Pohon Karet

7 min read

pohon karet

Salah satu jenis pohon yang menjadi penghasil getah dan menjadi penghasil utamanya adalah pohon karet. Pohon ini juga menempati posisi ketiga sebagai pohon/tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Komoditas budidaya dari pohon ini tidak berasal dari Indonesia. Pohon dengan nama latin Hevea brasiliensis ini berasal dari daerah Amerika Selatan terutama Brazil.

Jika tumbuh di daerah yang beriklim tropis maka pertumbuhannya akan sangat baik. Wajar saja jika wilayah Asia Tenggara menjadi produsen karet paling besar, bagian getah yang dihasilkan oleh pohon ini diperoleh dari proses penyadapan. Indonesia juga telah menjadi negara penghasil karet paling besar, dan menjadi terbesar kedua di dunia.

Biasanya produk hasil olahan karetnya dipakai untuk pembuatan alat-alat kesehatan atau bisa juga digunakan sebagai salah satu bahan baku ban.

Taksonomi

Kingdom Plantae
Spesies Hevea brasiliensis
Subkingdom Viridplantae
Genus Hevea
Super Divisi Embriophyta
Famili Euphorbiaceae
Divisi Tracheophyta
Ordo Malpighiales
Kelas Magnoliopsida
Subdivisi Spermatophytina

 

Asal

pohon karet

Hutan Amazon Brazil merupakan tempat asal pohon karet ini, dan beberapa negara yang ada di daerah Amerika Selatan. Tanaman ini sudah ada di Indonesia sejak tahun 1890, yang dimana saat itu telah dibangun perkebunan karet yang pertama. Namun ada pula yang mengatakan bahwa tanaman ini baru ada di Indonesia pada tahun 1910.

Penggunaannya karetnya tentu melalui proses seleksi dahulu, yang dilihat dari segi kualitas, produksi getah dan pertumbuhan pohonnya. Pada tahun 1917 silam ditemukan teknik okulasi yang kemudian membuat kualitas serta sifat dari tanaman ini mampu ditingkatkan dan dipertahankan dengan baik.

Sebaran

Komoditas karet yang dihasilkan dari pohon ini berkembang dengan pesat di negara-negara kawasan Asia Tenggara, padahal asal dari pohon ini adalah Negara Brazil atau daerah Amerika Latin. Pohon ini bisa menyebar di beberapa wilayah di dunia karena memang dilakukan penyebaran oleh Henry Wickham, yang telah melakukan percobaan pada tanaman ini sampai berulang kali.

Negara-negara di kawasan Asia yang terbilang produktif juga mampu menghasilkan getah dari pohon karet yang kualitasnya baik. Pohon ini mulai dikenal secara luas oleh masyarakat di Indonesia yaitu pada masa penjajahan Belanda masih terjadi. Awalnya pohon ini menjadi salah satu koleksi tanaman di Kebun Raya Bogor, lama kelamaan pohonnya dibudidayakan di seluruh daerah di Indonesia.

Bahkan banyak juga wilayah perkebunan yang membudidayakan pohon ini, dan persebarannya menjadi lebih luas lagi di Indonesia. Negara dengan penghasil karet paling besar di dunia diantaranya yaitu sebagai berikut :

Negara Produksi (dalam satuan ton)
India 849.000
Thailand 4.070.000
Vietnam 1.043.000
Indonesia 3.200.000
Malaysia 1.043.000

 

Habitat

Sebenarnya pohon ini tidak berasal dari negara yang iklimnya tropis, tetapi pertumbuhannya sangat cocok dengan negara atau daerah yang iklimnya tropis. Pohon karet akan tumbuh dengan baik di daerah yang lembab dengan perkiraan suhu antara 20-34oC, dan tingkat prosentase sekitar 80%.

Pasokan air yang diperlukan oleh karet tidak terlalu banyak, sehingga curah hujan yang diperlukan oleh pohon ini dalam satu tahun hanya sebanyak 100 hari saja. Sedangkan untuk intensitas cahaya mataharinya memerlukan sekitar 5-7 jam per hari.

Baca Juga :  Harga Kayu Jati Balok, Lembaran, Belanda, Kelas A, Perhutani, Gol A

Syarat pertumbuhan pada pohon ini juga cukup mudah, sehingga karet menjadi salah satu pohon/tanaman yang memiliki prospek yang cerah khususnya dalam bidang perkebunan.

Morfologi

pohon karet

Jenis pohon yang memiliki ukuran batang yang besar dengan bentuk tumbuh yang tegak lurus dan menjulang hingga ke atas, disebut dengan pohon karet. Ketinggiannya bisa sampai 25 m dan usia hidupnya bisa mencapai 100 tahun. Terdapat lateks pada bagian getah karetnya, yang menjadi alasan utama dalam budidaya pohon ini.

Jenis akarnya adalah akar tunggang yang panjangnya bisa mencapai 1,5 m yang mengarah ke dalam tanah. Ada pula jenis akar alateral dengan panjang sekitar 10 m ke arah samping. Tangkai daun utama dan anak daun, menjadi dua jenis struktur daun yang ada pada tanaman karet. Panjang tangkainya mencapai 3-20 cm dan 3-10 cm.

Terdapat tiga jenis anak daun yang berasal dari satu helai daun pada tanaman ini. Bagian tepi daunnya rata dengan bentuk daunnya yang elips dan bagian ujungnya yang runcing. Ketika pohon masih berusia muda warna daunnya adalah hijau, tetapi ketika sudah tua warnanya berubah menjadi kuning kemerahan sampai warnanya rontok keseluruhan.

Bunga majemuk adalah jenis bunga yang terdapat pada pohon ini dengan bunga jantan dan betina yang ada di pohon yang sama. Ukuran bunga jantan sedikit lebih kecil dibanding betina dan terdapat rambut halus di beberapa bagian bunga betinanya. Biasanya bunga pada pohon karet akan tumbuh di bagian malai. Terdapat tiga bakal buah yang memiliki tiga ruang, pada bagian bunga betinanya.

Selain bunga, pohon ini juga menghasilkan buah, dengan bentuk setengah bola sekitar 3 dari enam ruang pada buah itu bersifat simetris. Terdapat biji di dalamnya yang sudah masak hingga pecah, setelah itu biji dari dalam ruang itu akan berhamburan ke luar.

Dalam ruangan buahnya sendiri hanya ada satu biji saja. Jumlah biji karet ini sama dengan jumlah ruang buah yang dimilikinya, dan memiliki bentuk bercak yang khas dan berwarna coklat kehitaman. Ukurannya cukup besar dan teksturnya pun kuat, tetapi sayangnya di dalamnya terdapat kandungan racun yang berbahaya.

Manfaat Pohon Karet

pohon karet

Seperti pohon-pohon lainnya, pohon karet ini juga memiliki banyak manfaat bagi manusia sehingga hingga sekarang pohon ini masih terus dibudidayakan. Bukan hanya dari getahnya saja, tetapi ada banyak manfaat lain yang didapatkan dari pohon karet ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Dalam Bidang Industri

Manfaat yang paling utama dari pohon ini ada di bidang industri. Banyak jenis dan bidang industri yang menggunakan bahan baku karet sebagai bahan utamanya. Misalnya pembuatan ban yang berasal dari olahan karet yang dihasilkan dari pohon tersebut. bahan baku industri sintetis untuk produksi berbagai macam barang, juga menggunakan bahan baku karet tersebut.

2. Jasa Lingkungan

Peran besar dari pohon ini juga bermanfaat baik dalam bidang reboisasi dan rehabilitasi. Penyebabnya adalah kemampuan yang dimiliki tanaman ini yaitu mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungannya. Pohon ini juga telah menjadi bagian dari siklus oksigen, karena mampu menyerap CO2 dengan baik dan bisa mengurangi dampak rumah kaca.

Baca Juga :  Pohon Angsana

3. Bahan Makanan

Getah dari pohon ini juga bisa digunakan untuk berbagai jenis olahan makanan yang telah dicampurkan ke dalam makanan ringan, kue dan sebagainya. Namun untuk menghasilkan makanan yang enak dan kualitasnya baik, dibutuhkan keterampilan khusus dalam cara mengolahnya.

4. Kayu Pohon Karet

Produktivitas karet dari tanaman ini yang sudah mengalami penurunan, maka sebaiknya dilakukan penebangan saja dan bagian kayunya bisa dimanfaatkan kembali. Bahan konstruksi rumah atau meubeul juga bisa menggunakan kayu dari pohon ini. Sifat kayunya yaitu bersih, keras, mudah dibentuk dan juga tahan lama.

Biasanya beberapa barang hasil rumah tangga yang dihasilkan dari pohon ini diantaranya yaitu kursi, meja, lemari dan masih banyak lagi.

5. Produk Obat

Terdapat berbagai jenis senyawa dan zat yang kegunaannya baik untuk obat-obatan tradisional. Biasanya nutrisi yang terkandung di dalamnya digunakan untuk campuran bahan industri dalam bidang farmasi, yang terdiri dari protein, akroten, lemak, tokoferol, air dan sebagainya.

Status Kelangkaan

Populasi pohon yang satu ini terbilang aman, bahkan di seluruh wilayah di dunia. Tanaman ini memang terus dibudidaya dan dikembangkan dengan baik, sehingga jumlahnya terbilang sangat banyak. Daerah penghasil karet yang ada di Indonesia diantaranya yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan dan masih banyak lagi.

Cara Tanam dan Budidaya

pohon karet

Tanaman ini telah menjadi komoditas ekspor yang sangat menguntungkan, bahkan beberapa negara seperti Amerika dan Cina menjadi tujuan utama ekspor hasil karet dari Indonesia. Kini harganya juga cukup stabil, yaitu sekitar 2,5 US dollar per kg.

Berikut ini cara menanam dan budidaya dari pohon karet :

1. Lokasi Perkebunan Karet

Syarat tumbuh dari tanaman ini diantaranya adalah :

  • Ditanam dari atas permukaan laut dengan ukuran ketinggian antara 200-300 m.
  • Suhu udara yang dibutuhkan tanaman ini untuk pertumbuhan adalah sekitar 23,5-27,5o
  • Memiliki tingkat keasaman pada pH yaitu antara 5-7.
  • Mendapat sinar matahari yang cukup sekitar 6-8 jam setiap harinya.
  • Curah hujan yang dihasilkan antara 1600-2000 mm per tahun.
  • Jenis tanah yang cocok yaitu tanah dengan unsur hara yang banyak, tidak termasuk jenis tanah yang bercadas, dan subur.
  • Lahan tanamnya harus memiliki tingkat kelembapan yang tinggi.

Langkah awal dalam budidaya pohon karet yang sangat penting ini dilakukan supaya budidaya tidak mengalami kerugian di masa mendatang.

2. Memilih Bibit Karet yang Berkualitas

Ciri dan karakteristik bibit dari pohon karet yang unggul dan berkualitas diantaranya yaitu :

  • Sumbernya yaitu tumbuhan induk yang produksinya baik.
  • Tahan dari serangan penyakit/hama khususnya di bagian kulit batang dan daunnya.
  • Pemulihan atau daya regenerasinya terjadi dengan cepat.

Syarat lainnya yang harus dipenuhi dari bibit karet ini diantaranya yaitu :

  • Pertumbuhan akar lateralnya baik.
  • Bibit karetnya sudah memiliki payung dan dua pada saat masih disimpan di polybag.
  • Tidak boleh terkena penyakit apapun apalagi jamur akar putih.

3. Proses Penyemaian

Penyemaian bibit ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

  1. Penyemaian pada kecambah karet
  • Buatlah bedengan yang lebarnya 1-1,2 m untuk melakukan penyemaian pada kecambah.
  • Lapis lahan bedengan dengan menggunakan pasir yang halus yang tebalnya mencapai 5 cm.
  • Jarak tanam benihnya sekitar 1-2 cm.
  • Jika benih sudah ditanam maka siram dengan teratur lalu jika sudah siap pindahkan ke lahan penyemaian.
  1. Penyemaian pada bibit karet
  • Bersihkan lahan tanam dari gulma dan dari tanaman pengganggu yang lainnya.
  • Cangkul lahan supaya tanahnya menjadi gembur.
  • Buat bedengan yang ukuran tingginya sekitar 20 cm dan buat juga parit bedengan yang dalamnya mencapai 50 cm supaya proses drainasenya lancar.
  • Jarak tanamnya sekitar 30 x 30 x 50 cm.
  • Lakukan perawatan yang terdiri dari penyiraman serta pemupukan setiap 3 bulan sekali, yang meliputi campuran dari KCL, urea dan TSP.
Baca Juga :  Pohon Meranti

4. Tahap Penanaman Pada Pohon Karet

Jika Anda menanam pohon karet ada baiknya adalah ketika musih hujan tiba misalnya, mulai dari bulan Desember hingga Januari. Tahapannya meliputi :

  • Membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan kedalaman 50 cm dengan menggunakan cangkul.
  • Jarak tanam yang ideal yaitu 3×7 m, apabila budiaya karet ini menggunakan sistem monokultur. Namun jika memakai sistem tumpang sari maka ukuran jarak tanamnya sekitar 3 x 9 m.
  • Berikan pupuk kandang atau kompos di lubang tanam yang tadi kemudian diamkan selama satu bulan supaya racun yang ada di dalam tanah akan terkena sinar matahari dan akan terbawa oleh angin.
  • Kemudian tanam bibit di dalam lubang dan timbun sampai ukurannya sejajar dengan tanah yang ada di sekitarnya.
  • Saat bibit sudah berusia dua minggu tanah yang ada di sekitarnya akan turun, Anda bisa meratakannya lagi supaya sejajar dengan permukaan tanah yang ada di sekitarnya.

5. Pemeliharaan pada Perkebunan Karet

Perawatan pada tanaman ini juga sangat diperlukan supaya pertumbuhannya menjadi maksimal dan mampu menghasilkan panen yang melimpah. Anda juga bisa melakukan hal berikut ini dalam merawat tanaman karet :

  • Siram tanaman karet dengan rutin khususnya seminggu sesudah masa tanam, dan supaya akar karet tumbuh dengan baik.
  • Bila ada bibit yang mati maka ganti lagi dengan bibit yang baru supaya jumlah tanamannya menjadi utuh, Anda harus rajin memantau jumlah bibit yang sudah mati.
  • Lakukan pemupukan setiap 6 bulan sekali dengan campuran urea, KCL dan TSP.

6. Penyadapan Pohon Karet

Pada umur 5-7 tahun pohon karet ini akan panen dengan tinggu bukaan 130 cm pada tahap pertama dan 280 dari atas tanah di tahap berikutnya. Hal-hal yang harus Anda perhatikan pada penanaman pohon karet ini diantaranya yaitu :

  • Mulai dari kiri ke kanan pada proses pembukaan bidang sadap kemudian ke kanan dan bawah dengan ukuran sudut sekitar 300o.
  • Sekitar 1,5-2 mm adalah tebal irisan yang disarankan, pada irisan yang berikutnya sekitar 1-1,5 mm.
  • Proses penyadapan yang baik sebaiknya dilakukan pada pukul 5-7 pagi.

Pohon Karet Kebo

pohon karet

Karet kebo sangat baik untuk lingkungan dan sebaiknya dikembangkan di rumah supaya menghasilkan udara yang baik, dan akan menguntungkan di bidang pertanian. Tujuan penanaman karet kebo ini biasanya untuk obat herbal yang mampu menyembuhkan stroke dan bisa juga menjadi pembersih udara. Tanaman ini mudah dikembangkan dan bahkan bisa tumbuh dengan besar pada ruangan terbuka.

Namun untuk penanaman skala rumahan bisa dengan metode penanaman yang lebih kecil saja, yaitu menggunakan pot yang nantinya bisa meraih manfaat yaitu membuat udara menjadi segar di sekitar rumah.

Daun pada karet kebo ini juga mampu menyembuhkan/mengatasi stroke, rematik, bisul, asma, sembelit dan bisa menjadi penyegar mulut dengan menggunakan air rebusannya. Bagian getah putihnya juga bisa digunakan untuk obat luar apabila kulit terkena gigitan serangga. Namun proses pengolahannya cukup sulit karena di dalamnya juga terdapat kandungan racun.

Karet kebo juga bisa dimanfaatkan untuk perbaikan/penyeragan udara supaya udara menjadi lebih jernih. Khususnya di kawasan perkotaan yang sangat memerlukan kualitas udara yang baik. Lakukan pengembangan pada tanaman karet kebo ini, supaya kualitas udara di suatu lingkungan menjadi lebih baik.

Anda juga bisa mencoba menanam pohon karet kebo ini jika ingin membuat udara di sekitar Anda menjadi lebih jernih dan segar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *