Tumbuhan Angiospermae : Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Reproduksi

3 min read

Tumbuhan Angiospermae

Anda datang dan mengklik artikel ini berarti sedang ingin mencari tahu apa itu tumbuhan angiospermae. Tak perlu berlama-lama, Anda akan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut setelah menyimak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Angiospermae

Angiospermae merupakan salah satu jenis tanaman berbiji atau biasa disebut sebagai spermatophyta. Biasanya istilah angiospermae kerap disandingkan dengan gymnospermae atau tumbuhan dengan biji terbuka.

Angiospermae merupakan tanaman dengan biji tertutup. Pengertian ini secara harfiah berasal dari arti kata ‘angio’ dan ‘spermae’. Angio mempunyai arti ‘tertutup’ sedangkan spermae mengandung arti ‘tumbuhan berbiji’. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Yunani kuno.

Dan secara sederhana, jenis tumbuhan ini juga dapat dikatakan sebagai tumbuhan yang memiliki bunga. Jika pengertian ini digabungkan dengan pengertian sebelumnya, maka tumbuhan angiospermae adalah jenis tanaman berbiji tertutup dan termasuk kelompok tanaman berbunga.

Jenis tanaman ini memiliki bunga dan biji tertutup yang dibungkus oleh karpel, yakni sejenis daun yang membungkus benih yang nantinya akan berkembang menjadi buah.

Tumbuhan ini dibagi ke dalam dua kelompok yakni dikotil (tumbuhan dengan biji terbelah dua) dan monokotil (tumbuhan dengan biji tunggal).

Angiospermae ternyata dinobatkan sebagai jenis tumbuhan yang paling banyak dan beragam keberadaannya di planet ini. Jenis tumbuhan ini menempati sekitar 80 persen dari seluruh jumlah tanaman hijau yang ada di bumi yang tersebar di berbagai habitat tanpa iklim ekstrim.

Ciri-ciri Tanaman Angiospermae

ciri ciri Tumbuhan Angiospermae
image source : kelaspintar.id

Setelah Anda tahu pengertian angiospermae secara garis besarnya, berikut ini ciri-ciri tanaman angiospermae yang meliputi beberapa poin di bawah ini :

  1. Memiliki daun tunggal, berbentuk lebar, pipih serta majemuk
  2. Bentuk tanaman angiospermae ini berupa pohon, perdu, herbal, hingga semak
  3. Mempunyai struktur tubuh lengkap yakni terdiri dari akar (tunggang dan serabut), batang (ada yang berkambium dan tanpa kambium), daun serta dilengkapi dengan bunga (sebagai alat reproduksi tumbuhan)
  4. Struktur bunga pada tanaman angiospermae meliputi kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari
  5. Putik bunga mempunyai bakal biji yang tidak tampak
  6. Mengalami pembuahan ganda, yang pertama menghasilkan zigot dan jenis pembuahan kedua dapat menghasilkan buah sebagai cadangan makanan. Buah yang dihasilkan pun cenderung memiliki daging yang tebal
  7. Waktu pembuahan pada tumbuhan angiospermae cukup singkat
  8. Mempunyai bentuk tulang daun yang sangat beragam (menjari, menyirip, lurus, dan lain-lain)
  9. Bakal benih atau biji ditutup oleh karpel atau daun buah
  10. Tanaman angiospermae memiliki pembuluh xylem. Bagian xilem ini terdiri dari trakea dan trakeid
  11. Bagian floem dilengkapi dengan sel pengiring
  12. Batang tanaman ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang
Baca Juga :  Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat dan Siklus Hidup Tumbuhan Lumut

Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tumbuhan ini terdiri dalam berbagai bentuk dan jenis yang sangat bervariasi. Pembagian klasifikasi paling mendasar adalah tanaman ini terbagi ke dalam jenis dikotil dan monokotil, namun secara rincinya, klasifikasi tersebut antara lain :

  1. Austrobaileyales, jenis ini merupakan tanaman adas atau pekak atau biasa dikenal sebagai star anise
  2. Amborella, atau semak kecil yang hanya bisa Anda temukan di kawasan Kaledonia Baru
  3. Chloranthales, jenis tanaman aromatis (tanaman yang memiliki aroma khas) dan punya bentuk daun bergerigi
  4. Eudicots, tanaman yang mempunyai 2 kotiledon sejati, contoh tanaman eudicots ini antara lain tumbuhan apel, buncis, mawar, kacang polong, bunga matahari, dan lain sebagainya
  5. Monocots, tumbuhan yang mempunyai satu kotiledon, contoh tanaman ini antara lain jagung, padi, anggrek, kelapa, dan lain sebagainya
  6. Magnoliids, contoh dari jenis klasifikasi ini adalah black pepper dan bunga magnolia
  7. Nymphaeales, jenis tanaman dengan klasifikasi ini adalah teratai yang biasa mengapung di kolam atau perairan yang tenang
  8. Ceratophyllum, berbagai jenis tanaman yang hidup di dalam air (tumbuhan akuatik) yang biasa Anda temukan sebagai penghias aquarium. Beberapa jenis tanaman ini nampaknya bisa jadi pilihan bagi Anda penggemar dunia akuaskap

Contoh tumbuhan angiospermae lainnya antara lain pohon jambu, mangga, rambutan, durian, pir, apel, tomat, jagung, terong, pepaya, stroberi, semangka, kelengkeng, alpukat, anggur, jahe, kencur, kunyit, temulawak, lengkuas, bawang bombay, bawang putih, bawang merah, ubi, bambu, rotan, cocor bebek, jati, kaktus, dan beragam jenis tumbuhan lainnya.

Sistem Reproduksi Tanaman Angiospermae

Alat reproduksi tumbuhan berbiji tertutup ini umumnya adalah bunga, tapi jenis tanaman ini juga tetap bisa berkembang biak tanpa proses yang terjadi di dalam bunga.

Baca Juga :  Pengertian dan Contoh Daun Menjari, Sejajar dan Daun Melengkung

Maka dari itu, sistem reproduksi tumbuhan angiospermae ini dapat dibagi menjadi dua cara yakni reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif. Penjelasan lengkapnya dapat Anda baca uraian singkatnya di bawah ini.

1.   Reproduksi Generatif

Jenis reproduksi ini merupakan proses perkembangbiakan suatu tanaman yang melibatkan suatu proses yang ada di dalam bunga. Proses tersebut yakni adanya persatuan antara gamet jantan dan gamet betina dan menghasilkan biji.

Proses ini dapat terjadi secara alami dan dengan menyertakan campur tangan dari makhluk hidup yang lain. Dengan kata lain, proses peleburan gamet jantan dan betina dari serbuk benang sari ke dalam putik ini bisa terjadi dengan sendirinya, dengan bantuan angin hingga serangga yang hinggap di bunga.

Contoh tumbuhan angiospermae yang dapat melakukan cara perkembangbiakan generatif ini adalah tanaman anggrek, mawar, melati, salak, kelapa, mangga, rambutan, dan jenis tanaman lainnya.

2.   Reproduksi Vegetatif

Jenis reproduksi vegetatif ini terjadi tanpa melibatkan proses perkembangbiakan yang ada di dalam bunga. Atau dengan kata lain, suatu tumbuhan tetap bisa berkembang biak tanpa adanya pertemuan antara gamet jantan dengan gamet betina.

Ada dua jenis reproduksi vegetatif ini yakni secara alami dan buatan. Contoh reproduksi vegetatif alami adalah tumbuhnya tunas baru seperti yang terjadi pada tanaman jahe, kunyit, bawang, pisang dan jenis umbi-umbian lainnya.

Sementara jenis reproduksi buatan ini contohnya adalah dengan menggunakan teknik penanaman cangkok, okulasi, stek, merunduk, mengenten, dan lain-lain.

Penyerbukan dalam Tumbuhan Angiospermae

Penyerbukan pada tanaman bunga adalah proses dimana serbuk dari benang sari jatuh atau menempel di kepala putik sehingga dua gamet ini dapat bertemu dan melebur menjadi satu sehingga timbullah biji atau buah.

Baca Juga :  Berbagai Cara Tumbuhan Melindungi Diri Dan Contohnya

Macam-macam jenis penyerbukan berdasarkan kriteria tertentu dapat Anda ketahui pada uraian singkat di bawah ini.

  1. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya, terdiri dari autogami, geitonogami, alogami, dan hibridisasi
  2. Penyerbukan berdasarkan faktor perantara, terdiri dari proses anemogami, hidrogami, antropogami, zoidiogami

Adapun siklus hidup tanaman angiospermae berdasarkan proses penyerbukan ini ini terdiri dari penyerbukan, pembelahan inti sel serbuk sari, menuju kantung embrio, adanya proses pembuahan, dan terakhir adalah perkembangan zigot menjadi calon individu baru.

Zigot ini akan berkembang menjadi embrio dan bakal biji akan tumbuh menjadi biji sementara ovarium akan tumbuh menjadi buah.

Tumbuhan angiospermae telah berkontribusi dalam memberikan nutrisi dalam bentuk makanan kepada jenis makhluk yang lain termasuk kita sebagai manusia. Tidak hanya pangan, tanaman ini juga menyediakan kebutuhan sandang, papan hingga obat-obatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *