Bunga Kecombrang : Morfologi, Manfaat dan Cara Merawat

4 min read

Cara merawat dan menanam bunga kecombrang

Bunga kecombrang ini terkenal akan kecantikan yang dimiliki oleh bunganya. Tanaman kecombrang ini tumbuhan yang berasal dari Indonesia. Tanaman kecombrang ini sering dimanfaatkan dalam bidang kuliner.

Bukan hanya sebagai kuliner yang dimasak oleh koki yang berkelas dunia, ibu-ibu rumah tangga juga banyak yang menggunakannya sebagai bahan makanan. Bukan hanya sebagai bahan makanan tanaman ini juga dijadikan rempah.

Hal tersebut dikarenakan aroma yang dihasilkan bunga dari tanaman kecombrang itu dipercaya dapat merelaksasi atau membuat rasa nyaman. Selain itu, tanaman kecombrang juga bisa dijadikan tanaman hias.

Dari menjadi penghias ruangan, halaman rumah, ataupun taman sekalipun. Bukan hanya aromanya yang khas tetapi warna serta bentuk dari bunga tanaman kecombrang ini juga yang membuatnya begitu terkenal.

Tentunya tanaman kecombrang ini memiliki nama lain misalnya honje dan juga kantan. Tumbuhan kecombrang termasuk tumbuhan rempah yang memiliki pertumbuhan tahunan.

Bentuk yang dimiliki tanaman kecombrang ini seperti terna. Yang memiliki biji, buah dan juga bunga. Ketiga bagian tersebut sering dimanfaatkan untuk menjadi sayuran.

Taksonomi

Taksonomi
merahputih.com

Taksonomi atau yang sering juga disebut kalsifikasi ilmiah ini guna untuk kita dapat mengetahui nama ilmiah atau nama latin dari tanaman kecombrang ini. untk mengetahuinya simaklah klasifikasi ilmiah berikut ini :

 

Kingdom Plantae
Sub Kingdom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Sub Kelas Commelinidae
Family Zingiberaceae
Ordo Zingiberales
Genus Plumeria
Spesies Etlingera elatior (Jack)

Morfologi

Morfologi bunga kecombrang
cybex.pertanian.go.id

Morfologi bunga kecombrang yang akan kita bahas disini dimulai dari jenis tanaman apa yang dimiliki tanaman kecombrang ini. Jenis tanaman kecombrang itu termasuk dalam tumbuhan semak.

Ketinggian yang dapat dicapai oleh tanaman kecombrang ini sekitar 1 sampai 3 meter, bahkan terkadang ada yang tumbuh mencapai 5 meter. Memiliki bentuk batang semu dan juga tegak.

Pelepah yang dimiliki tanaman kecombrang ini menyerupai pisang-pisangan. Memiliki bentuk yang rimpang serta warna yang dimilikinya hijau.

Daun yang dimiliki tanaman kecombrang ini tunggal, memiliki bentuk yang lanset. Di bagian pangkal dan juga ujung daunnya berbentuk rata tetapi meruncing.

Ukuran panjang yang dimiliki daun tanaman kecombrang ini antara 20 hingga 30 cm, sedangkan ukuran lebar daun yang dimiliki tanaman kecombrangnya antara 5 sampai 15 cm.

Baca Juga :  Bunga Tulip - Sejarah, Morfologi & Jenisnya

Tentunya warna yang dimilikinya sama dengan warna daun pada umumnya yaitu hijau. Tulang daun yang dimilikinya menyirip. Biasanya daun kecombrang ini tumbuh sebanyak 15 sampai 30 helai.

Daun tersebut tumbuh sebanyak dua baris, tumbuhnya selang seling di bagian batang yang semu.

Bunga yang dimiliki tanaman kecombrang majemuk dan memiliki bentuk bunga bonggol. Bentuk yang dimiliki ini menyerupai gasing. Tangkainya memiliki ukuran panjang sekitar 40 hingga 80 cm.

Benang sarinya memiki ukuran panjang kurang lebih 7,5 cm serta benang sari in berwarna kuning. Sedangkan putik bunga tanaman kecombrang memiliki ukuran yang kecil serta warna yang dimilikinya putih.

Mahkota bunga yang dimiliki ini memiliki taju serta memiliki bulu, namun bulu yang dimiliki tidak terlalu banyak. Mahkota bunga tanaman kecombrang ini berwarna merah jambu.

Biji yang dihasilkan tanaman kecombrang ini memiliki bentuk bulat telur, terkadang juga ada yang memiliki bentuk kotak. Warnanya pun juga tidak hanya satu, melainkan dua macam ada yang berwarna merah jambu ada juga yang berwarna putih.

Sedangkan buah tanaman kecombrang ini memiliki ukuran yang kecil serta memiliki pertumbuhan yang berjejelan. Saat masih muda memiliki warna hijau, sedangkan jika sudah matang akan berwarna merah kecokelatan.

Selain itu, ketika sudah matang akan memiliki rasa yang asam. Tanaman kecombrang memiliki bentuk serabut pada sistem perakarannya. Warna yang dimiliki akar tanaman kecombrang kuning gelap.

Asal, Habitat, serta Sebaran

Asal, Habitat, serta Sebaranklikdokter.com

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tanaman kecombrang ini berasal dari Indonesia. Tumbuhan ini termasuk tanaman semak. Kita dapat menjumpai tanaman kecombrang ini hampir di seluruh kawasan Indonesia.

Karena Indonesia memiliki banyak suku dan juga bahasa yang mereka miliki berbeda, jadi dalam menamai tanaman kecombrang  inipun juga berbeda-beda.

Nama lokal yang ada di sebagian wilayah yang ada di Indonesia ini antara lain :

  • Kecicang nama lokal di Bali (bongkot ialah batang muda)
  • Lucu nama lokal di Banyuwangi
  • Sambuang nama lokal di Minangkabau
  • Kumbang Sekala nama lokal di Lampung
  • Asam Cekala nama lokal di Tanah Karo
  • Bunga Rias nama lokal di Tapanuli Utara
  • Dan Kincung nama lokal di Medan

Nama tanaman kecombrang di nrgara lain juga berbeda. Contohnya negara Thailand yang memiliki nama lokal daalaa. Sedangkan orang-orang Melayu menamai tanaman kecombrang dengan Siantan.

Baca Juga :  Bunga Saffron Termahal di Dunia dengan Taksonomi hingga Manfaat

Cara Merawat dan Menanam

Cara merawat dan menanam bunga kecombrang
adilmakmur.co.id

Cara merawat dan menanam bunga kecombrang mungkin dibilang lumayan cukup mudah jika ditanam di pekarangan rumah. Untuk menanam bunga kecombrang ini lakukan cara dibawah ini dengan seksama :

1.Pemilihan bibit

Pemilihan bibit atau benih tanaman kecombrang ini dilakukan dengan stek batang. Keuntungan menggunakan stek batang ini sifat yang akan dihasilkan tidak akan jauh dari induknya.

Selain itu caranya juga cukup cepat dan juga mudah. Caranya dengan memilih batang tanaman kecombrang yang sudah sedikit tua lau memotongnya gunakan gunting yang steril dan juga tajam.

Batang yang sudah dipotong tadi dibiarkan sebentar sampai getahnya mengering. Setelah mengering batang yang sudah mengering getahnya direndam dalam seminggu sampai bulu halus pada akar tumbuh.

2.Cara menanam

Untuk menanam tanaman kecombrang ini media tanam yang bisa gunakan adalah polybag. Setelah itu pupuk dan tanah yang sudah disiapkan seblumnya dicampurkan. Pupuk yang bisa kita gunakan yaitu kandang atau kompos.

Hal tersebut bertujuan untuk unsur hara yang dibutuhkan tanaman kecombrang untuk tumbuh tercukupi. Setelah mencampur kedua bahan tadi berilah lubang pada bagian tengah samakan dengan ukuran batang yang kita stek.

Ukuran lubang yang dibuat tadi kira-kira antara 5 hingga 10 cm. Setelah itu letakkan batang pada lubang dan pastikan akar-akar halusnya tidak kelihatan. Dan ditutup dengan tanah kembali.

Jika sudah tempatkan tanaman di tempat yang teduh setelah itu siramlah secara teratur. Setelah berumur beberapa minggu dan tanaman sudah cukup kuat sehingga kita dapat memindahkanya. Pindahkan tanaman ke lahan yang lebih luas dari misalnya taman atau halaman rumah.

3.Cara merawat

Cara merawat tanaman ini bisa dibilang cukuplah sederhana. Cukup dengan sirami tanaman kira-kira satu kali dalam 1 sampai 2 hari sesuaikan dengan cuaca saat itu.

Bukan hanya itu, berilah pupuk cukup satu kali dalam satu bulan, pemberian pupuk ini bertujuan supaya kesuburannya dijaga.

4.Memanen kecombrang

Memanen kecombrang ini saat bunga dari tanaman kecombrang sudah mulai terlihat. Biasanya dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional dan bahan makanan.

Membudidayakan bunga kecombrang dalam jumlah banyak sangat menguntungkan jika dijadikan bisnis dan memperbaiki ekonomi. Karena peminat untuk dijadikan sebagai obat sangat banyak.

Baca Juga :  Morfologi Bunga Bougenville Serta Manfaat dan Jenisnya

Manfaat

Manfaat dari bunga kecombrang
bibitbunga.com

Manfaat dari bunga kecombrang ini sangat banyak salah satunya adalah dijadikan penyedap atau dicampur dalam macam-macam masakan. Hal tersebut sering dilakukan oleh masyarakat nusantara bahkan dijadikan sebuah tradisi.

Meskipun tidak semua, mungkin hanya sebagian daerah di nusantara yang menggunakannya sebagai campuran dalam masakan. Bahkan terkadang ada juga yang dijadikan bahan pelengkap masakan khas mereka.

Kandungan yang terdapat dalam tanaman kecombrang ini pun sangat banyak terutama bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya zinc, potassium, zat besi, zat fosfor, kalsium, serta magnesium.

Bukan hanya mengandung mineral, tanaman kecombrang ini juga memiliki banyak kandungan nutrisi yang non gizi maupun gizi diantaranya serat, energi, karbohidrat, lemak, dan juga protein.

Tidak hanya sampai disitu kandungan yang ada di dalam tanaman kecrombang masih sangat banyak salah satunya senyawa triterpenoid, polifenol, tannin, flavonida, dan juga saponin.

Bahkan bunga kecombrang yang masih muda juga dijadikan lalapan yang segar di Jawa Barat. Selain itu, bisa juga merebusnya terlebih dahulu dan cara makannya bersamaan dengan sambal Sunda yang sangat khas.

Sedangkan di daerah Banyumanis tanaman kecombrang sering dijadikan sayuran pecel. Berbeda lagi di kawasan Pekalongan, sering dijadikan sebagai campuran nangka muda dalam menu urap.

Sementara di Bali beda lagi, batang tanaman kecombrang yang masih muda atau yang lebih dikenal dengan bongkot. Mereka mencincangnya serta mengirisnya kasar lalu dicampur dengan sambal matah.

Di wilayah Tanah Karo tanaman kecombrang digunakan sebagai sayuran. Selain itu, aroma wangi dari bunganya sering mereka manfaatkan dalam menghilangkan amis ikan yan sangat bau.

Di Sulawesi Selatan jug berbeda dalam pemanfaatannya, tanaman kecombrang sering disajikan dalam masakan ikan.

Selain dijadikan campuran dalam masakan, tunas tanaman kecombrang yang masih muda sering dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Dikarenakan dapat mengobati dan juga meredakan masuk angin dan menurunkan panas.

Buahnya juga dapat dijadikan campuran dalam makanan. Buah tanaman kecombrang ini berharga lumayan mahal antara Rp 35.000 hingga Rp 60.000 per kemasan yang berisi 0,5 sampai 1 kg.

Untuk mendapatkan tanaman kecombrang dengan mudah kita bisa membelinya di pasar tradisional. Di daerah pedasaan bunga kecombrang banyak yang dibiarkan hidup dengan liar, bahkan ada yang sengaja untuk menanamnya di pekarangan rumah dan juga dikebun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *