Rantai Makanan di Laut

7 min read

rantai-makanan-di-laut

Salah satu ekosistem yang sifatnya alami dengan ukuran yang cukup luas, disebut dengan ekosistem laut. Dalam ekosistem laut ini terdapat berbagai jenis zona, yang dibagi berdasarkan tingkat kedalamannya masing-masing. Bukan hanya ekosistem darat saja, tetapi laut juga memiliki rantai makanannya sendiri. Rantai makanan di laut ini juga terdiri berada di ekosistem laut tersebut.

Perpindahan energi biokimiawi yang berada di antara makhluk hidup, dengan melewati interaksi makan dan minum disebut dengan rantai makanan laut. Siklus yang terdapat pada rantai makanan laut ini, sama dengan siklus yang ada di rantai makanan darat. Proses di dalamnya juga serupa, yaitu berupa proses antara makan dan dimakan yang diuraikan kembali oleh dekomposer.

Organisme yang Ada di Dalam Rantai Makanan di Laut

Dalam sebuah ekosistem laut ada beberapa komponen yang dimana, satu dengan yang lainnya saling berkesinambungan. Maka, terbentuklah interaksi satu sama lain. Komponen yang terdiri dari beberapa organisme tersebut, kemudian membentuk rantai makanan laut. Berikut ini jenis-jenis organisme yang ada di sana:

1.     FitoplanktonFitoplankton

Peran dari organisme yang satu ini adalah menjadi penyedia makanan atau menjadi produsen. Fitoplankton merupakan makhluk hidup bersel ini tak bisa dilihat oleh mata begitu saja, karena ukurannya memang sangat kecil. Habitatnya ada di tengah lautan sambil melayang-layang.

Fitoplankton juga mempunyai klorofil yang tujuannya adalah untuk berfotosintesis, itulah sebabnya ia disebut dengan produsen. Ada banyak jenis mikroorganisme yang memang mampu membuat makanannya sendiri, dan hidupnya di tengah lautan. Seperti makhluk hidup lainnya yang hidup di daratan.

Proses fotosintesis bisa dilakukan di mana saja selama terdapat sinar matahari di sana, jadi baik di darat ataupun di lautan fotosintesis ini tetap bisa dilakukan. Fitoplankton juga sering disebut dengan uniseluler, dan seperti yang ada di rantai makanan darat. Fitoplankton ini juga termasuk ke dalam kategori autotrof, karena bisa menghasilkan makanannya sendiri.

2.     ZooplanktonZooplankton

Hewan dengan ukuran yang sangat kecil dengan hidup bebas di perairan laut sambil melayang-layang yang lainnya, disebut dengan zooplankton. Organisme zooplankton ini memakan jenis fitoplankton yang lain, dengan ukuran yang lebih kecil lagi. Itulah urutan rantai makanan di laut pada zooplankton dan fitoplankton.

Sebagai pemakan fitoplankton ini, zooplankton termasuk konsumen yang berada di tingkat pertama di dalam rantai makanan di laut. Pada jenis zooplankton yang memakan jenis zooplankton lainnya yang ukurannya lebih kecil, termasuk ke dalam kategori konsumen tingkat kedua.

Sifat dari zooplankton ini adalah heterotrof, karena cara hidupnya yang bergantung pada jenis makanan lainnya. Zooplankton juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu, sebagai konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua dan konsumen tingkat tiga.

3.     PredatorPredator

Posisi yang paling tinggi di dalam rantai makanan di laut disebut dengan predator, dan salah satu jenis predator ini adalah paus pembunuh. Paus merupakan jenis hewan mamalia, yang bukan hanya memakan jenis-jenis ikan yang besar tapi juga jenis ikan kecil lainnya akan dimakan oleh paus tersebut.

Baca Juga :  Karakteristik Sampah Anorganik Serta Manfaat dan Contohnya

Untuk predator yang posisinya berada di tingkat paling tinggi dalam rantai makanan dan kemudian mati, nantinya akan dimakan oleh para dekomposer.

4.     DekomposerDekomposer

Komponen yang paling akhir di dalam rantai makanan yang ada di laut disebut dengan dekomposer. Dekomposer ini juga sering disebut dengan pengurai jasad. Para dekomposer tersebut akan hidup di dasar laut, dengan tugas sebagai pengurai bangkai supaya ukurannya menjadi lebih kecil lagi.

Supaya ukuran paling kecil ini bisa dimakan kembali oleh para fitoplankton, dan menjadi sumber nutrisi dalam membuat makanan. Fungsi lainnya dari pengurai ini adalah untuk menjaga keseimbangan pada rantai makanan yang ada di laut. Bangkai-bangkai hewan yang mati ini tidak akan bisa membusuk, sehingga harus ada pengurai di dalam ekosistem laut.

Bahkan tak akan ada unsur hara yang digunakan untuk berfotosintesis oleh fitoplankton, jika tidak ada pengurai. Contoh jenis pengurai lainnya yang hidup di laut diantaranya yaitu bintang laut, bakteri, belut laut, dan sebagainya.

Dekomposer juga sering disebut dengan benthos, yang dimana benthos ini menjadi sebuah gambaran dari makhluk hidup yang dipecah kembali menjadi beberapa bagian makhluk hidup yang ukurannya kecil.

Rantai makanan di laut ini tak hanya terbatas pada hewan dan tumbuhan saja, tapi juga termasuk pada mikrobakteri yang terlibat secara tidak langsung dengan produsen dan konsumen. Secara tak langsung, mikrobakteri ini juga berada diantara dua komponen tertinggi yaitu diantara komponen produsen dan juga konsumen.

Penjelasan Contoh Rantai Makanan di LautPenjelasan-Contoh-Rantai-Makanan-di-Laut

Sebuah proses dalam makan dan memakan yang terjadi pada sekelompok makhluk hidup, disebut dengan rantai makanan. Proses ini terjadi dengan cara linier, yang dimana tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tiap-tiap makhluk hidup tersebut.

Tingkatan atau urutan yang ada diantara proses makan dan dimakan pada makhluk hidup, juga termasuk ke dalam pengertian rantai makanan. Termasuk rantai makanan di laut.

Berikut ini beberapa jenis dan contoh rantai makanan di laut dengan penjelasannya masing-masing:

1.     Plankton-Ikan Kecil-Ikan Tuna-Manusia-Dekomposer

Rantai makanan yang satu ini memiliki pola yang berbeda, biasanya tuna akan memakan ikan-ikan kecil yang juga memakan plankton. Bahkan manusia juga masuk ke dalam komponen ini, yaitu komponen tingkat ketiga, karena manusia juga memakan ikan tuna yang nantinya akan diuraikan kembali oleh dekomposer.

2.     Energi Matahari-Alga-Ikan Kecil-Ikan Besar-Hiu-Pengurai

Energi matahari sudah menjadi sumber utama bagi alga, yang akan membantu proses fotosintesis di dalam rantai makanan yang satu ini. Sirkulasi udara dan juga suhu air yang tinggi ini sifatnya terbatas, sehingga proses penguapannya pun menjadi lebih tinggi.

Itulah sebabnya tingkat rasa asin pada air laut ini bisa menjadi lebih tinggi. Makanan ikan kecil menjadi salah satu jenis makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis, yang dilakukan oleh alga tersebut.

Ikan kecil juga masuk ke dalam jenis konsumen yang berada di tingkat pertama, yang nantinya akan dimakan oleh ikan-ikan berukuran besar. Tingkat trofik paling tinggi pada rantai makanan di laut ditempati oleh hiu, sehingga hiu disebut dengan jenis predator yang mampu memakan ikan-ikan besar. Ketika hiu itu mati, dekomposer akan menguraikannya.

Baca Juga :  Siklus Nitrogen : Pengertian, Proses, Sifat, Jenis, dan Kegunaan

3.     Plankton-Ikan Laut-Ular Laut-Burung Elang-Dekomposer

Makanan untuk para ikan-ikan laut yang menduduki tingkat paling bawah pada rantai makanan, adalah plankton. Ikan laut ini juga akan dimakan kembali oleh ular laut, yang dimana ular laut ini menjadi konsumen tingkat 2 pada rantai makanan di laut. Sedangkan untuk ikan elang, posisinya ada di tingkat paling atas dalam jenis rantai makanan ini walaupun ia merupakan hewan darat.

4.     Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan Kecil-Burung Bangau-Ular Laut-Pengurai

Energi yang terdapat pada matahari juga menjadi sumber utama untuk proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton. Selain itu, fitoplankton juga menjadi salah satu jenis makanan udang. Kemudian ikan-ikan kecil akan memakan udang, dan ikan kecil ini berada di posisi konsumen tingkat kedua.

Trofik konsumen yang ketiga, ditempati oleh burung bangau yang memakan ikan-ikan kecil di lautan. Sedangkan untuk ular laut urutannya ada di posisi puncak dalam rantai makanan laut tersebut. Apabila ular ini mati maka nantinya akan diuraikan kembali oleh dekomposer.

5.     Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan-Singa Laut-Hiu-Pengurai

Fitoplankton akan melakukan proses fotosintesis pada jenis rantai makanan ini, karena sumber matahari. Kemudian fitoplankton ini akan menjadi makanan untuk para udang. Ikan yang memakan udang berada di posisi konsumen tingkat ketiga, yang nantinya akan dimakan oleh singa laut.

Pada posisi puncak rantai makanannya, ada ikan hiu yang jika mati juga akan dimakan oleh si pengurai.

Ciri-Ciri Ekosistem Laut

Terdapat beberapa ciri khusus pada ekosistem laut, tapi ada juga ciri-ciri umumnya yang diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.     Memiliki Keanekaragaman Hayati yang TinggiMemiliki-Keanekaragaman-Hayati-yang-Tinggi

Ekosistem laut terdiri dari wilayah perairan, dengan tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Untuk beberapa jenis organisme atau hewan-hewan yang ukurannya sangat kecil sampai hewan dengan ukuran paling besar sekalipun, semuanya hidup di dalam ekosistem laut tersebut. Aneka jenis tumbuhan laut juga hidup di dalam ekosistem laut, tidak terbatas pada hewan saja.

2.     Mempunyai Variasi SuhuMempunyai-Variasi-Suhu

Ada beberapa perbedaan suhu di antara wilayah laut yang sangat dalam dengan wilayah di bagian permukaan laut. Variasi suhu yang terjadi diantara keduanya, dipengaruhi oleh jangkauan sinar matahari dari atas sana, yang mencapai suhu perairan laut.

3.     Memiliki Tingkat Keasinan atau Salinitas Masing-masingMemiliki-Tingkat-Keasinan-atau-Salinitas-Masing-masing

Kadar garam yang terdapat pada air laut memiliki ukuran rata-rata yaitu 3,5%. Maka, ada sekitar 35 gr kadar garam di dalam 1 liter air laut. Namun, kadar garam yang terdapat di dalam air laut ini tidak hanya berupa NaCl atau garam dapur saja. Rasa dari air laut ini semakin lama akan menjadi semakin asin, jika wilayahnya semakin dekat dengan garis khatulistiwa.

Wilayah Laut Berdasarkan KedalamannyaWilayah-Laut-Berdasarkan-Kedalamannya

Topografi yang ada di lautan strukturnya tidak rata, topografi laut ini meliputi sangat dalam, dalam, dangkal dan sangat dangkal. Perbedaan topografi pada laut ini membuat wilayah laut dibagi menjadi beberapa bagian, yang diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.     Zona Litoral

Zona yang satu ini dikenal dengan wilayah pasang surut yang ada di laut, yang dimana wilayahnya bisa tergenang oleh air terutama pada saat air laut ini sedang dalam keadaan pasang. Apabila surut, wilayah pada zona litoral ini pun akan berubah menjadi pantai.

Ada beragam spesies yang menjadi habitat atau tempat untuk zona pasang surut tersebut. Spesies yang ada di sana diantaranya yaitu bentos, udang, cacing dan sebagainya. Wilayah yang berada di paling atas dan dekat dengan daratan merupakan zona litoral, contoh wilayah ini yaitu hutan bakau.

Baca Juga :  Penyebab Polusi Tanah Serta Dampak dan Cara Mengatasinya

2.     Zona Neritik

Zona yang berada di wilayah laut dangkal disebut dengan zona neritik. Zona ini memiliki tingkat kedalaman sekitar 50-200 meter. Lokasi zona neritik biasanya berada di wilayah yang dekat dengan pantai, dan termasuk ke dalam jenis perairan dangkal. Bagian dasar zona neritik ini masih mendapat sinar matahari.

Wilayah di zona ini biasanya akan menjadi tempat hidup beberapa jenis binatang seperti rumput laut, fitoplankton, ubur-ubur dan masih banyak lagi. Jenis ikan yang hidup di zona ini biasanya menjadi ikan-ikan yang ditangkap oleh para nelayan.

3.     Zona Batial

Zona yang memiliki tingkat kedalaman 200-2000 meter ini sering disebut dengan zona laut. Dalamnya wilayah zona batial ini membuat wilayah ini tidak mendapat sinar matahari. Jenis-jenis binatang/tumbuhan yang hidup di zona ini jumlahnya tidak sebanyak binatang/tumbuhan yang hidup pada zona neritik.

4.     Zona Abisal

Wilayah laut yang jauh lebih dalam dari zona batial adalah zona abisal, yang sangat gelap karena wilayahnya benar-benar tidak bisa ditembus oleh sinar matahari. Suhu di sekitar wilayah ini menjadi sangat dingin, sehingga tumbuhan/hewan jarang ada yang bisa hidup di zona batial tersebut.

Salah satu jenis binatang yang hidup di zona abisal ini adalah anger fish, yang mampu menghasilkan cahaya sendiri. Tujuannya adalah untuk mampu bertahan hidup di perairan laut yang tekanannya besar, dan sebagai cara mereka berkomunikasi dengan binatang lainnya.

Komponen Rantai Makanan

Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam suatu komponen rantai makanan, termasuk pada rantai makanan ekosistem laut. Berikut ini komponen rantai makanan dan penjelasannya masing-masing:

1.     ProdusenProdusen-scaled

Makhluk yang mampu membuat makanannya sendiri disebut dengan produsen. Dalam komponen rantai makanan, produsen ini mampu menghasilkan seluruh jenis makhluk hidup yang bisa menghasilkan zat organik. Sumbernya berasal dari zat anorganik. Dalam menghasilkan makanannya sendiri, produsen akan melakukan proses fotosintesis.

Produsen yang menduduki posisi paling atas pada tumbuhan disebut dengan fitoplankton.

2.     KonsumenKonsumen

Dalam rantai makanan ada pula yang komponen yang disebut dengan konsumen, yang merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dari produsen. Konsumen tak akan bisa menghasilkan atau membuat makanan sendiri, sehingga ia akan bergantung pada makhluk hidup yang lainnya supaya bisa bertahan hidup.

Konsumen ini juga hanya melakukan aktivitas atau kegiatan dalam konsumsi makanan. Posisi si konsumen ini dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu tingkat 1,2, dan 3.

Berikut ini masing-masing penjelasan pada tingkatan konsumen tersebut :

  • Konsumen Tingkat Pertama

Makhluk hidup yang berada di tingkat pertama, tidak akan bisa membuat makananya sendiri. Namun konsumen tingkat satu ini akan memakan produsen secara langsung. Energi yang ia peroleh juga langsung dari produsen tersebut.

  • Konsumen Tingkat Kedua

Makhluk hidup yang memakan konsumen di tingkat pertama merupakan konsumen tingkat kedua. Sumber energi yang diperoleh konsumen kedua juga diperoleh dari konsumen tingkat pertama.

  • Konsumen Tingkat Ketiga

Makhluk hidup yang satu ini akan memakan konsumen yang ada di tingkat ketiga. Sumber energi konsumen ketiga juga berasal dari konsumen kedua.

3.     Pengurai atau DekomposerPengurai-atau-Dekomposer

Komponen yang ada di tingkat paling akhir suatu rantai makanan, termasuk rantai makanan di laut adalah dekomposer atau yang biasa disebut dengan pengurai. Peran pengurai di dalam rantai makanan ini adalah untuk menguraikan bahan-bahan organik, untuk menjadi bahan anorganik atau menjadi zat organisme yang sudah mati.

Pengurai juga menjadi bahan organik, yang berasal dari tumbuhan/hewan yang sudah mati dan mampu memperbaiki nutrisinya ke dalam tanah tersebut. Hasilnya akan digunakan kembali oleh produsen untuk melakukan proses fotosintesis.

Rantai makanan di laut ini sangat berperan penting dalam kehidupan laut itu sendiri, karena rantai makanan juga akan menjaga keseimbangan ekosistem laut sehingga seluruh makhluk hidup di laut hidup saling berdampingan dan saling ketergantungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *