Bumi yang kita tinggali memiliki iklim yang bervariasi. Perbedaan ini terjadi karena setiap wilayah menempati posisi yang relatif terhadap garis khatulistiwa. Tak heran, jika bumi memiliki sampai 4 iklim.
Iklim sendiri merupakan kondisi rata-rata cuaca dalam rentang waktu tertentu di suatu daerah. Selain itu, dapat diartikan pula sebagai kondisi atmosfer dalam periode waktu tertentu. Cuaca dan iklim pada dasarnya merupakan keadaan udara yang berbeda. Salah satu jenis iklim di bumi adalah iklim tropis, berikut ulasan lengkapnya.
Apa Itu Iklim Tropis?
Iklim tropis dialami wilayah isoterm yang terletak di bagian selatan dan utara bumi, yaitu 23.5o Lintang Utara – 23.5o Lintang Selatan.
Sesuai dengan keadaan alam, jenis iklim ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu sebagai berikut :
- Sabana stepa dan gurun pasir.
- Daerah tropis lembab misalnya hutan hujan tropis.
- Daerah yang memiliki musim basah dan sabana lembab.
Wilayah Indonesia sendiri masuk dalam kategori tropis basah. Artinya, daerah dengan iklim hangat yang lembab. Hal ini dibuktikan dengan ciri khasnya sebagai berikut.
Ciri Iklim Tropis Basah
- Kelembaban udara di wilayah Indonesia cenderung tinggi, yaitu di atas 90%.
- Curah hujan yang tinggi, yaitu 2.000-3.000 mm per tahun.
- Ketika musim kemarau, suhu tahunan umumnya lebih dari 18 derajat celcius. Bahkan terkadang hingga 38 derajat celcius.
- Perbedaan antar musim yang tidak terlalu signifikan. Kecuali saat keadaan hujan intensitas tinggi disertai angin dan periode hujan yang sedikit.
Ciri Iklim Tropis Kering
Tanda-tanda wilayah dengan iklim tropis kering yaitu sebagai berikut.
- Kelembaban udara cenderung rendah, biasanya di bawah 50%.
- Intensitas hujan relatif rendah.
- Atmosfer jarang berawan, hal ini menyebabkan terjadinya radiasi matahari.
- Curah hujan yang sedikit menyebabkan terbentuknya gurun pasir.
- Berpotensi terjadi ledakan atau pecahan batu akibat perubahan suhu ekstrim.
Karakteristik Iklim Tropis
Berikut beberapa ciri khas wilayah dengan iklim tropis di bumi.
- Secara geografis terletak diantara garis 23.5o LU-23.5o LS.
- Temperatur udara rata-rata yang relatif tinggi karena posisi vertikal matahari, yaitu sekitar 20-30 derajat celcius. Terkadang suhunya lebih panas untuk tipe iklim tropis basah.
- Jarang terjadi pergantian suhu yang ekstrim sehingga cenderung normal.
- Amplitudo suhu harian besar, sedangkan amplitudo rata-rata tahunan lebih kecil. Diperkirakan hanya sekitar 1oC sampai 5oC.
- Memiliki tekanan udara yang rendah dan berubah beraturan secara perlahan.
- Kondisi atmosfer memiliki banyak awan karena penguapan air laut yang tinggi.
- Curah hujan yang lebih lama dan tinggi dibanding jenis iklim lainnya.
- Lahan yang lebih subur karena tingginya curah hujan.
- Mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun.
- Memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
- Tekanan udara yang cenderung rendah.
12.Tumbuhan hutan di daerah tropis basah umumnya berwarna hijau dan lebat.
- Wilayah tropis kering banyak ditumbuhi sabana.
- Iklim dunia akan terpengaruh secara keseluruhan apabila iklim tropis mengalami perubahan signifikan.
- Suhu wilayah tropis sangat tinggi, di siang hari mencapai 45o C sedangkan malam hari mencapai 10oC.
- Adanya radiasi balik bumi yang cepat membuat wilayah beriklim tropis kering dapat berbalik dengan sangat cepat.
Wilayah Iklim Tropis di Dunia
Seperti yang telah disebutkan di atas, wilayah tropis secara geografis terletak di garis 23.5o LU-23.5o LS. Ciri khas utama daerah yang dilewati garis lintang tersebut adalah selalu memperoleh cahaya matahari tegak lurus di tengah hari. Setidaknya minimal satu hari setiap tahunnya.
Wilayah tropis dilintasi garis khayal yang disebut ekuator atau khatulistiwa. Berikut negara-negara di dunia yang beriklim tropis.
- Semua negara di Asia Tenggara
- Hongkong
- Sebagian negara Taiwan
- Bagian selatan India
- Sebagian wilayah Bangladesh
- Kepulauan Maladewa
- Seluruh negara Benua Afrika, kecuali Aljazair, Afrika Selatan, Libya, Mesir, dan Maroko.
- Bagian utara Australia.
- Seluruh negara di Amerika Tengah
- Seluruh wilayah di Kepulauan Karibia
- Daerah Nassau di Kepulauan Bahama
- Negara-negara Amerika Selatan, yaitu Ekuador, Kolombia, Peru, Venezuela, Bolivia, Suriname, Argentina, Paraguay, Guyana, Chile bagian utara, Argentina, dan Brazil.
- Sebagian wilayah negara Meksiko
- Yaman
- Bagian selatan Arab Saudi
- Oman
- Uni Emirat Arab (UAE)
Sedangkan negara-negara di Benua Eropa merupakan wilayah yang tidak memiliki wilayah tropis sama sekali.
Iklim Tropis di Indonesia
Nusantara dilintasi garis khayal, yaitu khatulistiwa. Hal ini menjadi alasan utama wilayahnya beriklim tropis. Garis equator ini melintasi beberapa kota seperti Pontianak dan Bonjol. Karakteristik iklim tropis di Indonesia bersifat lembab dan cenderung memiliki curah hujan yang tinggi. Hal ini karena bentuk negara Indonesia yang terdiri dari gugusan beribu-ribu pulau dan dikelilingi samudra serta lautan luas.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi iklim tropis di nusantara, yaitu sebagai berikut.
1. Skala Global
Dalam skala global, posisi Indonesia diapit oleh 2 samudra dan 2 benua, yaitu Samudra Pasifik dan Hindia, serta Benua Asia dan Australia.
2. Skala Regional
Wilayah Indonesia dalam skala regional memiliki 17.504 pulau dengan 5 pulau utama yang terbesar, yaitu Pulau Kalimantan, Papua, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
3. Skala Lokal
Dalam skala lokal, wilayah Indonesia terletak pada ring of fire atau cincin api pasifik. Artinya, daerah yang seringkali terjadi letusan gunung berapi dan mengalami gempa bumi. Selain itu, kondisi ini menyebabkan daerah pegunungan memiliki cuaca dan curah hujan tersendiri.
Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta bahwa suhu di dataran tinggi seperti pegunungan umumnya memiliki suhu yang lebih rendah.
Manfaat Kesehatan Tinggal di Wilayah Beriklim Tropis
1. Memenuhi Kebutuhan Vitamin D
Pada dasarnya, cuaca panas yang menyengat memang membuat suasana tidak nyaman dan berkeringat. Namun, sinar matahari di wilayah tropis ternyata dapat memenuhi asupan vitamin D harian.
Tubuh yang terpenuhi asupan vitamin D akan lebih terhindar dari penyakit kanker, kekuatan tulang yang lebih baik, dan mendapat asupan energi yang cukup.
2. Tubuh Menjadi Lebih Bugar
Bangun di pagi hari dengan cuaca yang cukup dingin di wilayah tropis ternyata memberikan manfaat positif yang banyak. Salah satunya adalah tubuh yang lebih bugar dan siap melakukan berbagai aktivitas.
3. Menjaga Memori Karena Sering Terkena Sinar Matahari
Cuaca yang dingin sepanjang hari membuat memori ingatan lebih mudah terganggu. Hal ini tidak terjadi apabila Anda tinggal di wilayah tropis. Terkena sinar matahari yang cukup justru membuat ingatan menjadi lebih baik.
4. Kinerja Jantung dan Paru-paru yang Lebih Baik
Cuaca di iklim tropis ternyata bermanfaat untuk membuat kinerja jantung dan paru-paru lebih baik. Mengingat iklim yang dingin justru berpotensi menekan kinerja jantung yang lebih berat.
Baca Juga : Pengertian Musim, Faktor Penyebab, dan Jenisnya di Indonesia
Perekonomian Masyarakat Tropis
Masyarakat yang hidup di negara tropis umumnya memiliki mata pencaharian sendiri berdasarkan kondisi alam tempat tinggalnya. Berikut di antaranya :
- Daerah beriklim tropis sangat cocok dijadikan lahan perkebunan dan pertanian karena mendapat asupan sinar matahari dan hujan yang cukup.
- Kaya akan sumber daya laut, khususnya di negara-negara Asia Tenggara. Kekayaan yang dihasilkan misalnya pertambangan lepas pantai, ikan, dan garam.
- Selain Asia, potensi pertanian, perindustrian, dan pertambangan pun tinggi di Benua Afrika.
Keanekaragaman Flora dan Fauna
Permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda agar bisa ditinggal beraneka ragam makhluk hidup. Variasi iklim yang ada menyebabkan organisme yang menempatinya juga berbeda-beda.
Selain faktor iklim, keanekaragaman flora dan fauna juga dipengaruhi hal lainnya seperti keadaan tanah, intensitas cahaya matahari, dan pengaruh makhluk hidup lainnya.
1. Flora di Iklim Tropis
Daerah beriklim tropis memiliki jenis hutan yang lebat, yaitu hutan hujan tropis. Karakteristik utamanya adalah sebagai berikut :
- Ditumbuhi pohon yang homogen, berdaun lebat, tinggi, dan rapat.
- Dasar hutan ditumbuhi banyak rumput dan lumut.
- Cahaya matahari tidak menembus sampai ke dasar hutan.
- Kelembaban udara relatif tinggi.
- Curah dan intensitas hujan tinggi.
- Terdapat banyak sumber air maupun genangan air.
Sedangkan flora yang tumbuh lebat di hutan hujan tropis begitu beraneka ragam,yaitu sebagai berikut :
- Meranti (Shorea dan Parashorea)
- Tanaman pinus
- Keruing (Dipterocarpus)
- Kapur (Dryobalanops)
- Kayu besi (Eusideroxylon zwageri)
- Kayu hitam (Diospyros sp)
- Palem (Palmae)
- Akasia (Acacia auriculiformis)
2. Fauna di Iklim Tropis
Ragam fauna yang hidup di iklim tropis merupakan hasil seleksi alam dan adaptasi biologis. Berikut berbagai jenis keanekaragaman binatang di wilayah tropis.
a. Afrika dan sekitarnya
Misalnya kuda nil, gorilla, unta, trenggiling, gajah
b. Asia Tenggara dan Selatan
Terdapat fauna seperti badak, harimau, orang utan, gajah asia, rusa, berbagai jenis reptil, dan berbagai jenis ikan.
c. Australia, Kepulauan Pasifik, dan Indonesia Timur
Contohnya cendrawasih, koala, kakatua, dan platypus.
d. Afrika Tengah dan Amerika Selatan
Terdapat keanekaragaman fauna seperti banteng, kukang, kelelawar, dan ikan endemik piranha.
Fakta Negara Beriklim Tropis
Keistimewaan wilayah dengan iklim tropis memang beraneka ragam. Bahkan setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Tropis Sedunia. Iklim yang hanya terdapat di negara yang dilintasi garis imaginer khatulistiwa ini memiliki sejumlah fakta unik, yaitu sebagai berikut :
1. Suhu Rata-Rata
Suhu rata-rata harian wilayah tropis pada dasarnya adalah sekitar 20o C sampai 30o C. Namun, kenyataannya di beberapa wilayah suhunya lebih tinggi, yaitu sekitar 32o C sampai 35o C. Bahkan di beberapa daerah di Afrika dan Timur Tengah mencapai 50o C.
2. Iklim Tropis Berdasarkan Curah Hujan
Iklim tropi dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan curah hujan yang turun di wilayah tersebut. Di antaranya adalah iklim hutan hujan tropis, iklim sabana tropis, dan iklim muson tropis.
a. Iklim Hutan Hujan Tropis
Wilayah dengan iklim ini mencakup daerah khatulistiwa , yaitu 10o LU-15o LS. Kawasan ini hanya memiliki musim kemarau selama dua bulan karena curah hujannya tinggi. Contohnya adalah Indonesia, Brunei, Singapura, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Madagaskar, Brazil, Kolombia, Peru, Sri Lanka, Mikronesia, Fiji, Nikaragua, dan lain-lain.
b. Iklim Muson Tropis
Karakteristik wilayah dengan iklim ini pada dasarnya hampir serupa dengan hutan hujan tropis. Namun, kawasan ini mendapat asupan sinar matahari yang lebih banyak. Iklim monsun tropis cenderung hangat di sepanjang tahun. Contohnya adalah Myanmar, Afrika Barat Daya, Guyana, India, Sri Lanka, dan Brazil bagian Tenggara.
c. Iklim Sabana Tropis
Wilayah dengan iklim sabana tropis memiliki karakteristik lebih kering karena curah hujannya sangat minim. Hal ini menyebabkan bencana kekeringan yang cukup sering melanda, khususnya di musim kemarau. Kekeringan menjadi salah satu penyebab kematian flora dan fauna.
Contoh wilayah dengan iklim ini adalah Sudan dan Afrika Timur, Australia bagian utara, Brazil bagian selatan dan tengah, Paraguay, Madagaskar bagian barat, dan Bolivia.
Baca Juga : Pengertian Pemanasan Global Serta Penyebab dan Langkah Mengatasinya
Kelebihan dan Kekurangan Iklim Tropis Bagi Penduduk
Kelebihan
Iklim muson tropis yang dimiliki Indonesia memang memberikan banyak kelebihan. Manfaatnya pun sangat dirasakan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Keuntungan tersebut memang merupakan anugerah tersendiri, berikut beberapa kelebihan yang dapat dirasakan penduduk yang tinggal di wilayah beriklim tropis/
1. Sumber Daya Alam Melimpah
Sumber Daya Alam yang dihasilkan di wilayah beriklim tropis tidak hanya seputar pangan, melainkan juga pertambangan. Kekayaan SDA ini menjadi salah satu kontributor yang membuat masyarakat lebih makmur dan sejahtera.
Contoh hasil pertambangan yang melimpah adalah minyak bumi, batu bara, emas, timah, nikel, dan lain-lain.
2. Curah Hujan yang Tinggi
Daerah dengan iklim tropis cenderung memiliki curah hujan yang tinggi, terlebih ketika memasuki musim penghujan. Kondisi ini membuat masyarakatnya mengelola wilayahnya untuk :
- Beternak
- Bercocok tanam
- Menyimpan persediaan sumber air
- Mudah memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari.
- Stok sumber air yang banyak dan melimpah.
3. Tanah yang Subur
Tanah di daerah beriklim tropis umumnya memiliki kontur yang bagus dan gembur. Hal ini memberikan keuntungan bagi masyarakat untuk menghasilkan bahan pangan dari sektor pertanian. Selain itu, kondisi tanah pada lapisan atmosfer juga cenderung mudah ditanami berbagai jenis tumbuhan.
Lahan yang subur menjadi salah satu alasan banyaknya sumber daya alam tumbuh di wilayah tropis. Dengan demikian, masyarakat di sekitarnya pun lebih mudah bercocok tanam. berbagai kebutuhan pangan pun lebih mudah terpenuhi dan bisa melakukan ekspor pangan ke negara lain.
4. Banyak Terdapat Hutan Hujan Tropis
Hutan jenis ini tentunya menyediakan berbagai sumber daya alam yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sekitarnya. Selain itu, masyarakat yang tinggal di wilayah beriklim muson tropis juga cenderung menghirup udara yang segar.
Penduduk di sekitarnya pun dapat mengonsumsi bahan pangan yang melimpah langsung dari sumbernya.
5. Tidak Merasakan Cuaca Bersalju
Cuaca bersalju seringkali mengganggu aktivitas masyarakat. Terlebih ketika datang badai salju yang sangat menghambat kegiatan sehari-hari.
6. Sangat Cocok untuk Berkebun dan Bertani
Bagi penduduk di negara agraris, iklim muson tropis merupakan wilayah yang sempurna untuk berkebun dan bertani. Masyarakat bisa melakukan kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup atau dijual kembali.
Kekurangan
1. Suhu yang Terkadang Terlalu Panas
Suhu udara yang tinggi membuat rasa panas sering kali membuat suasana tidak nyaman. Selain itu, aktivitas masyarakat pun menjadi terganggu.
2. Sering Terjadi Bencana Alam
Kekurangan ini mungkin merupakan yang paling dirasakan penduduk yang tinggal di wilayah tropis. Bencana alam seolah tidak bisa dipisahkan dari kawasan tropis. Potensi bencana memang cukup tinggi di wilayah ini.
Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap bencana yang dekat dengan kehidupan. Misalnya tanah longsor, banjir, dan badai tropis.
Berdasarkan ulasan di atas, iklim tropis memang memiliki karakteristik unik yang membuatnya memiliki banyak kelebihan. Kekayaan alamnya begitu melimpah, begitu pula dengan berbagai jenis fauna di dalamnya. Selain itu, manfaat yang dirasakan penduduk pun sangat banyak terutama di bidang ekonomi hingga kesehatan.