Kualitas kayu yang berasal dari pohon jati memang tidak perlu diragukan lagi, sehingga tidak mengherankan pula jika banyak pembuat furniture yang menjadikan kayu jati sebagai bahan baku mebel yang mereka buat. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya jenis kayu jati itu bermacam-macam?
Jenis kayu dari pohon jati yang banyak digunakan oleh para pengrajin mebel itu ada tiga jenis, yaitu kayu jati emas, kayu jati rakyat, dan kayu jati Perhutani. Berikut ini ada ulasan lengkap mengenai jenis-jenis kayu jati berdasarkan kualitas dan ketahanannya:
Jenis Kayu Jati Berdasarkan Kualitasnya
1. Kayu Jati Emas
Kayu jati emas adalah jenis kayu jati yang proses tanam hingga proses penebangan pohonnya hanya membutuhkan waktu sekitar 7-15 tahun saja. Oleh sebab itu, masyarakat banyak yang tertarik untuk membudidayakan pohon jati jenis ini.
a. Keunggulan Kayu Jati Emas
Kayu jati emas yang sudah ditebang dapat langsung dijadikan berbagai macam furniture yang menarik, mulai dari kursi, lemari, tempat tidur, dan lain sebagainya. Selain bisa tumbuh lebih cepat, pohon jati emas itu juga memiliki beberapa keunggulan lain, di antaranya seperti:
- Batang pohon jati emas tidak memiliki banyak cabang, batang pohon jati yang tumbuh lurus tersebut membuat nilai ekonomis dari kayu jati emas terbilang lebih tinggi.
- Tingkat kekerasan batang pohon jati emas yang usianya baru 7 sampai 15 tahun, sudah dapat berfungsi sebagai bahan baku untuk membuat macam-macam furniture, serta bisa juga dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat konstruksi bangunan.
- Pohon jati emas lebih tahan jamur yang bisa berakibat buruk pada bagian akar dan pangkal batang.
- Dari segi harga, kayu jati jenis ini tergolong lebih murah dibanding jenis kayu jati yang dikelola oleh Dinas Perhutani.
Baca Juga : Harga Kayu Jati
b. Kekurangan Kayu Jati Emas
Tentu saja, di balik keunggulan tersebut ada pula beberapa kekurangan kayu jati emas yang perlu Anda ketahui, di antaranya seperti berikut ini:
- Pada bagian pangkal pohon jati emas biasanya terdapat banyak gubal. Gubal adalah bagian dari kayu jati yang membentuk cekungan. Hal seperti itu membuat pohon jati emas tidak bisa dipotong hingga bagian pangkalnya.
- Pori-pori kayu jati emas lebih banyak disebabkan karena kerapatan pembuluh xylem pada jenis kayu ini terbilang kurang rapat. Hal tersebut akan berdampak pada sifat kekuatannya yang menjadi berkurang.
- Kandungan air lebih tinggi dapat dilihat pada bagian tepi kayu yang biasanya lebih tebal dibanding kayu jati jenis lainnya.
- Memiliki tingkat keawetan di level sedang.
2. Kayu Jati Rakyat
Kayu jati rakyat ini biasanya berbatang bengkok dan membutuhkan masa tumbuh yang lebih lama dibanding dengan jenis kayu jati emas. Kayu jati jenis ini umumnya baru bisa ditebang dan digunakan sebagai bahan baku furniture setelah 15–25 tahun.
Masa tumbuh yang cukup lama tersebut membuat kualitas kayu jati rakyat terbilang lebih bagus dibanding kayu jati emas, sebab bagian pori-porinya sudah lebih rapat dan lebih sedikit gubalnya. Keunggulan kayu jati rakyat di antaranya seperti :
- Tingkat keawetan termasuk ke dalam kategori kelas B sedangkan kekuatannya berada di kelas A-B.
- Tahan serangan rayap dan cuaca lembab.
- Harga lebih murah dari kayu jati emas dan kayu jati Perhutani.
Sementara itu, kekurangan kayu jati rakyat ini di antaranya seperti, memiliki kadar air yang cukup tinggi, berbatang bengkok, dan warna kayu jati rakyat lebih pucat dibanding kayu jati emas dan kayu jati Perhutani.
Baca Juga : Manfaat Kayu Jati
3. Kayu Jati Perhutani
Kayu jati Perhutani termasuk jenis kayu jati yang masa tumbuhnya sangat lama mulai dari 20 tahun sampai ratusan tahun. Kayu jati jenis ini langsung dikelola oleh Perhutani, sehingga masing-masing pohon jati yang ditebang harus terlebih dahulu diseleksi oleh Dinas Perhutani.
a. Karakteristik Kayu Jati Perhutani
Proses penyeleksian tersebut bertujuan agar kayu dari pohon yang akan ditebang itu telah memenuhi standar yang sudah ditentukan oleh pihak Perhutani. Kayu jati Perhutani ini memiliki karakteristik yang cukup unik, di antaranya seperti berikut ini:
- Warna
Kayu jati yang dikelola oleh Dinas Perhutani ini memiliki warna dasar coklat keemasan, sehingga terlihat cantik sebab tidak pucat dan juga tidak terlalu pekat. Jenis kayu jati Perhutani ini berbeda dengan jenis jati pendem ataupun enrekang, yang warna dasarnya semakin gelap ketika semakin tua usianya.
- Tekstur
Tampilan permukaan kayu jati dari Perhutani ini memiliki tekstur yang cenderung dalam serta kasar. Tekstur pada permukaan kayu tersebut sejalan dengan alur minyak. Karakteristik kayu jati seperti itu yang dikenal sebagai kayu berkualitas.
- Alur Minyak
Alur minyak pada jenis kayu jati yang dikelola oleh Dinas Perhutani itu termasuk sangat berlimpah. Maka dari itu, biasanya jenis pohon jati yang bisa menghasilkan kualitas terbaik ditanam di daerah berkapur, gersang, dan kaya mineral bawah tanah.
Tempat tumbuh pohon jati memang dapat mempengaruhi kualitas kayu jati. Jenis kayu yang mengandung banyak alur minyak akan memiliki warna yang semakin berkilau jika melewati proses penggosokan yang dilakukan secara terus menerus.
- Mengandung Banyak Zat Kapur
Zat kapur yang terkandung dalam kayu jati ini juga banyak. Fungsi zat kapur untuk menahan serangan rayap, sebab zat tersebut tidak disukai hama kayu karena sangat beracun. Oleh sebab itu, membuat furniture berkualitas tinggi dan tahan lama sebaiknya menggunakan kayu jati Perhutani.
- Pori-Pori Kayu
Proses tumbuh hingga ditebang yang membutuhkan waktu lama membuat pori-pori pada jenis kayu ini terbilang sangat padat dan berisi. Apalagi, Dinas Perhutani mengelola pohon jati yang mereka tanam tersebut dengan sangat baik, salah satu contohnya dengan sering melakukan proses peranggasan.
Proses meranggas cabang kayu jati tersebut bertujuan untuk menghambat terjadinya cabang pohon yang semakin rimbun. Selain itu, proses meranggas cabang kayu jati berfungsi untuk meminimalkan mata kayu yang disebabkan karena cabang yang terus bertumbuh.
Baca Juga : Kayu Jati Belanda
b. Keunggulan dan Kekurangan Kayu Jati Perhutani
Berdasarkan karakteristik pohon jati yang dikelola oleh Perhutani tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai beberapa keunggulan dan kekurangannya. Keunggulan jenis kayu jati Perhutani di antaranya seperti :
- Serat kayu jati jenis ini terbilang sangat padat.
- Kayu jati Perhutani sangat tahan lama dibanding dengan jenis kayu jati
- Tekstur dan warna kayu jati Perhutani lebih bagus.
- Diameter kayu berukuran sangat besar karena batang pohon jati ini tumbuh lurus tidak banyak cabang.
- Kaya akan minyak alami.
- Kualitas sangat terjaga sebab sebelum ditebang harus melalui proses seleksi dari petugas Dinas Perhutani.
Sementara itu, kekurangan kayu jati yang dikelola oleh pihak Perhutani ini hanya terletak pada harganya saja, yang tentu lebih mahal dibanding jenis kayu jati lainnya.
Ketiga jenis kayu jati di atas masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Pada dasarnya bila dibanding dengan jenis kayu lainnya kayu jati termasuk sudah sangat berkualitas. Namun, kualitas terbaik kayu jati bisa didapatkan dari kayu pohon jati yang berasal dari pengelolaan Dinas Perhutani.