa ditemui di banyak tempat, terutama di daerah hutan dengan ketinggian 500 mdpl. Misalnya di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain di hutan rimba, pohon ini juga bisa ditemukan di sepanjang sungai yang airnya sering pasang surut. Bahkan terkadang juga ditemukan di rawa-rawa wilayah Kalimantan.

Pohon ini berkembangbiak dengan dua cara, yaitu sebagai berikut :

  • Perkembangbiakan secara alami : yaitu dengan cara penyebaran biji ketika sudah memasuki usia matang.
  • Perkembangbiakan secara buatan : biasanya dengan menggunakan stek batang maupun ranting.

Pohon ini memang bisa tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, terutama di wilayah tropis. Tak heran, jika persebarannya sudah ke berbagai penjuru dunia. Bahkan, sudah banyak dibudidayakan di wilayah India, Sri Lanka, Afrika, Taiwan, Hawaii, Jepang, dan Amerika Tengah.

Baca Juga :  Pohon Meranti

Manfaat Pohon Angsana

Pohon ini bisa dimanfaatkan hampir seluruh bagian tubuhnya. Tak heran, budidaya pohon ini terus digalakkan karena manfaatnya yang besar untuk manusia dan alam. Tidak hanya kayunya yang bisa dibuat aneka mebel, melainkan kandungan senyawanya yang kaya akan nutrisi. Berikut ulasan berbagai manfaat pohon ini yang bisa Anda simak.

1. Senyawa BerkhasiatSenyawa-Berkhasiat

Beberapa kandungan senyawa pada tumbuhan angsana sangat bermanfaat di bidang kesehatan dan industri lainnya, yaitu sebagai berikut :

  • Pada bagian batang : mengandung senyawa Formononetin, Hydroxy Hydra Tropic Acid, Iso Liquiritigenin, dan Aryl Benzofuran.
  • Pada bagian daun : bagian ini mengandung senyawa Paniculata diol dan Loliolide.
  • Pada bagian bunga : kandunganya meliputi senyawa Phytol Ester dan Lupeol.

2. Bahan Konstruksi Bangunan (Mebel)Bahan-Konstruksi-Bangunan-Mebel

Sebuah konstruksi bangunan yang berkualitas tentunya membutuhkan bahan baku yang kuat dan kokoh. Kayu angsana dikenal dengan kekokohannya yang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan ia juga dikena awet dan bisa disandingkan dengan kayu berkualitas lainnya. Inilah alasan mengapa kayu ini sangat cocok digunakan sebagai bahan baku mebel berbagai ukuran dan bentuk.

Bahkan sudah banyak konstruksi rumah yang kerangkanya mengandalkan kayu ini. Beberapa keunggulan yang membuat kayu ini cocok sebagai bahan mebel antara lain :

  • Tahan terhadap rayap
  • Memiliki tingkat kelembaban yang pas
  • Mudah dibentuk menjadi berbagai macam bahan mebel misalnya menjadi lemari, meja, kursi, dan lain-lain.
  • Kuat dan awet
  • Tahan terhadap perubahan cuaca

Karakteristik kayu di atas memang wajib dimiliki sebuah mebel dan konstruksi bangunan. Hal ini agar material bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama sehingga lebih menghemat biaya. Terlebih bagi furniture eksterior yang tentunya memerlukan bahan yang tahan akan cuaca. Misalnya terpaan hujan dengan intensitas tinggi sepanjang tahun dan paparan sinar matahari.

Kayu ini juga memang banyak disukai oleh pengrajin mebel karena kemudahannya dibentuk menjadi berbagai macam furniture. Baik bagian interior maupun eksterior. Bahkan, di wilayah Timor Timur jenis kayu ini menjadi favorit karena kekokohannya.

Mayoritas masyarakat disana menggunakan kayu jenis ini untuk membangun rumah. Tidak hanya bagian konstruksinya saja, melainkan sebagian besar peralatan rumah tangga.

3. Getah PohonGetah-Pohon

Selain mengandung senyawa kimia yang bermanfaat, pohon ini juga memproduksi getah. Getah tersebut kaya akan nilai manfaat yang banyak digunakan dalam industri. Getah berwarna merah kino akan keluar ketika batang pohon ini disayat. Karena kepekatan warnanya, getah ini seringkali digunakan sebagai bahan pewarna alami.

Untuk bagian getah ini, biasanya warga setempat yang memanfaatkannya. Misalnya penduduk Kalimantan yang terbiasa membuat kerajinan keranjang dan tekstil tradisional. Rupaya, pewarnaan yang digunakan pengrajin berasal dari getah angsana.

4. Serat dan Kulit PohonSerat-dan-Kulit-Pohon

Pohon ini memang layak disebut pohon sejuta manfaat. Siapa sangka, bahkan bagian serat dan kulitnya pun bisa dimanfaatkan. Terutama sebagai bahan membuat produk kerajinan tangan yang artistik. Serat dan kulit pohon ini dikenal teksturnya yang cocok untuk kerajinan berbagai bentuk. Misalnya kerajinan kursi jalin, kotak pensil, kotak tissue, dan lain-lain.

Kerajinan dengan pohon narra ini menghasilkan motif kayu yang unik. Tak heran, benda kerajinan ini memiliki nilai artistik yang bagus. Warga lokal cukup ahli memanfaatkannya menjadi kerajinan multifungsi. Tak jarang, kerajinan dari kayu ini dijadikan oleh-oleh khas. Misalnya untuk beberapa wilayah di Kalimantan.

Baca Juga :  Harga Kayu Pinus Per Batang, Kubik, Gelondongan, Lembar (Terbaru)

Manfaat di Bidang Kesehatan dan Obat-obatanManfaat-di-Bidang-Kesehatan-dan-Obat-obatan

Pohon ini dikenal masyarakat bisa menyembuhkan berbagai keluhan penyakit. Hal ini karena kandungan senyawa yang dimilikinya bisa diolah tanpa menimbulkan efek samping. Berbagai bagian pohon ini bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal yang bagus untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaatnya di bidang kesehatan yang bisa Anda simak.

1. Melancarkan Sistem Pencernaan

Daun angsana yang masih muda dan segar, kandungan antibakterinya cukup tinggi. Oleh karena itu, berbagai bakteri jahat yang hinggap di saluran pencernaan bisa diatasi dengan daun ini. Caranya cukup mudah, hanya dengan merebusnya lalu diminum secara rutin agar hasilnya optimal.

2. Pereda Sakit Gigi dan Peradangan

Getah pohon ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pewarna. Melainkan bisa juga untuk meredakan sakit gigi hingga meradang. Hal ini karena kandungan senyawa pohon ini yang bersifat anti inflamasi. Kandungan senyawa tersebut bisa melawan bakteri jahat di gigi dan mulut yang menyebabkan rasa sakit.

3. Mengobati Penyakit Batu Ginjal

Batu ginjal dikenal sebagai penyakit yang cukup serius dan perlu pengobatan intensif untuk proses penyembuhannya. Siapa sangka, penyakit ini juga dipercaya dapat diatasi dengan air rebusan daun  angsana. Kandungan senyawa di dalamnya dikenal mampu mengeluarkan batu ginjal yang bersarang pada tubuh penderita.

4. Mencegah Penyakit Pernapasan

Berbagai penyakit pernapasan seperti sesak napas, asma, dan lainnya dipercaya bisa dicegah dengan daun angsana. Obat ini termasuk bersifat herbal. Dengan demikian, sangat aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.

5. Mengobati Penyakit Gula

Penyakit gula atau diabetes dikenal sebagai musuh berbagai usia. Daun angsana mengandung kadar glikemik yang rendah sebagai kebalikan kondisi penderita diabetes. Penderita diabetes melitus akan membaik kondisinya dengan rutin meminum air rebusan daun angsana.

6. Menyembuhkan Sariawan

Penyakit sariawan pada dasarnya disebabkan oleh bakteri dan kuman yang bersarang di mulut. Jika dibiarkan, sariawan akan semakin membesar dan perih. Oleh karena itu, pengobatan penyakit ini harus segera dilakukan. Anda bisa menggunakan daun angsana sebagai obat sariawan, hal ini karena kandungan anti bakteri di dalamnya.

Cara penggunaannya cukup mudah dan tidak perlu bahan tambahan lainnya. Cukup merebus beberapa lembar daun angsana sampai mendidih, kemudian air rebusan diminum secara berkala. Misalnya dua kali sehari atau sesuai tingkat keparahan sariawan.

7. Menyembuhkan Luka Bakar

Mengobati luka bakar membutuhkan zat yang bisa meregenerasi sel kulit dengan cepat. Daun angsana memiliki kemampuan pereda rasa sakit dan mengganti sel kulit mati karena kandungan mineralnya yang tinggi. Tak heran, daun ini sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi luka bakar agar cepat mengering.

8. Antioksidan

Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan tinggi dapat mengatasi dan mencegah berbagai penyakit. Daun angsana mengandung senyawa antioksidan yang bisa melawan radikal bebas sehingga tubuh tidak mudah diserang penyakit.

9. Melancarkan Siklus Haid

Sebagian wanita memang memiliki masalah siklus haid yang tidak teratur. Daun angsana bisa menjadi solusi yang tepat karena kandungan anti bakteri di dalamnya bisa melancarkan haid. Siklus haid yang tidak lancar memang bisa disebabkan bakteri jahat yang berkembang di dalam tubuh. Untuk menangani masalah ini, cukup dengan rutin meminum rebusan daun angsana.

Bagaimana Status Kelangkaan Pohon Angsana?Bagaimana-Status-Kelangkaan-Pohon-Angsana

Masyarakat Indonesia telah menjadikan kayu dari pohon sonokembang ini sebagai material favorit. Bahkan kebiasaan penggunaan kayu ini sudah ada sejak zaman dahulu. Hal ini karena berbagai keunggulan yang dimilikinya seperti tekstur yang khas, kualitas, dan ukurannya kayunya yang besar. Namun, saat ini keberadaan tumbuhan angsana masuk ke dalam kategori hampir punah.

Baca Juga :  Nama Latin Pohon Pinus Serta Manfaat, Budidaya Dan Bibitnya

Tidak hanya di tanah air, melainkan juga di negara lain seperti Thailand, Filipina, dan Papua Nugini. Hal tersebut cukup miris mengingat ketiga negara tersebut sempat menjadi pionir kayu ini pada 1985. Bahkan jumlah yang diproduksi hingga mencapai 3 juta kilogram. Kelangkaan disebabkan eksploitasi yang masif tanpa upaya budidaya intensif pohon narra ini.

Hal ini diperparah dengan kemampuan regenerasi pohon yang membuatnya semakin jarang ditemukan. Selain itu, habitat pohon ini di hutan rimba pun semakin sempit. Kebakaran, penebangan liar, alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pemukiman menjadi sekian alasan yang memperburuk kondisi kelangkaan.

Kelangkaan pohon narra memang bukanlah suatu isapan jempol belaka. IUCN sebagai Badan Konservasi Dunia bahkan sudah memasukkan angsana ke dalam kategori rentan (VU, vulnerable) sejak 1998 silam.

Harga Pohon AngsanaHarga-Pohon-Angsana-scaled

Dalam dunia mebel, harga kayu pohon ini memang ditaksir cukup tinggi. Pohon ini bisa dijual dalam bentuk bibit maupun pohon, biasanya dengan tinggi 2 sampai 3 meter. Harga yang tinggi ini disebabkan potensi nilai ekonomis yang bisa didapatkan begitu banyak. Berikut kisaran harga pohon ini yang disajikan dalam tabel berdasarkan ukuran.

Ukuran Pohon Angsana Kisaran Harga
1 s/d 1.5 meter Rp 300.000-350.000
2 meter Rp 500.000 s/d 800.000
3 meter Rp 1.000.000 s/d 2.000.000
4 meter > Rp. 3.000.000

BudidayaBudidaya-scaled

Peluang bisnis budidaya angsana mulai terbuka seiring pasokan yang rendah dari alam. Pada umumnya, pohon narra bisa tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut :

  • Memiliki ketinggian 600 hingga 1300 mdpl.
  • Lahan bersifat terbuka dan sedikit naungan teduh.
  • Pertumbuhan pohon ini bisa optimal di ketinggian 800 mdpl dengan kondisi tanah gembur, subur, dan kaya unsur hara.

Budidaya pohon sonokembang ini bisa dilakukan dengan cara perbanyakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memilih Cara Penanaman

a. Sistem Cangkok

Perbanyakan dengan sistem ini dilakukan dengan cara memilih ranting atau cabang yang umurnya sedang. Artinya, tidak terlalu tua maupun muda. Sayatan cangkok akan memunculkan akar tumbuhan. Jika akar tersebut mulai tampak, bibit siap dipindahkan dan ditanam pada lahan perkebunan yang sudah disiapkan.

b. Sistem Pembibitan

Perbanyakan dengan cara pembibitan pada dasarnya menggunakan sistem penyemaian. Biji angsana dapat disemai di dalam polybag atau wadah pot. Bibit yang sudah tumbuh sekitar 35 hingga 50 cm dinilai sudah cukup kuat. Bibit tersebut bisa segera dipindahkan menuju lahan terbuka.

2. Persiapan Lahan

Persiapan lahan tumbuhan angsana perlu memperhatikan kebersihan lahan dari gulma atau tanaman liar yang menganggu. Setelah gulma dibersihkan, kemudian membuat ajir dan penanaman bisa dilakukan.

3. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan pohon ini dilakukan dengan cara pemupukan dan penyiraman secara rutin. Terutama saat awal mula pertumbuhan, harus disiram secara intensif. Pupuk yang dipilih sebaiknya berjenis NPK atau pupuk lain yang memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Setelah tumbuhan telah berbunga, gantilah penggunaan pupuk dengan yang memiliki kandungan fosfor tinggi.

Pohon angsana memang layak disebut pohon langka dengan sejuta manfaat. Tidak hanya dibuat mebel yang berkualitas awet, bahkan berbagai penyakit pun bisa disembuhkan dengan kandungan tumbuhan narra ini. Tak heran, budidaya pohon ini semakin giat dilakukan. Harga yang tinggi tentunya sebanding dengan kualitas dan manfaat kayu ini yang dikenal kokoh dan tahan lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *